Share

Bab 91

Bagi Naomi, ini perjalanan terjauhnya. Untuk perdana, Aksara benar-benar melihat binar ceria yang tak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Setelah sekian lama cahaya terangnya meredup, kini kembali muncul ke permukaan.

Menyaksikan kemacetan kota Semarang yang tak jauh berbeda dengan Karawang. Decakan kagum berkali-kali Naomi gumamkan. Membuat Aksara terkekeh gemas. Cucunya sangat lucu. Mestinya, jika dirinya tahu hal ini bisa membuat cucunya senang, sering-sering saja mengajaknya liburan.

“Oma pasti nyesal.” Naomi keluarkan kamera ponselnya. Membidik jajaran pohon yang tumbuh di sekitar laut sepanjang jalan menuju ke Lawang Sewu. “Nyari duwit harus sampai lupa sama diri sendiri, ya, opa?”

Rute yang Aksara ambil menuju Semarang daerah kota terbilang memutar. Jalur pantura menjadi lebih jauh namun memberikan pemandangan yang beragam. Setelah macet keluar dari Kawasan Bandara, kini berganti dengan jajaran pabrik dan cerobong asapnya yang terus beroperasi. Pelabuhan Tanjung Emas juga mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status