SENTUHAN HARAM SUAMIKU

SENTUHAN HARAM SUAMIKU

Oleh:  Siska_ayu  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 Peringkat
58Bab
52.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sinopsis

Luar biasa

Fajar dan Ayu adalah sepasang suami istri yang sudah menikah selama delapan tahun. Mereka sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang berusia enam tahun bernama Putra. Tanpa diduga, Fajar berselingkuh dengan teman kerjanya hingga melakukan hal yang diluar batas. Ayu begitu hancur dan terpuruk saat mengetahui perselingkuhan suaminya. Namun saat Ayu ingin berpisah, takdir berkata lain. Telah tumbuh janin kedua di rahim Ayu yang menyebabkan Ayu harus berusaha memaafkan pengkhianatan suaminya. Bagaimana perjuangan Ayu memaafkan pengkhianatan sang suami? Bagaimana pula perjuangan Fajar untuk mengembalikan kepercayaan sang istri?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
rini toyo
bagus cerita nya...
2022-08-06 16:02:38
0
user avatar
yenyen
baguus banget. Banyak ilmu sabar disini
2022-07-04 20:19:37
0
user avatar
AngelRos
Ceritanya bagus... mengandung hikmah... dan bertutur dgn apik... Thank U Thor
2022-06-05 00:05:49
0
user avatar
AngelRos
Cerita yang bagus, ada hikmah yang bs diambil, cara bertutur Penulisnya jg bagus... keren
2022-05-15 00:37:57
0
user avatar
Nyemoetdz Kim
hai kak, mampir sini yaaa
2022-04-08 05:23:18
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-28 22:18:16
0
user avatar
Syarlina
dilema apakah harus maafkan suami atau pisah, dan ini banyak terjadi di kisah nyata.
2022-01-10 08:48:16
0
user avatar
Shegan
jan lupa mampir jg ke istri Cacat CEO..
2021-12-12 20:55:15
0
user avatar
Safiia
Curhat berujung nikmat, itu mah doyan namanya.. lanjut thor.. jan lama-lama next nya .........
2021-12-08 12:17:09
0
58 Bab

Pengakuan Fajar

   Hari ini adalah hari Minggu. Hari di mana aku akan menghabiskan waktuku bersama keluarga, karena hanya hari Minggu lah suamiku libur bekerja. Aku bernama Ayu, sementara suamiku bernama Fajar. Delapan tahun pernikahan, kami baru dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Putra yang berusia 6 tahun.Kami biasanya menghabiskan waktu liburan dengan jalan-jalan, belanja kebutuhan ke Mall, kadang berenang ke Waterboom, atau terkadang juga di rumah tanpa pergi kemanapun. Ya, seperti hari ini, kami memutuskan untuk tidak kemana-mana karena hari ini adalah hari kedua di bulan Ramadhan. Bulan yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua umat Islam. "Masak apa, Sayang?" tanya suamiku sambil memelukku dari belakang."Masak sayur sop campur tetelan, Mas," jawabku sambil terus mengiris bawang merah."Waahh, enak dong. Kalau sudah selesai kita salat berjamaah yah, Mas ambil wudu dulu," ucapnya sambil berjalan ke kamar mandi.Tidak ada yang
Baca selengkapnya

Hancur

  Hujan di luar terdengar semakin deras. Sesekali diikuti kilatan petir menggelegar. Seolah alam ikut merasakan kepedihanku. Kepedihan seorang istri yang didzolimi, dan tercerai-berai hatinya."Dua kali."Dua kata yang telah diucapkan pelan oleh suamiku, bak tamparan keras yang menghujam ulu hati. Perih, sakit tak terkira. Bagaikan ribuan jarum yang menancap bersamaan tepat dihatiku."Astaghfirullahal adzim," lirihku.Aku hanya bisa terus beristighfar untuk sedikit meredakan hati yang kini remuk redam.Ingin rasanya memukul, menendang, tapi apalah daya. Justru aku luruh, lemas lunglai tak berdaya. Seluruh tubuhku bergetar hebat seolah tidak sanggup menerima dahsyatnya rasa sakit yang kini harus ku rasakan."Maafkan, Mas, Sayang. Maafkan. Mas khilaf, Dek."  Mas Fajar pun ikut menangis tergugu. Dia bahkan bersujud tepat di kakiku. Hingga kurasakan tetes demi
Baca selengkapnya

Perbuatan terlarang

Pov FajarDengan gontai aku mencoba bangkit, berjalan pelan menuju pembaringan. Naik ke atasnya kemudian meringkuk sendirian. Merutuki kebodohan yang telah aku lakukan.Di kamar ini, di atas kasur ini. Biasanya setiap malam aku habiskan waktuku berdua bersama Ayu, istriku. Kami berbagi cerita, tertawa bersama, atau sekedar menonton film di laptop bersama.Sambil bercerita, aku duduk bersandar di kepala ranjang, sementara Ayu lebih senang berbaring sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku. Aku usap-usap rambutnya pelan hingga kadang membuatnya tertidur. Dia juga paling suka tiduran sambil dipijat kakinya perlahan. Setelah dia tertidur, tidak lupa ku selimuti tubuhnya, baru aku akan ikut berbaring di sampingnya.Ya, dia semanja itu. Dan aku sangat senang jika bisa memanjakannya.Bahkan sebelum tidur, tak jarang aku ucapkan kata i love you di telinganya, lalu kukecup keningnya.
Baca selengkapnya

Keramas

Pov FajarBerduaan dengan yang bukan mahram itu ternyata memang benar sangat besar bahayanya. Pantas saja agama sudah  mewanti-wanti agar jangan pernah mendekati zina. Mendekatinya saja sudah dilarang. Apalagi sampai melakukannya. Karena terkadang tanpa niat pun, kejahatan itu bisa terjadi hanya karena ada kesempatan.Ya, seperti yang aku alami saat ini. Sedikitpun aku tidak berniat untuk berbuat sejauh itu dengan Rina. Tapi karena kesempatan dan keadaan yang begitu mendukung, membuatku terperosok ke dalam jurang kenistaan. Aku khilaf, aku kalap.Aku telah merampas yang bukan hakku. Bahkan dia masih berstatus istri Doni, yang juga temanku.Setelah h*sratku tertunaikan, aku terkulai lemas. Napas Rina pun terdengar masih terengah-engah. Wanita berkulit sawo matang itu terlihat segera merapikan bajunya dan mulai mengancingkannya satu demi satu. Juga merapikan kembali jilbab yang bahkan
Baca selengkapnya

Rasa bersalah

 Pov FajarMenyembunyikan sebuah dosa besar itu ternyata tidak mudah. Perasaan cemas dan bersalah terus saja menghantuiku. "Mas, solat dulu sana. Habis itu baru kita makan," ucap Ayu sambil berjalan hendak keluar kamar setelah melihat aku selesai berpakaian.Waktu sekarang sudah menunjukkan pukul tujuh lebih tiga puluh menit.Gegas aku hamparkan sajadahku. Berdiri tegak untuk melakukan kewajibanku kepada Rob-ku. Solatku kali ini terasa benar-benar tidak khusuk. Pikiranku kacau. Bayangan perbuatan kotorku terus berkelebat. Dalam hati kecilku aku menduga-duga, apakah solat orang kotor sepertiku akan diterima. Sementara beberapa saat sebelumnya aku telah berbuat dosa yang sangat besar.Meski dengan perasaan tak menentu, aku tetap menyelesaikan solatku. Kuangkat kedua tangan, menengadahkan wajahku menghadap Rob-ku. Memohon ampunan sebesar-besarnya atas dosa besar y
Baca selengkapnya

Terulang lagi

 Pov FajarSelama beberapa hari aku berusaha terus menghindar dari Rina. Aku pun tidak pernah mengantarnya pulang lagi. Meski masih sering ku lihat dia duduk di pinggir jalan menunggu angkot seperti biasa. Tapi aku coba abaikan dan tak memperdulikannya.Rina memang pernah beberapa kali mengirim pesan padaku.[ Yang, masih sibuk ]Begitu isi pesannya. Entahlah apa maksudnya. Mungkin dia ingin meminta aku mengantarnya pulang lagi. Tapi dia merasa canggung untuk berkata langsung. Aku lebih memilih mengabaikan pesannya tanpa sedikitpun berniat membalas.Tapi ternyata pesan itu lupa dihapus karena aku terburu-buru pulang. Dan pesan itu terbaca oleh Ayu yang memang sering meminjam ponselku. Aku dan Ayu memang tidak pernah mengunci ponsel kami. Sehingga kami bebas membukanya satu sama lain.Ayu marah, menangis, mendiamkanku sampai berhari-hari lamanya, meskipun aku sudah berkali-kali meminta maaf dan menjelaskan kalau itu hanya salah f
Baca selengkapnya

Pergi

    Dering alarm dari gawaiku terdengar menjerit-jerit, mengganggu tidurku yang terasa baru beberapa menit. Entah jam berapa aku tertidur. Mungkin hanya sekitar 2 jam, kurang lebih. Membuat kepalaku terasa sakit dan berat.Kulirik jam dinding yang tergantung di kamar Putra, ternyata sudah pukul tiga. Mau tidak mau aku cepat-cepat bangun untuk segera menyiapkan makanan untuk sahur.Kupercepat langkah untuk mematikan alarm agar tidak menggangu tidur Putra. Aku mencari sumber suara alarm itu, lupa menyimpannya dimana. Dan ternyata tergeletak di kursi ruang tamu. Lekas aku mematikannya.Dengan sedikit terhuyung aku berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Basuhan air wudhu terasa begitu menyejukkan di kulitku.Kugelar sajadah untuk menunaikan salat malamku. Mengadu kepada Rob-ku  atas semua masalah yang sedang aku alami. Biasanya manusia akan lebih khusuk dan dek
Baca selengkapnya

Pernyataan mencengangkan

   Aku harus kuat. Aku enggak boleh lemah. Untuk apa aku menangisi orang yang sudah tega menyakitiku. Aku harus fokus untuk masa depanku dan anakku. Aku masih punya Putra sebagai semangat dan kekuatanku.Kuatur napas baik-baik, menghirupnya lalu mengembuskannya. Beberapa kali. Kuusap jejak air mata di kedua pipi, lalu mulai bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.Kubasuh wajah dengan air agar mataku tidak terlalu bengkak. Mengambil wudhu untuk melakukan sholat dhuha dan kembali menumpahkan semua segala sesak di dadaku hanya pada Rob-ku.Selesai salat bergegas aku menuju ke meja rias, sedikit memoleskan bedak diwajahku yang terlihat menyedihkan karena terlalu banyak menangis.Aku ingin sekali bercerita, tapi tidak tau harus bercerita kepada siapa. Rumahku memang dekat dengan rumah orang tuaku, tapi sekarang ibuku sedang pergi keluar kota untuk menemui ayah yang bekerja di sana. Jika aku bercerita kepada orang lain, aku takut aib rumah ta
Baca selengkapnya

Drama Putra

 Malam ini aku tidak bisa tidur. Mata ini rasanya sulit sekali untuk terpejam. Sementara Putra yang ada di sampingku, sudah tidur dengan lelapnya. Meskipun banyak drama yang harus aku hadapi sejak buka puasa tadi.Putra terus saja menanyakan ayahnya kenapa belum pulang. Terpaksa aku berbohong. Aku bilang kalau Bu Yati, mertuaku sedang sakit. Jadi Mas Fajar menginap di sana untuk beberapa hari.Putra juga enggan pergi tarawih kalau tidak sama ayahnya."Putra mau pergi tarawih sama ayah, Bun, kalau enggak sama ayah, Putra di rumah saja!" rengeknya manja sambil melipat kedua tangannya di dada."Kan ada bunda yang nemenin Putra? Berangkat sama ayah ataupun bunda sama saja. Yang penting niat kita kan ibadah. Sayang lho, tarawih itu kan cuma di bulan Ramadhan saja. Lagian nanti kan di masjid banyak teman-teman Putra," bujukku sambil berjongkok dan  mengusap wajahnya dengan lembut.
Baca selengkapnya

Hamil?

 Matahari terlihat sudah menampakkan sinarnya. Cahayanya begitu hangat masuk ke dalam rumahku melalui kaca jendela yang sudah terbuka tirainya sedari tadi.Sementara aku masih berada di tempat tidur, lengkap dengan selimut yang masih membelit tubuhku. Biasanya setelah solat subuh dan bertadarus, aku langsung berkutat dengan segala rutinitasku. Mulai dari mencuci piring, mencuci pakaian, menyapu dan mengepel lantai. Tapi entah kenapa hari ini rasanya aku malas untuk mengerjakan apapun. Kepalaku rasanya pusing. Perutku juga mual. Ah, ini pasti gara-gara aku tidur lagi setelah subuh. Bukankah setelah subuh itu harusnya jangan tidur lagi? Begitu yang aku tahu menurut kesehatan.Dengan berat aku mulai menurunkan kakiku. Menapakkan kedua kakiku ke dasar lantai yang justru masih terasa dingin di kulit. Banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan hari ini. Selain mengerjakan pekerjaan rumahku, aku juga harus membersihkan rumah
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status