Share

Bab 26

"Kita periksa lebih dalam lagi, Pak. Tadi kami cek gula darah anak Bapak tinggi, apa ada keturunan?" tanya dokter.

"Iya, almarhumah ibunya, saat melahirkan Jingga, dia menderita diabetes, sampai akhirnya seminggu setelahnya meninggal dunia," terang Pak Pram. Aku turut memperhatikan dia bicara.

"Yang saya khawatirkan, putri bapak juga mengalami hal yang sama dan komplikasinya ke ginjal, ini baru dugaan sementara, kita akan melakukan beberapa pemeriksaan lagi," tutur dokter.

Aku melihat ke arah Pak Pram yang sangat terlihat sedih wajahnya, binar matanya yang selalu ceria kini menjadi berembun. Pak Pram yang selalu tampak tegar tiba-tiba menjadi sosok laki-laki lemah ketika sang putri sakit tak berdaya.

Tiba-tiba aku teringat sosok bapak yang sama persis seperti Pak Pram, almarhum tak pernah rela melihat putrinya terluka. Dia selalu menginginkan aku bahagia meskipun harus bercucuran keringat dan mempertaruhkan nyawa. 'Pak, Inggit kangen Bapak,' batinku ikut menangis.

Aku menelan ludah sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status