Share

Bab 34 Diludahi

"Tina, katakan sejujurnya," Ibu menatapku tajam. "Apa maksud Bu Darmi tadi tentang mertuamu? Apa mereka baik sama kamu?"

Jantungku berdebar kencang. Pertanyaan yang sangat kuhindari akhirnya terlontar juga. Aku mengusap air mataku sampai wajahku kering. Kutatap kedua orang tuaku sambil tersenyum.

"Mereka baik kok, Yah, Bu," kubuat suaraku sealami mungkin. "Nggak usah khawatir."

"Tapi kata Bu Darmi..."

"Ibu kayak nggak tahu Bu Darmi aja. Dia kan suka bergosip. Lagian memangnya dia kenal sama mertuaku?" aku berusaha meyakinkan Ibu. "Ibu dan Ayah nggak usah khawatir. Aku baik-baik aja kok, Yah, Bu."

Ayah dan Ibu berpandangan. Di satu sisi aku merasa senang karena Ibu sudah mau berbicara denganku meskipun ketus dan kasar. Di sisi lain aku sedih karena harus berbohong kepada mereka. Aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya apalagi dengan kondisi Ayah yang sedang sakit begini.

Aku menghela nafas berat. Kepalaku sakit.

"Kamu nggak usah bohong. Ibu memang masih marah sama kamu tapi Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status