Share

Bab 75

Alaric duduk di sofa, melepas dasinya, mengeluarkan ponsel, kemudian menelepon seseorang.

Telepon berdering lama sekali sebelum diangkat. Setelah itu, terdengar suara seorang pria. "Sudah begitu malam, ada apa kamu menelepon, Alaric?"

"Ada seorang ilmuwan bernama Charlie King, apakah Kak Arnold pernah mendengar tentangnya?" Suara Alaric tidak ada emosi.

"Hm? Astronom terkenal itu, apakah kamu ingin merekrutnya?" Nada Arnold terdengar santai seolah dia tidak pernah ingin meracuni adiknya itu.

Alaric berkata tanpa tergesa-gesa. "Dengar-dengar, dia menderita ALS, nggak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya, tapi dia masih hidup. Hidup dalam kondisi seperti itu adalah satu-satunya keajaiban di bidang medis. Kak Arnold, kamu hanya cacat kaki, jauh lebih beruntung dari dia. Apakah kamu ingin menjadi keajaiban kedua?"

"..."

Suara Alaric tiba-tiba menjadi tegas. "Arnold, kalau kamu menyentuh orangku lagi, kamu akan menjadi Charlie King yang kedua."

Dibandingkan dengan kemunafikan Arnold, Alaric t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status