Sang Perebut Suami Orang (21+)

Sang Perebut Suami Orang (21+)

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-04
Oleh:  Noona_imOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.7
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
69Bab
9.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

[M] Akibat kejadian kelam di masa lalu, sedikit banyak telah membentuk kepribadian Diara Alifa. Entah mengapa ia merasa bahagia jika menjalin hubungan dengan lelaki milik wanita lain. Menurutnya itu sangat menantang dan menyenangkan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Prolog

"BAJINGAN!"

"Laki-laki biadab!"

"Dan kamu pelacar muruhan. Rasakan ini!"

"Aahh ... Lepaskan! Dasar perempuan tua tidak berguna. Lepaskan tanganmu dari rambutku!"

"Lepaskan tanganmu Ratih! Sudahlah terima saja nasibmu. Aku sudah bosan denganmu!"

"Tidak! Aku tidak akan lepaskan. Wanita murahan ini harus merasakan rasa sakitku!"

"Ahhh mas kepalaku sakit."

"Kubilang lepaskan!"

"TIDAK!"

"Mas. Hiks ... Tolong."

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi wanita paruh baya itu. Seketika jambakannya pada rambut wanita muda yang merupakan selingkuhan dari sang suami terlepas.

Sontak perempuan itu berlari ke arah lelakinya. "Mas kepalaku sakit." Adunya dengan manja.

"Maaf ya sayang." Sambil mengelus lembut kepala selingkuhannya.

Melihat hal tersebut membuat sang istri menatap tak percaya dengan air mata yang sudah menganak sungai. "Kamu membelanya dan menamparku?"

"Itu memang pantas untukmu!" Ucapnya tanpa rasa bersalah, Kemudian lelaki itu pergi membawa serta wanita mudanya meninggalkan sang istri.

"ARRGGH LELAKI BIADAB! KURANG AJAR KAMU MAS!! HIKS... "

Diara Alifa terbangun dari tidur dengan napas terengah. Sepenggal ingatan kelam itu kembali menghantuinya.

Teriakan frustasi ibunya, bentakkan sang ayah serta suara manja dari wanita perebut ayahnya; terus silih berganti berdengung di telinga.

Diara ingin mengenyahkan kejadian buruk itu dari ingatan. Kejadian yang telah merubah dan menghancurkan hidupnya dengan seketika. Tapi mengapa semakin ia ingin melupakan malah semakin sering ia mengingatnya.

Mengingat di mana saat malam itu ayahnya pergi dan tidak pernah kembali, meninggalkan dirinya beserta sang ibu demi wanita murahan itu.

Hari demi hari setelahnya ia lewati dengan sulit. Ibunya depresi karena ulah ayah. Diara harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Ia yang saat itu masih berumur sembilan tahun, harus terpaksa membanting tulang demi sesuap nasi untuk dirinya dan sang ibu makan.

Tidak sampai disitu penderitaan yang Diara alami. Sebab, dua bulan setelah kejadian itu, ibunya ditemukan gantung diri di kamar. Mendapati wanita yang sangat ia sayangi dalam keadaan menggantung tidak bernyawa, sontak saja membuat tubuhnya melemas seketika. Ia berteriak histeris memanggil-manggil sang ibu.

Sempat terbesit dalam benaknya untuk menyusul sang ibu. Mengikuti jejaknya untuk mengakhiri hidup. Tapi hal itu urung Diara lakukan, karena secercah cahaya harapan yang datang.

Iya. Kala itu Bibi Yeni; adik ibunya, saudari satu-satunya ibu--yang tinggal berbeda kota; datang. Ia merengkuh Diara dan kemudian membawanya pergi untuk tinggal bersama.

Diara merasakan bahagia karena sang bibi memperlakukannya dengan sangat baik. Yeni menganggap Diara seperti anaknya sendiri, Yeni juga menyekolahkan Diara lagi. Yeni tidak pernah sama sekali membeda-bedakan Diara dengan anak kandungnya. Tapi sayangnya, kebahagian yang Diara rasakan tidak berlangsung lama. Sebab, saat usianya menginjak angka empat belas tahun, hal yang paling buruk dan mengerikan terjadi dalam hidupnya.

Herman, pamannya, suami Yeni, melecehkan Diara. Ia merenggut harta paling berharga dan satu-satunya yang gadis malang itu punya. Diara merasa hancur, takut, bahkan jijik pada dirinya sendiri. Tapi Diara tidak bisa melakukan apa-apa. Herman menekan dan mengancam agar Diara tidak mengadu pada Yeni.

Bisa kau bayangkan, gadis berusia empat balas tahun dilecehkan lalu diancam. Apa yang bisa Diara lakukan saat itu? Tidak ada! Ia hanya bisa mengikuti apa yang diperintahkan Herman. Juga harus terus melayani nafsu bejadnya. Hingga satu tahun berlalu, mereka selalu melakukan perbuatan menjijikkan itu di belakang Yeni dan Zahra (anaknya)

Entah mungkin karena sudah terbiasa bercinta dengan Herman selama kurun waktu satu tahun. Sehingga Diara mulai rasakan perasaan yang berbeda pada suami dari bibinya itu. Diara tidak mengerti apa itu perasaan cinta atau sejenisnya? Yang jelas saat itu ia merasa nyaman dan juga bahagia. Herman juga tidak pernah melakukannya dengan kasar kecuali saat malam pertama ia merenggut kesuciannya.

Namun lagi dan lagi nasib malang menimpa Diara. Hubungan gelapnya dengan Herman akhirnya ketahuan. Yeni marah besar pada keduanya. Yeni memaki, menampar, menjambak bahkan mencakarnya. Untung saja saat itu Herman berusaha untuk menghalanginya, walaupun sebenarnya Herman juga tak luput dari amukkan Yeni.

Pil pahit harus kembali Diara telan. Yeni mengusirnya dari rumah. Diara bingung harus pergi ke mana? Ia tidak punya siapa-siapa lagi selain bibinya. Sejak dulu Diara memang tidak mengenal keluarga dari ayah, yang ia tahu hanya keluarga dari ibu saja. Ibu hanya memiliki satu orang adik yaitu yeni, sedangkan kakek neneknya dari ibu, sudah lama meninggal dunia.

Saat itu Diara melangkahkan kaki dengan berat, meninggalkan rumah Yeni. Tanpa arah dan tujuan, ia hanya mengikuti ke mana kakinya ingin pergi. Ia juga tidak punya uang sama sekali, yang ia bawa dari rumah Yeni hanya beberapa pasang baju.

"Diara!"

Tiba-tiba saja suara seseorang yang amat Diara kenal terdengar memanggil namanya. Ia menoleh ke belakang, ke arah suara itu berasal. Ia tersenyum senang melihat presensi laki-laki tinggi berusia tiga puluhan yang berlari mendekatinya.

'Itu paman Herman. Dia menyusulku? Apa dia berubah pikiran dan ingin meninggalkan Bibi Yeni lalu lebih memilih hidup bersamaku?'

Entah mengapa Diara merasa bahagia, lengkungan senyum manis seketika tercetak di bibirnya. Ini terdengar sangat jahat memang. Tapi ia juga menyayangi atau bahkan saat itu ia telah mencintai Herman. Ia juga ingin memilikinya.

Tapi sayang dugaannya salah besar, karena nyatanya Herman mengerjar karena lelaki itu hanya ingin memberikan beberapa lembar uang untuk bekal Diara hidup di luar. Mungkin lelaki itu merasa iba pada Diara.

Gadis itu sempat meminta Herman untuk memilihnya dan hidup bersamanya. Namun lelaki itu menolak mentah-mentah. Herman bilang masih sangat mencintai Yeni dan lelaki itu juga tidak bisa jauh dari anaknya.

Dan satu hal lagi yang membuat hati Diara serasa seolah disayat-sayat pisau yang begitu tajam, saat Herman berkata bahwa 'kebersamaannya'  selama satu tahun tidak lebih dari sekedar pemuas nafsu.

Lagi-lagi Diara merasakan kehancuran itu, lagi-lagi Diara merasakan kehampaan dan sendirian.

Satu tahun Diara hidup terlunta-lunta di jalanan. Ia ingin pulang ke kota kelahirannya--menempati rumahnya yang dulu. Tapi uang yang diberi oleh Herman--saat terakhir pertemuan, tidak seberapa, hanya cukup untuk biaya makan beberapa hari saja.

Akhirnya Diara mencoba bertahan hidup dengan cara apapun. Semua pekerjaan ia lakoni; dari mulai memulung, membawakan barang belanjaan orang di pasar, menyemir sepatu, sampai akhirnya ia bertemu dengan pemilik warung nasi sederhana bernama Rosidah. Wanita paruhbaya itu sangat baik hati. Beliau memberikan Diara pekerjaan yang lebih layak yaitu membantu di warung nasi. Beliau juga mengajarkan Diara memasak dan beliau memberinya tempat tinggal.

Sampai pada saat usia Diara menginjak delapan belas tahun. Rosidah menyarankannya untuk mengikuti pelatihan menjadi asisten rumah tangga. Beliau bilang agar Diara memiliki gaji tetap dan bisa mempunyai hidup lebih baik lagi.

Diara menurut, ia mengikuti pelatihan itu. Berkat skil memasak yang Rosidah pernah ajarkan padanya dan juga karena ia memang sudah biasa untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Tidak membutuhkan waktu lama, Diara mendapatkan majikan pertamanya.

Sepasang pasutri muda yang baru saja mempunyai satu orang anak berusia lima tahun. Nadia dan Bima. Mereka sangat baik padanya. Diara di gaji cukup besar, sekitar dua juta lima ratus rupiah setiap bulannya.

Diara senang sekali dengan hidupnya yang sekarang dan semua itu berkat Rosidah. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah melupakan kebaikannya.

Bersambung....

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Denni Denni
mantap banget
2025-04-22 15:16:33
0
user avatar
Noona_im
cerita yang sangat menarik dan bagus
2024-09-26 11:28:26
2
user avatar
ning eyka
Seru Novelnya.
2024-11-10 14:29:57
1
69 Bab
Prolog
"BAJINGAN!""Laki-laki biadab!""Dan kamu pelacar muruhan. Rasakan ini!""Aahh ... Lepaskan! Dasar perempuan tua tidak berguna. Lepaskan tanganmu dari rambutku!""Lepaskan tanganmu Ratih! Sudahlah terima saja nasibmu. Aku sudah bosan denganmu!""Tidak! Aku tidak akan lepaskan. Wanita murahan ini harus merasakan rasa sakitku!""Ahhh mas kepalaku sakit.""Kubilang lepaskan!""TIDAK!""Mas. Hiks ... Tolong."Plak!Sebuah tamparan keras mendarat di pipi wanita paruh baya itu. Seketika jambakannya pada rambut wanita muda yang merupakan selingkuhan dari sang suami terlepas.Sontak perempuan itu berlari ke arah lelakinya. "Mas kepalaku sakit." Adunya dengan manja. "Maaf ya sayang." Sambil mengelus lembut kepala selingkuhannya. Melihat hal tersebut membuat sang istri menatap tak percaya dengan air mata yang sudah menganak sungai. "Kamu membelanya dan menamparku?" "Itu memang pantas untukmu!" Ucapnya tanpa rasa bersalah, Kemudian lelaki itu pergi membawa serta wanita mudanya meninggalkan sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 1
"Ngh.""Ahh ... Mas."Suara-suara itu sukses membuat pergerakan Diara yang tengah menuang air ke dalam gelas berhenti. Ia segera menutup kran dispenser lalu menajamkan pendengarnya.Diikutinya arah suara tersebut dengan mengendap-endap hingga sampai di ruang tamu, di sana ia menemukan sepasang manusia yang tengah memadu kasih.Mereka adalah kedua majikannya. Sejujurnya Diara tidak begitu terkejut melihat pemandangan itu, sebab hal tersebut bukanlah yang pertama ia lihat melainkan kali ketiga selama enam bulan ia bekerja sebagai pembantu di sana."Kayanya mereka suka banget menjelajah semua sudut ruangan di rumah ini." Gumam Diara terkikik.Bukannya lekas pergi seperti kali pertama dan kedua ia memergoki, kali ini Diara justru malah bersembunyi dibalik tembak penyekat antar ruang keluarga dan ruang tamu.Entah mengapa melihat majikannya yang tengah bersenggama itu malah membuat sesuatu dalam diri Diara bangkit. Sebagai seseorang yang sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta hal terse
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 2
Pagi ini Diara terbangun sedikit lebih telat dari biasanya. Kau pasti sudah tahu 'kan apa penyebabnya? Iya. Benar. Semalam Diara melakukannya. Melakukan sesuatu yang sudah lama sekali tidak ia lakukan. Sungguh ia sangat senang sekali, akhirnya ia bisa merasakan kenikmatan itu lagi. Dan ... Apa kau tahu? Ada satu hal lagi yang membuat perasaan Diara berkali-kali lipat lebih senang dan begitu bahagia. Iya. Itu karena ia melakukannya dengan seseorang yang sudah lama ia kagumi secara diam-diam. Bima Pratama.Lelaki yang sejak awal melihatnya, Diara sudah menaruh kekaguman padanya. Bagaimana tidak? Lelaki itu, begitu luar biasa sempurna.Wajahnya tampan, tubuhnya tegap dan tinggi, berwibawa dan pastinya mapan. Ah beruntung sekali Nadia--istri Bima--bisa memiliki suami seperti majikan lelakinya tersebut. Jika boleh jujur, sebenarnya Diara sempat merasa iri, tapi ia tepis rasa iri itu karena ia cukup tahu diri. Namun siapa sangka, kini ia bahkan sudah merasakan bagaimana nikmatnya berci
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 3
Sedari tadi senyuman yang terpatri di bibir Diara tidak mengendur sama sekali. Apalagi saat matanya memandang tumpukan belanjaan yang ia beli siang tadi di pasar. Rasa-rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan kebahagiaan seperti ini. Mungkin jika ingat-ingat terakhir kali ia merasakanya ketika keluarganya masih utuh. Sebelum datangnya wanita muda yang merebut ayahnya hingga menyebabkan ibunya depresi dan memilih bunuh diri.Teringat kembali kejadian kelam itu, membuat senyuman yang tersemat di bibir Diara mendadak memudar dan menghilang begitu saja. Sebenarnya sempat terbesit dalam benak Diara untuk mencari keberadaan si pelakor dan membalaskan dendam. Namun niat itu langsung terhempas begitu saja sebelum terealisasi. Sebab Diara tidak tahu harus mencari wanita itu ke mana? Diara tidak punya informasi apapun mengenai wanita tersebut, bahkan namanya saja ia tidak tahu. Bagaimana ia bisa mencarinya? Jika yang ia ingat hanya wajahnya saja?"Ah sudahlah sebaiknya aku lupainaja tent
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 4
Rasa kantuk jelas masih Diara rasakan sebab ia hanya tidur sekitar setengah jam saja. Tadi malam, Bima benar-benar menggempurnya habis-habisan. Sampai rasanya Diara sudah tidak sanggup lagi. Laki-laki itu seperti aji mumpung sampai melakukannya hingga berkali-kali dan tidak ragu lagi untuk menumpahkan benih di dalam--sebab Lelaki itu tahu bahwa Diara sudah meminum pil kontrasepsi. Meski tubuh Diara sangat lelah, tulang-tulangnya serasa seperti dipatahkan menjadi beberapa bagian, juga area bawahnya sangat perih dan linu ketika berjalan, tapi Diara harus tetap bangun pagi-pagi untuk melakukan tugas utama yaitu memasak sarapan dan bersih-bersih rumah. "Diara. Kenapa jalanmu tertatih-tatih begitu?"Suara Nadia tiba-tiba terdengar menyapa telinga. Majikan Diara itu sepertinya sudah berada di area dapur ini sedari tadi dan memperhatikan pembantunya yang tengah memasak dengan gerakan yang sangat lambat dan tak segesit biasa. Diara sontak berbalik menghadapnya yang kini sudah berada berha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 5
Sudah tiga bulan lebih, hubungan gelap Diara dan Bima terjalin. Dan selama itu pula Nadia tidak pernah curiga atau mengendus gelagat mereka sedikitpun.Diara dan Bina memang sangat berhati-hati sekali. Bagaimanapun juga mereka ingin bermain aman. Mereka tidak ingin, jika hubungannya terbongkar dan malah menimbulkan banyak masalah. Bima rutin mengunjungi Diara dua hari sekali, dan seperti biasa ia selalu menghampiri Diara tengah malam, karena menunggu sampai Nadia benar-benar tidur. Tapi terkadang mereka juga melakukannya pada siang atau pagi hari, ketika ada kesempatan yang memungkinkan atau ketika Nadia tidak ada di rumah. Namun sudah dua minggu ini Bima tidak meminta jatah pada Diara, membuat gadis itu jadi sedikit uring-uringan sebab hasratnya yang tidak tersalurkan. Walau bagaimanapun Bima sudah menjadi candu untuknya, dan ia sangat membutuhkannya. Diara ingin bertanya perihal mengapa Bima tidak meminta jatah, tapi selalu tidak ada celah untuknya melontarkan pertanyaan tersebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 6
"Apa yang kalian lakukan?""Ayah." Cicit Bima dengan mata yang membola. Lalu dengan tergesa-gesa Bima dan Diara merapikan pakaian masing-masing. Sungguh demi apapun, sekarang Diara merasa takut sekali. Entah ke mana perginya keberanian yang tadi sempat singgah dalam benaknya. Keberanian itu malah menguap begitu saja bersamaan dengan puncak pelepasaan yang didapat. "Apa yang kamu lakukan dengan pembantumu ini?" Kambali Endy--ayah dari Bima melayangkan pertanyaan yang sama seraya mengayunkan tungkai kakinya mendekati mereka. Sontak saja Diara menunduk dan mengerut takut di belakang tubuh Bima, ketika melihat sorot mata pria tua itu yang menatapnya tajam. "A-ku bisa jelaskan, Yah. I-ini semua--""Kamu berselingkuh dengan pembantumu?!" Endy langsung memotong ucapan anaknya. Bima semerta-merta bersimpuh di kaki Endy. "Maafkan aku Yah, aku khilaf. Aku mohon jangan beritahu Nadia. Aku janji tidak akan melakukannya lagi."Diara terkejut mendengar kalimat yang baru saja dikuapkan oleh Bim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya
Bab 7
Semenjak malam itu, pekerjaan Diara menjadi bertambah lagi. Bagaimana tidak? Endy jadi sering berkunjung ke rumah Bima. Bisa satu bulan sekali, kadang dua minggu sekali. Padahal tempat tinggalnya cukup jauh dan berbeda kota. Dulu sebelum mempunyai hubungan dengan Diara, lelaki tua itu hanya akan ke rumah sekirannya tiga bulan atau enam bulan sekali untuk menengok sang cucu, itu pun selalu bersama dengan istrinya. Namun sekarang, Endy sering datang sendiri. Entah alasan apa yang lelaki itu kemukakan pada istri, juga pada Nadia (selaku menantu dan pemilik rumah) agar tidak curiga. Diara benar-benar tidak tahu dan tidak ingin tahu. Namun sekarang terjadi sesuatu yang berbeda dengan perasaan Diara pada Endy. Entah mungkin karena sering berhubungan dengannya, sehingga membuat Diara mulai merasakan nyaman terhadap laki-laki tua itu. Padahal pada awalnya Diara sangat muak dan membencinya setengah mati. Sebab kau tahu? Endy bukanlah tipenya. Seperti menjilat ludah sendiri, kini Diara mal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya
Bab 8
Sesuai prediksi. Diara lah yang akhirnya terusir dan terhina. Sedikitpun ia tidak pernah menyangka bahwa kedua laki-laki itu sangat pecundang sekali. Keduanya dengan sengaja melimpahkan semua kesalahan pada Diara. Membuat gadis itu seolah-olah menjadi tersangka utama dan satu-satunya. Nadia dan Rani dengan mudahnya malah mempercayai begitu saja kedua lelaki pendusta itu. Dua wanita itu seketika sangat murka pada Diara. Mereka menjambak secara membabi buta sebelum akhirnya menendangnya dari rumah. Diara menangis, meraung, meminta ampun. Ia sudah tidak peduli lagi dengan tatapan para tetangga dan orang-orang yang melintas--yang menatapnya dengan tatapan jijik, seolah Diara adalah seonggok kotoran yang sangat menjijikkan."Ampun Bu. Ampun Bu Nadia, Bu Rani. Ampuni saya."Diara terus memohon pada mereka, khususnya pada Nadia dan Rani, agar kedua wanita itu memberikannya sedikit rasa belas kasihan. Mungkin karena memang mereka merasa kasihan pada Diara yang sudah tidak berdaya atau mung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya
Bab 9
Terhitung sudah sekitar satu bulan Diara tinggal di kostan itu. Ia merasa betah, karena kostannya cukup bagus, bersih, nyaman, dan orang-orang di sana juga baik. Tapi yang ia pikirkan sekarang adalah biaya sewanya.Tujuh ratus ribu bagi Diara terlalu mahal, apalagi mengingat ia yang sampai sekarang belum juga mendapat pekerjaan lagi. Untuk makan sehari-hari saja ia hanya mengandalkan uang yang ada dalam tas. Jumlahnya lima juta rupiah kala itu, dan sekarang semakin hari jumlahnya semakin berkurang."Tinggal sisa dua juta lagi bagaimana ini?" Gumamnya setelah menghitung lagi.Diara memang baru saja membayar biaya sewa kost untuk bulan ini. Walau biayanya terbilang mahal, tapi ia memutuskan untuk memperpanjang sewa. Lagipula sebenarnya harga segitu wajar untuk ukuran kost-kostan yang ada dipusat ibu kota, yang menjadi masalah hanya terletak pada dirinya yang belum juga mendapat pekerjaan.Sebenarnya Diara sudah berusaha untuk mencari pekerjaan, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status