Share

140. Kejutan 2

Rinjani tersenyum samar. Capek banget malah. Sejak kemarin memang sudah tidak enak badan.

Mereka berdua bergabung dengan rekan-rekannya. Satu jam kemudian Daffa datang menjemput. Rinjani menyalami dan pamitan hendak pulang lebih dulu.

"Kita jemput Noval dulu di rumah mama."

"Ya."

Daffa menyentuh kening istrinya. Tidak panas lagi tapi wajah Rinjani masih pucat. "Kamu tadi minum obat?"

"Hu um." Rinjani memejam. Tak sabar ingin segera sampai Malang dan melabuhkan raganya di pembaringan. Semenjak peristiwa tadi malam, rasanya tidak sabar ingin meninggalkan kota ini. Padahal dia juga belum bertemu dengan om dan tantenya. Hanya sempat menelepon saja.

Mobil berhenti di depan rumah sang mertua. Noval yang sudah menunggu di teras girang melihat mamanya datang. Ia pun tidak sabar ingin segera bertemu dengan teman-temannya di Malang.

"Rin, kamu sakit?" Bu Tiwi memperhatikan sang menantu yang mencium tangannya. Kemudian mengajak duduk di ruang keluarga.

"Hanya kecapekan, Ma," jawab Rinjani sambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
meisan
memang tidak mudah untuk memberikan kesempatan ke dua kepada orang yang telah mengkhianati kita, butuh keyakinan. dan lihat juga bagaimana mana usahanya utk memperbaiki keadaan. semoga Rin dan Dafa bisa Melawati badai ini
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
tak bisa berkata" dh
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
mungkin Rin memang kudu banyak bersabar lagi.. memberi kesempatan Daffa sekali lagi..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status