Share

INI MUSIBAH

200

“Dek, aku minta maaf.”

Entah untuk ke berapa kalinya kalimat itu terucap dari mulut Bima. Mentari sampai bosan mendengarnya.

“Padahal, aku sudah mengecek semuanya sebelum menjemput kamu.”

Mentari memejamkan matanya seraya memeluk tubuh Bulan yang kini tertidur setelah menyusu lama.

“Namanya musibah, siapa yang tahu, Kak. Kita semua tidak ada yang mau celaka, bukan?” Mentari mencoba bijak.

“Aku malu sama mantan suami kamu, Dek. Ia pasti menyalahkan aku atas musibah ini.”

“Sudahlah, Kak. Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak. Semua ini musibah. Kakak juga sama terluka. Sopir yang membawa mobil juga sama terluka. Kita semua terluka. Jadi, ini murni kecelakaan. Ini musibah.” Mentari menenangkan Bima, karena sejak di rumah sakit pertama, laki-laki itu terus merasa bersalah atas musibah ini. Mungkin karena sikap Samudra yang tidak bersahabat.

Mentari juga sebenarnya berada di posisi serba salah. Tidak mungkin menyalahkan Bima, karena Bima pun pada kenyataannya terluka. Ingin marah pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Melodi Cinta
ko ksel sm om gadun, knpa tdk brsikap baik sm si bima yg sudah menolong tari dn anak"nya cemburu boleh tpi gunakn juga isi kpla dn hati
goodnovel comment avatar
An Syane Buloglabna
Mentari egomu terlalu tinggi, sehingga tidak melihat bagaimana Perasaannya Samudra yg benar-benar merasa bersalah..
goodnovel comment avatar
Ra'nia
sepemikiran.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status