Beranda / Pernikahan / Salahkah Menjadi Janda? / Bab 27 Pelampiasan Dendam

Share

Bab 27 Pelampiasan Dendam

"Nggak ada kopi dan gula," jawabku ketus.

Anton memandangku sinis. "Makanya jangan sok-sokan minta pindah. Untuk beli gula dan kopi aja kamu nggak punya uang kan."

Aku tertawa sinis. Lalu aku menadahkan tangan kepadanya. Dia memandang tanganku kemudian beralih ke wajahku.

"Apa maksudmu?"

"Minta uang belanja," jawabku.

"Uang belanja?" ulangnya. "Kenapa kamu minta uang samaku?"

"Lupa kalau aku istrimu?" sinisku. "Sejak kita menikah, coba Abang ingat, sudah berapa kali Abang ngasih uang belanja?"

"Kenapa juga aku ngasih uang belanja sementara kemarin kita masih sama orang tuaku. Kan mamaku yang bayar belanja," katanya dengan nada bangga.

"Ok, kita abaikan yang kemarin. Jadi sekarang karena kita sudah tinggal sendiri, berarti Abang wajib ngasih uang belanja," kataku tenang. "Kalau Abang mau minum kopi, sini uangnya biar kubelikan ke warung."

Anton tersenyum sinis dan menaikkan sebelah sudut bibirnya. Kebiasaannya kalau mengejek memang begitu.

"Lebih baik aku tinggal di rumah mama aja, hat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status