Menikah Denganku
William Anderson adalah seorang fotografer sekaligus pemilik agensi model. Kariernya cemerlang di usia muda dan bakatnya bukanlah isapan jempol semata. Namun begitu tidak banyak yang tahu lika-liku kehidupan William yang kelam. Mulai dari ayahnya yang gemar berselingkuh hingga lahirlah Lucas dan Jazzy sebagai adik lain ibunya. William memiliki saudara kembar yaitu Austin Anderson yang juga mengelola perusahaan properti. Dalam perjalanannya, William bertemu dengan Isabella—wanita pertama yang memeluk kesepian William namun wanita itu juga yang menciptakan kesepian terpanjang setelah kehilangan ibunya.
William menjadi sosok lain dan tak tersentuh. Tatapan matanya dingin dan setajam elang. Lidahnya seperti belati yang siap menguliti lawan bicaranya. Tidak ada yang bisa menandingi mulut pedas William sekalipun itu Austin.
Sampai akhirnya William bertemu dengan Clara Palmer. Seorang mahasiswa yang magang di perusahaannya sekaligus menjadi asistennya. Awalnya William tidak memedulikan Clara. William begitu cuek dan hanya peduli dengan pekerjaannya. Seiring berjalannya waktu William menaruh perhatian untuk Clara. Tanpa sadar, benih-benih cinta itu hadir. Clara yang begitu kalem dan telaten menyiapkan semua keperluan kerja William. Clara yang begitu mudah bergaul dengan timnya dan mencuri perhatian semua orang dikantornya. William jatuh cinta dengan cara yang sederhana dan menggila saat tidak melihat Clara barang sedetik pun. William akan bertingkah arogan saat ada yang mendekati Clara.
Clara Palmer tidak pernah menyangka dirinya akan berada di sebuah perusahaan kondang incaran semua orang. Meski hanya magang, Clara sudah merasa bersyukur. Sebagai yatim piatu yang tumbuh dilingkungan panti dan berkuliah dengan beasiswa, Clara melakukan banyak cara untuk mempertahankan prestasinya hingga akhir. Walau harus pusing, Clara tetap menjalaninya dengan senang.
Tapi semuanya berubah. Ketenangan yang Clara dapati di perusahaan William Anderson bak letupan kembang api. Pria sedingin kutub selatan itu menciumnya tanpa permisi. Dan lebih gila lagi karena Clara diam saja bahkan terkesan membalas ciuman itu. Oh Tuhan, apa yang sudah Clara lakukan?