Susi mengernyit sesaat, awalnya dia berpikir dirinya sedang mimpi.Namun, Susi semakin lama merasa semakin aneh.Napas pria yang hangat bercampur dengan bau rokok yang samar-samar diembuskan di kulit Susi yang putih.Susi merasakan badan kecilnya sudah diselimuti oleh bau pria yang kuat.Susi langsung terbangun dari mimpi dengan kebingungan.Dia langsung menjadi tegang karena dia tidak menyangka pria kemarin malam datang lagi."Siapa kamu? Lepaskan aku!" tegur Susi dengan malu dan marah.Pria itu tidak menjawab apa pun, melainkan hanya memeluk pinggangnya dari belakang dengan erat, kemudian mencium lehernya.Gerakan pria yang berani membuat tubuh Susi menjadi sangat tegang.Susi menggigit bibir sendiri sambil berkata, "Siapa kamu? Kalau kamu nggak mau melepaskanku, aku akan berteriak."Pria itu tetap tidak menjawabnya. Dia lanjut menundukkan kepala mencium leher dan punggung Susi, jari tangannya yang panjang dan besar terus menjelajahi tubuhnya.Wajah Susi tersipu hingga sangat merah.
Susi tidak bisa menggambarkan dengan jelas tentang apa yang dirasakannya. Dia langsung berjalan ke arah pintu tanpa menyapanya.Ketika melewati sisi mereka, Susi mendengar suara manjanya Rubi."Nefan, hari ini temani aku, ya? Beberapa hari lagi aku sudah mau syuting film baru, mungkin aku nggak punya waktu bersamamu lagi.""Oke," jawab Nefan dengan ekspresi santai."Sayang, kamu memang yang terbaik." Rubi menunjukkan ekspresi senang sambil merangkul leher Nefan. Dia kemudian menjinjitkan kakinya untuk mencium Nefan.Susi langsung berjalan ke arah pintu tanpa memedulikan mereka, dia pun tidak melihat tatapan dari Nefan terhadapnya.Susi berjalan menuju garasi untuk mengambil mobilnya, kemudian menyetir ke Grup Sunardi.Saat lampu merah, Susi mencoba menghubungi Billy.Tidak ada yang angkat.Setiba di kantor, Susi meneleponnya lagi, tapi ponsel Billy sudah dimatikan.Susi merasa ada yang aneh karena Billy tidak pernah tidak angkat teleponnya.Apakah ini karena perbedaan waktu? Sekarang d
"Sayang, kamu sudah salah paham. Tadi saat syuting, aku terjatuh ke dalam danau. Jessica dan asistennya yang mengantarku ke hotel. Kebetulan tadi kamu menghubungiku, jadi Jessica yang membantuku angkat telepon," ujar Billy dengan nada lembut dan tidak terdengar seperti berbohong.Saat Susi mendengar Billy terjatuh ke dalam danau, dia langsung menjadi panik dan bertanya dengan khawatir, "Apa yang terjadi? Apa kamu terluka?""Aku baik-baik saja. Itu hanya kesalahan staf, jadi tali kabelnya lepas. Untung saja aku terjatuh di danau, jadi nggak ada bedanya dengan mandi," ujar Billy dengan nada humoris.Setelah mendengarnya, Susi baru merasa tenang, tapi dia tetap mengomel, "Ke depannya lebih hati-hati, ya. Aku sejak awal sudah menyuruhmu jangan syuting lagi, tapi kamu nggak pernah mau dengar."Meskipun Billy adalah artis papan atas, dia juga mendirikan sebuah perusahaan hiburan dengan dukungan Keluarga Martin. Sebenarnya dia sebagai seorang bos tidak perlu begitu susah payah untuk syuting f
Gerby tentu saja mengatakan kata terakhir dengan suara bisikan.Susi dalam seketika kehabisan kata-kata. "Kamu begitu panik menyuruhku datang untuk membayar tagihan kamarmu?""Ya, kalau kamu nggak membantuku membayarnya, aku nggak mungkin duduk di sini dengan pakaian seperti ini, 'kan? Barang-barangku masih di dalam kamar juga," ujar Gerby sambil membuka tasnya. Dia pun langsung memberikan kepada kasir setelah menemukan sebuah kartu warna perak.Susi pun membantunya membayar tagihan kamar, bahkan Gerby meminta tambahan beberapa hari lagi. Sepertinya dia sudah berencana untuk tinggal di hotel."Apa yang terjadi? Ayahmu memaksamu kencan buta lagi?" tanya Susi."Ini karena selingkuhannya itu! Ayahku ingin aku cepat-cepat menikah agar bisa memberikan tempat untuk selingkuhannya dan putrinya itu. Tapi, semua ini nggak akan begitu gampang! Aku nggak ingin menikah, aku akan terus melawan mereka! Lihat saja apa yang bisa mereka lakukan!" ujar Gerby dengan kesal."Kamu jangan begitu. Kalau kamu
Wanita itu menurunkan topinya sambil melirik ke sekeliling dengan hati-hati, lalu berjalan ke arah mereka.Sepertinya wanita itu mau keluar dari hotel ini.Saat wanita itu melewati samping Susi, dia secara khusus berhenti dan meliriknya.Kebetulan Susi juga sedang melihatnya.Dalam sekilas, Susi langsung melihat jelas wajah wanita itu.Dia adalah Jessica!Jessica Imanta si artis terkenal yang belakangan ini terjerat dalam kasus skandal bersama Billy!Pikiran Susi langsung menjadi kacau, dia bahkan terdiam di tempat seperti disambar petir.Bukankah Jessica sedang syuting film bersama Billy di luar kota? Kenapa Jessica bisa muncul di hotel ini?Saat Susi menghubungi Billy, Billy bahkan memberi tahu kalau tadi Billy terjatuh ke dalam air, bahkan diantar oleh Jessica dan asistennya ke hotel di kota itu.Apakah Billy membohonginya?Apakah Billy tidak sedang syuting di luar kota? Melainkan di hotel ini bersama Jessica?Susi sangat syok! Dia langsung tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja t
Susi bertanya dengan serius, "Sayang, apakah akhir-akhir ini kamu selalu bersama Jessica saat syuting?""Sayang, apa kamu terlalu banyak baca berita?" Wajah Billy mulai kehilangan senyuman."Kamu jawab dengan jujur, apa kamu baper saat syuting dengannya?" tanya Susi.Billy langsung menjelaskan, "Aku mana mungkin berani! Sayang, aku benar-benar hanya mencintaimu. Kamu jangan percaya dengan berita-berita itu. Aku sudah bilang kalau pekerjaanku ini akan sering banyak berita gosip untuk menarik perhatian film. Ini juga keperluan dalam pekerjaan. Sayang, kamu harus pengertian padaku."Susi bukannya tidak bisa memahami pekerjaannya. Susi juga tahu kalau Billy adalah artis papan atas, bahkan ada banyak hal tidak bisa diputuskan oleh dirinya sendiri.Akan tetapi, Billy tidak boleh membohongi Susi.Billy tadi bilang kalau dia syuting bersama Jessica, tapi barusan ini Susi bertemu dengan Jessica di hotel."Apa kamu yakin Jessica tadi di sampingmu?" tanya Susi."Ada apa, Sayang? Apa kamu mendenga
Susi dan Gerby menuju sebuah restoran makanan Romansia yang baru.Mereka berdua makan sambil berbicara. Susi tanpa sadar minum beberapa gelas anggur karena banyak pikiran.Saat keluar dari restoran, Susi merasa mulai mabuk dan kepala yang sedikit berat.Gerby memanggilkan sopir untuk mengantarnya ke Kediaman Martin.Susi memegang keningnya sambil berjalan terhuyung-huyung ke kamarnya. Dia bahkan langsung masuk ke kamar mandi tanpa menutup pintu."Tuan Nefan sudah pulang, ya." Nefan yang lelah setelah seharian bekerja dan perjamuan bisnis pun akhirnya tiba di rumah.Bibi Nurma bersama kepala pelayan menyambutnya di depan pintu."Ya," jawab Nefan sambil membawa tasnya ke atas.Nefan berhenti sesaat ketika melewati kamar Billy. Barusan dia ingin pergi, dia melihat pintu kamar yang terbuka dan suara aliran air dari dalam.Malam ini Nefan minum lumayan banyak alkohol. Di bawah rangsangan alkohol, Nefan menjadi sangat penasaran, bahkan tidak bisa menahan godaan dan masuk ke dalam kamar.Tida
Nefan berusaha keras menghela napas yang dalam, bahkan berkali-kali memberi tahu dirinya kalau Susi adalah istri adiknya dan tidak ada hubungan apa pun dengannya.Dia pun mengepalkan tangan dengan erat dan menahan api yang membara di dalam hatinya.Akan tetapi, godaan itu terus berlangsung.Setelah Susi melepaskan semua pakaiannya, dia masuk ke dalam bak mandi dan menyalakan pancuran air.Susi memejamkan matanya membiarkan air mengalir di tubuhnya.Kedua tangan mengusap tubuhnya dari leher, dada, perut, pinggang dan ke bawah.Rambut hitam panjang tergerai di depan dada, bibir merah dengan kilauan yang menggoda seolah sedang menggoda Nefan.Napas Nefan menjadi semakin terburu-buru! Tatapan matanya bahkan mulai membara.Nefan berusaha untuk memadamkan api di hatinya, tapi api itu tidak bisa dipadamkan! Melainkan menjadi semakin membara seolah mau membakarnya!Nefan tergila-gila ingin memilikinya.Namun, di saat Nefan mau melangkah ke dalam kamar mandi, dia tetap memilih untuk membalikkan