Share

Bab 99

"Aku bingung.” Keluh Pulung begitu bangun pagi.

“Apa?”

“Kenapa kita pindah? Aku pikir itu cuma sekadar liburan karena kamu cuti setelah nikah.”

“Oh itu.” Maha menggaruk rahangnya yang mulai kasar di tumbuhi bulu-bulu halus. Dan merangkum pipi Pulung untuk ia kecupi. “Pengen ganti suasana, Yang.”

“Benar?” Maha mengangguk. Tapi ada guratan lain di wajahnya. “Bukan karena ada masalah.”

“Enak saja.” Maha ngegas. Yang selalu membuat Pulung heran jika suaminya sudah meninggikan suaranya. Tindakan Maha sulit di tebak. Itu sudah terbukti dengan adanya kejadian seperti hari kemarin.

“Salah kamu, sih.”

“Kok aku?!”

Kan maen vokalnya Gusti. Bisa-bisanya berteriak di pagi hari yang cerah benderang. Semarang dalam kondisi sehat walafiat dan sinar mentari yang menerobos masuk lewat celah gorden sudah memberikan gambarannya.

“Aku kan sudah bilang, kamu misterius. Kamu tertutup nggak mau ngomong apa pun ke aku. Tapi kamu tahu semuanya tentang aku. Nyebelin, kan! Coba bayangin kalau aku di posisi kamu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status