Share

Bab 85

Belum bisa Dante ungkapkan dengan rentetan kalimat. Hanya kata-kata yang baru terangkai untuk bisa di tuliskan. Dengan pelan, sebuah bolpoin Dante goreskan di atas kertas putih. Sejumput kata mulai terangkai membentuk kalimat yang sesungguhnya cukup mengiris hatinya. Namun tidak mengapa, karena Dante tahu risikonya. Dan ini yang sedang di tanggungnya. Maka cara ini jalannya untuk menikmati prosesnya. Mungkin masalah waktu yang bisa menjawab. Dan hanya menunggu yang bisa Dante lakukan alih-alih untuk mengeluh.

Yang Dante inginkan hanyalah rindu yang jauh dari jarak. Dekat dengan pelukan dan kesiapan dirinya untuk menjadi seorang pendengar yang setia. Yang selalu berdiri dengan kokoh di sisi Ardika untuk lelaki itu yang hendak mencurahkan segala keluh kesahnya. Tawa dan senyum Dante berharap bisa menawarkan luka lelah di hati yang penuh tanggungan beban.

Tidak banyak yang bisa Dante lakukan kecuali menawarkan kedua bahunya untuk Ardika sandari. Yang lelah menghadapi pekerjaannya yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status