Share

Bab 261

Valerio menunduk, tatapannya yang menelisik jatuh pada wajah Briella dan mengamatinya selama beberapa detik.

"Kenapa? Bicaralah pelan-pelan."

Briella sadar kalau dia sudah terlalu panik. Jadi, dia menghapus air matanya dan menenangkan emosinya. Dia menatap tangan Valerio dan tidak mau melepaskannya.

Valerio tidak berdaya dan menyentuh kepala Briella. "Kalau ada masalah yang nggak bisa kamu selesaikan, kamu bisa bilang padaku."

"Aku merindukan Zayden."

"Kamu baru pergi sehari. Di rumah ada Pak Rinto dan pelayan lain yang menjaga Zayden. Apa yang kamu khawatirkan?"

"Aku ...." Briella ragu-ragu. Saat ini mereka ada di perusahaan, jadi tidak tepat kalau membicarakan masalah ini di sini. Kalau mata-mata yang dipekerjakan Rieta tahu, mungkin mereka akan melaporkannya.

Valerio menunggu Briella dengan sabar. Melihat keraguan Briella, dia menggenggam tangannya dengan erat. "Kita selesaikan masalah di sini secepatnya biar bisa pulang."

Briella mengangguk dan berkata dengan penuh rasa terima kasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status