Share

SALING MENGISI

298

“Sini!” Bastian menepuk pangkuannya setelah Nuri membantunya duduk di tepi ranjang. Meminta gadis itu untuk duduk di sana.

Baru saja keduanya menghabiskan sisa tangis mereka. Tangis yang sama-sama pecah karena berbagai perasaan yang bercampur aduk. Sedih, lega, haru, bahagia dan entah apa lagi yang mereka rasakan. Namun, satu yang pasti yang mereka syukuri, mereka masih bisa terus bersama.

“Ayo duduk sini!” ajak Bastian lagi sambil menepuk pahanya. Senyum tipis terukir di wajahnya.

Nuri menggeleng setelah mengusap pipinya.

“Kenapa?” Alis lelaki yang tubuhnya kini lebih berisi itu terangkat saat melihat gadis di depannya menggeleng.

“Nanti kaki Aa sakit, badan saya kan, berat.” Nuri menjawab polos.

“Yang sakit kan, betis. Pahanya tidak.” Bastian tersenyum. “Ayo sini!” Lagi ia menepuk pangkuannya. Namun, Nuri masih ragu untuk memenuhi permintaan sang lelaki.

“Ayo, sini, aku kangennn ….” Lelaki itu menggoda dengan berucap sambil memejamkan matanya genit.

Nuri ingin menggeleng lagi, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Sri
Hahhaa paling geli kalo Nuri bilang mbak Sombong,,......
goodnovel comment avatar
Rizky Rahman
istri mu penyemangat kamu Bastian.kamu pasti bisa, ini kata istri penganti,(suamiku bukan pria payah)
goodnovel comment avatar
Dede Rukiah
Terima kasih,lanjut deh baca novelnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status