Share

Bab 24

Tubuh Florence tertegun. Dia mendongak dengan bingung, lalu melihat Alaric memegang selembar tisu, ingin menyeka darah dari dahinya.

Mata Florence berkedip. Dia refleks memalingkan wajah, kemudian berkata, "Pak Alaric, aku bisa sendiri."

Teman wanita Alaric masih melihat dari samping, Florence merasa sangat tidak nyaman. Dia menahan rasa sakit sambil bergeser ke samping.

Jangan bergerak.

Alaric menegur dengan alis bertaut tanpa melepaskan pinggang Florence. Dia menyeka luka Florence dengan raut muram. Karena lukanya terasa sakit, Florence pun mengernyit sambil mengerang.

Sakit? tanya Alaric dengan alis bertaut.

Hm.

Florence terluka begitu parah, heran bila tidak sakit.

Kamu pantas mendapatkannya.

...

Apakah otakmu bermasalah sehingga kamu menyeberang jalan tanpa melihat-lihat? marah Alaric dengan nada sinis.

Florence tak bisa berkata-kata.

Awalnya dia ingin berterima kasih kepada Alaric, tetapi dia menelan kata-katanya.

Nada Alaric sangat galak, padahal Florence masih sangat pusing. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status