Share

Bab 18

Larut malam, Florence dan Ella pergi ke unit gawat darurat rumah sakit.

Dokter mengatakan bahwa Silvia memotong nadinya sendiri di rumah. Untungnya ditemukan oleh penagih utang sehingga diantar ke rumah sakit.

Di dalam bangsal, Silvia yang terbaring dengan mata terpejam sedang diinfus. Wajahnya pucat pasi. Rambutnya kusam. Dia tampak lebih lesu dari pertemuan mereka sebelumnya.

"Bu Silvia, Bu Silvia?" panggil Florence yang berdiri di samping ranjang.

Sesaat kemudian, Silvia membuka matanya. Saat melihat Florence, dia tertegun sejenak, kemudian dia memalingkan wajahnya dengan dingin. "Untuk apa kamu kemari? Keluar!"

Florence tertegun. Dia melihat sekilas kain kasa yang membalut pergelangan tangan Silvia. "Bu Silvia, kenapa kamu melakukan ini? Nona Phoebe masih di dalam penjara. Kalau dia tahu ibunya bunuh diri, dia pasti akan sedih."

Silvia mendengus, kemudian menatap Florence. "Kamu nggak menolongnya, dia dikurung di dalam sana. Bagaimana mungkin dia tahu?"

Florence, "..."

"Sudahlah, j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status