Share

BUANG-BUANG WAKTU

328

“Hakmu? Hak apa?” Mentari bertanya dengan nada tak percaya. Suaranya bergetar, meski ia berusaha keras untuk terdengar tenang.

Di sana, Yulia duduk dengan ekspresi yang tak terbaca karena wajahnya memang sudah tak berbentuk.

Mentari bisa merasakan darahnya mendidih, tapi ia mencoba untuk tidak terpancing lebih jauh. Sungguh rasa kasihan dan tidak tega yang sempat hadir, kini kembali terusik karena ucapan Yulia.

"Kamu tahu maksudku, Mentari. Dalam harta peninggalan ayahmu, ada hakku juga sebagai istri yang tidak pernah dicerai sampai dia mati. Apa salah kalah aku menuntut hakku itu?”

Sungguh, darah Mentari semakin mendidih. Bagaimana bisa Yulia masih menyinggung hak. Apa selain wajah dan kulit tubuhnya yang rusak, otaknya juga rusak?

Mereka sama-sama tahu jika Bumi meninggal tanpa harta. Hanya meninggalkan utang yang tidak terkira jumlahnya. Jika pun ada rumah dan perusahaan, itu juga sudah dijaminkan ke Hanggara Enterprise yang saat itu dikelola Benny.

Kalau sekarang semua bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Anggi Septia
kak kelanjutannya mana??sudah habis kah??
goodnovel comment avatar
Nova Herlinda
hahahahaa...gila kok di piara yaaa
goodnovel comment avatar
Fahriani Bidaria
haduh mentari..tanpa pengawalan lg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status