Share

Bab 58

Kira-kira apakah Mas Dimas akan mengelak lagi? Atau dia sudah menyerah dan berkata jujur pada kami. Namun ternyata Mama Dewi yang maju.

"Nggak, kalian nggak boleh tahu!" Mama Dewi mencegah Mas Dimas mengatakannya pada kami.

Bola mata Mas Dimas diedarkan pindah-pindah ke arah kami. Sepertinya dia memilih untuk mendekam di penjara daripada harus mengatakan pada kami.

Safitri menghampiri Mas Pram. Kemudian menepuk pundaknya. Lalu dia bicara sambil menyorotku.

"Maaf Inggit, Pram, sepertinya kesehatan papaku lebih penting dari menyecar orang seperti Mas Dimas, jadi aku rasa cukup sampai di sini aja," ujar Safitri membuat Mas Dimas langsung ikut mendekat.

"Baiklah, saya akan katakan biang keladinya. Dia adalah Mira!" Ucapan Mas Dimas barusan membuat kami semua membelalakkan mata.

Mira dia bilang, wanita yang baru beberapa kali kami temui di rumah sakit. Kenapa bisa dia pelakunya? Bukankah wanita itu baik di hadapanku dan Mas Pram?

"Nggak mungkin Mira yang melakukannya, aku rasa kamu berboho
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status