Share

SIAPA PALING SEDIH?

297

Mulut Samudra dan Mentari sampai menganga melihat kelakuan gadis yang bersimpuh sambil menangis itu.

“Tolong Tuan, jangan pernah pecat saya. Saya bisa melakukan pekerjaan apa pun. Tetap pekerjakan saya di sini.” Gadis itu masih memohon dengan air matanya yang berlinang.

“Membersihkan kamar mandi, memotong rumput, menguras kolam renang, atau apa pun bisa saya lakukan. Tidak apa gaji saya tidak besar, yang penting saya tetap bekerja di sini, Tuan.”

Samudra masih menganga. Tidak mengerti kenapa Nuri sampai sebegitunya memohon pekerjaan. Pun dengan Mentari yang akhirnya bangkit, kemudian menghampiri gadis yang duduk bersimpuh di hadapan mereka.

Wanita dengan outfit nuansa pastel itu berjongkok di samping Nuri, kemudian merengkuh pundaknya.

“Kamu kenapa, Nuri?” tanya Mentari tidak mengerti. Kedua tangannya merengkuh pundak Nuri di kanan dan kirinya.

“Bu.” Nuri beralih menghadap Mentari. “Tolong minta sama Tuan Samudra agar tidak memecat saya, biarkan saya tetap bekerja di sini, Bu. Say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (28)
goodnovel comment avatar
Serni Kamila
sabar menunggu thor
goodnovel comment avatar
Tatti Hadinoto
Terima kasih Updatenya, Thour...
goodnovel comment avatar
Nainay
lanjut yaa Kaka author cantikk , jngan pake lama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status