Share

141. Kejutan 3

Saat dalam lamunan, wanita itu terkesiap ketika Daffa mengagetkan dengan mencium bibirnya. "Maafkan mas," ucapnya seraya menatap lembut.

Tubuh Rinjani menghangat dan rasa aneh menjalar di setiap aliran darah dikala tatapan menuntut dan s*ntuhan Daffa membuainya. Tidak mungkin dia akan kembali menolak. Daffa memang bersalah, tapi sudah berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan maafnya.

"Maafkan mas. Mas tahu kamu butuh istirahat, Rin. Tapi mas kangen." Daffa menatap lekat manik bening yang membalas tatapannya.

"I love you." Ucapan itu dibalas Rinjani dengan tetesan embun bening di sudut mata. Perasaannya sangat sensitif beberapa hari ini.

Tatapan matanya mungkin menolak, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong. Lengannya memeluk punggung kokoh itu ketika badai yang manis itu menghantamnya berkali-kali.

***L***

Senin pagi Daffa tergesa menemui Teddy di ruangannya. Tak sabar ingin tahu siapa orang yang membantu Abila mengakses kamarnya.

"Sorry, kemarin aku nganterin Rin dan Noval ke Malang, B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (32)
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
lanjut mba
goodnovel comment avatar
Siti Astichomah
Enaknya tinggal di Pujon, udaranya dingin, banyak susu sapi plus ada koperasi susu.
goodnovel comment avatar
Anik Isnaini SKom
mbk liss...gosting lagiiiii......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status