Redemption: Identitas dan Masa lalu

Redemption: Identitas dan Masa lalu

last updateLast Updated : 2024-05-25
By:  Osmosis  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
113Chapters
598views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kisah antara kesatria yang berjuang dengan kutukannya dan seorang gadis yang ditemukan didalam hutan terlarang penuh dengan misteri tanpa ingatan akan masa lalu ataupun siapa dirinya.

View More

Latest chapter

Free Preview

BAB 1

Malam itu cuaca cerah dimana taburan bintang di angkasa dapat dilihat dengan jelas, bulan purnama penuh menerangi gang-gang yang tak dipasangi lampu-lampu. Seorang dengan jubah hitam yang menutupi kepalanya berjalan dengan langkah lebar-lebar setengah berlari, tangannya memegang suatu buntalan di depan dadanya. Sesekali dia melihat kearah belakang, dia terus melangkah meninggalkan rumah-rumah dan ladang-ladang petani menuju kesebuah jalan setapak yang tampaknya jarang sekali disinggahi makhluk hidup. Sosok itu terus melangkah hingga sampai keujung jalan, disana ia kemudian berhenti, dipandanginya hutan belantara yang hitam dan sunyi didepannya kemudian dia memalingkan pandangannya ke arah belakang. Samar-samar terdengar suara gaduh beberapa orang berlari menuju kearahnya. Sosok itu kemudian kembali memandang kearah hutan menarik afasnya seakan memantapkan niatnya untuk terus melaju kedepan, dan itulah yang ia lakukan. Langkahnya tidak pernah berhenti dan dia tidak pernah lagi melih

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
113 Chapters

BAB 1

Malam itu cuaca cerah dimana taburan bintang di angkasa dapat dilihat dengan jelas, bulan purnama penuh menerangi gang-gang yang tak dipasangi lampu-lampu. Seorang dengan jubah hitam yang menutupi kepalanya berjalan dengan langkah lebar-lebar setengah berlari, tangannya memegang suatu buntalan di depan dadanya. Sesekali dia melihat kearah belakang, dia terus melangkah meninggalkan rumah-rumah dan ladang-ladang petani menuju kesebuah jalan setapak yang tampaknya jarang sekali disinggahi makhluk hidup. Sosok itu terus melangkah hingga sampai keujung jalan, disana ia kemudian berhenti, dipandanginya hutan belantara yang hitam dan sunyi didepannya kemudian dia memalingkan pandangannya ke arah belakang. Samar-samar terdengar suara gaduh beberapa orang berlari menuju kearahnya. Sosok itu kemudian kembali memandang kearah hutan menarik afasnya seakan memantapkan niatnya untuk terus melaju kedepan, dan itulah yang ia lakukan. Langkahnya tidak pernah berhenti dan dia tidak pernah lagi melih
Read more

BAB 2

May merasakan sakit disekujur tubuhnya, membuat indra-indranya menjadi melemah, dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk menggerakan kaki atau tangannya. Tetapi sekuat apapun otaknya meminta syaraf-syaraf yang menghubungkan perintah itu seperti tidak bekerja.Dengan sisa tenaga yang ia miliki akhirnya May berhasil mengangkat kelopak matanya sedikit-sedikit.Hal pertama yang ia lihat adalah dagi seorang pria tinggi dan terlihat kuat. May tidak bisa melihat lebih jelas karena cahaya putih diatasnya yang terlalu menyilaukan.Beberapa detik setelah May membuka matanya orang itu akhirnya menyadari sadarnya May, kemudian dia melihat orang itu menundukan kepalanya dan mulutnya mengucapkan sesuatu. Tapi karna indra pendengarannya yang masih belum pulih hanya beberapa kata yang bisa ia tangkap.“... bangun ... sampai... ... ... ...”Setelah itu May yang telah menghabiskan seluruh energinya kembali terlelap. Saat bangun kembali dan membuka matanya,
Read more

BAB 3

Dua bulan setelah percakapan itu, May tidak pernah lagi berbicara dengan lelaki itu lagi. Setelah beberapa percakapan dengan beberapa orang, baru ia ketahui namanya adalah Lefron. Beberapa kali ia melihatnya dari jauh sibuk melakukan pekerjaannya.Teringat akan percakapannya kala itu May berpikir membantu apanya dia bahkan tidak pernah tersenyum ketika berpapasan, tapi pikiran itu tidak lama berada dalam benaknya karna kali ini dia disibukan oleh pelajaran dasar yang diberikan oleh Sally.May merasakan kepalanya pusing karna harus menghapal banyak sekali nama tumbuhan beserta khasiatnya yang bahkan ia belum pernah melihatnya, belum lagi pengetahuan dasar yang didapatkan dari akumulasi bertahun-tahun yang dimiliki oleh anak seusianya harus ia kuasai dalam dua bulan ini.“May kau sudah selesai membaca standar tanaman herbal 1 kan?” Sally datang menghampiri May yang sedang duduk menghadapi beberapa buku tebal di perpustakaan dengan pena bulu dan bukunya
Read more

BAB 4

“JULIA” seorang wanita muda dengan rambut panjang yang dikepang dan memegang sebuah keranjang berisi sayuran berbalik untuk melihat May yang tengah berlari kearahnya.Julia tersenyum kearahnya dan menunggu May. Julia adalah penduduk lokal yang lahir dan dibesarkan di desa itu, orang tuanya membuka sebuah restoran kecil yang sangat populer dikalangan para tentara karena memberikan porsi yang cukup besar dengan harga yang cukup murah atau hanya sekedar untuk nongkrong dan mengobrol saat hari libur. Selain itu Julia sangat cantik dengan matanya yang berwarna hijau cerah dan senyumannya yang ramah membuat para tentara yang masih muda sangat suka datang ke restoran keluarganya hanya untuk satu atau dua patah kata pada Julia.“oh May, kau mau kemana?” tanya Julia.“aku lapar, Sally memanfaatkanku dengan sangat baik” jawab May sambil terengah-engah, “apa menu restoran hari ini Julia?” tanya May akhirnya dengan membalas senyuman Julia.“hm.. kami baru saja mendapatkan daging kelinci. Jika kau
Read more

BAB 5

Angin barat bertiup kencang membawa awan hitam yang telah bergemul dan menjadi gemuk karena menampung banyak air, hanya butuh sedikit lebih banyak muatan air diudara sebelum menumpahkan isinya. Beberapa pohon yang batangnya belum sempat menjadi dewasa tak kuasa menahan tiupan angin itu, mereka memiringkan tubuhnya, beberapa bahkan telah tumbang menghalangi jalan - jalan yang biasanya dilewati oleh manusia.“oh.. ini sangat dingin” May berjalan menuju gedung kantin, tangannya menggosok-gosokan lengannya berharap bisa mendapatkan sedikit kehangatan dari situ.“sudah kubilang, ramalan cuaca hari ini akan terjadi badai. Kau harus memakai pakaian yan lebih tebal” Billy yag berjalan disebelahnya memakai sebuah jaket tebal, di lengannya bahkan ia sudah memegang sebuah jubah anti air.“tapi pagi ini begitu cerah” jawab May melihat gelapnya langit diatasnya.“kau harus mempercayai ramalan dari surat kabar “Berita Harian M..” ramalan mereka 90% akurat”“aku kira hari ini adalah sepuluh persen
Read more

BAB 6

Kegiatan May sekarang selain membantu apapun yang diminta oleh Sally untuk penelitiannya, May juga bertugas untuk mencari tanaman herbal yang ada di hutan seminggu sekali, biasanya ia ditemani oleh Lefron, tapi jika Lefron sedang sibuk May akan ditemani oleh Ben atau Karl. Selain itu May juga menjadi pekerja paruh waktu dirumah kaca yang diurus oleh Selena. Selena wanita paruh baya yang sangat baik dan memiliki tempramen lembut, mungkin karena hal ini dia memiliki afinitas kuat dengan tanaman. Hari ini adalah hari Rabu, hari biasanya May mengumpulkan tanaman yang harus ia dapatkan. Sebenarnya tugas ini biasanya diselesaikan selama dua atau tiga hari oleh orang lain. Tetapi semenjak hari pertama ia mengumpulkan tanaman, May selalu bisa mendapatkan semua yang ia cari hanya dalam satu kali ia pergi kedalam hutan, jadilah ini menjadi tugas utama May. Seperti biasa Lefron atau seseorang yang menggantikannya akan menunggu May di depan toko pada jam delapan pagi, ja
Read more

BAB 7

Tiga jam kemudian May masih berkeliaran di dalam hutan mencari Scarlet Daisy yang harusnya tumbuh di tanah tinggi. Kaki May mulai terasa sakit karna dia terus mendaki bukit bebatuan, melihat kedepannya May menemukan fakta bahwa Lefron bahkan sama sekali tidak berkeringat, penampilannya masih sama rapihnya ketika ia pergi tadi pagi.“aku lelah” kata May kemudian dia duduk disebuah batu besar yang berada di sebuah lapangan kecil tanpa pepohonan disekelilingnya. “aku juga lapar” lanjut May yang akhirnya membuat Lefron membalikan tubuhnya, kemudian dia melihat serius kebelakang May, tak lama May merasakan angin kencang menerpa wajahnya, dan Lefron yang berdiri sekitar 100 meter darinya telah hilang dari pandangannya.“huh” May melihat sekeliling tapi sosok Lefron juga tidak terlihat, kemudian May mulai merasa takut setelah sekitar 10 menit kemudian dia tak kunjung melihat Lefron, awalnya May mengira bahwa Lefron mungkin kebelet
Read more

BAB 8

Langit sudah menjadi gelap saat May dan Lefron tiba kembali di pintu masuk hutan, bahkan mereka bertemu dengan pasukan patroli petang hari itu. Beberapa melihat kearah mereka berdua dengan tatapan yang aneh yang agak mengganggu bagi May, tapi karna Lefron tidak mengatakan apapun tentang itu May juga ikut mengabaikannya.Setelah Lefron bertukar sapa dengan kapten dari regu tersebut kemudian dia dan May mulai berjalan kembali kearah desa, hari itu cerah jadi langit malam ini cukup bersinar oleh taburan bintang meskipun sang bulan tidak terlihat batang hidungnya.“aku lapar” gumam May, mereka hanya makan bekal roti isi yang dibawa May tadi siang untuk jatah cemilan May yang jumlah dan porsinya tidak cukup untuk dua perut karna mereka biasanya tidak lama berada dalam hutan jadi May tidak banyak membawa persediaan makanan. Sebenarnya Lefron menyuruh May untuk menghabiskan makanannya sendiri karna bagi Lefron yang seorang tentara ia terbiasa dengan tidak makan atau harus menahan lingkungan
Read more

BAB 9

Malam itu May diantarkan Lefron sampai didepan kamarnya. Keesokan harinya pada sore hari May pergi ketempat Ren untuk mengambil Levi setelah ia selesai membantu pekerjaan yang ada di rumah kaca. Ya dia memutuskan untuk menamai hamsternya Levi karena itu mirip dengan nama Lefron, orang yang mempertemukan mereka.Saat May sampai di divisi hewan sihir yang menjaga di depan bukanlah Ren tapi seorang laki-laki dengan kacamata tebal dan berambut merah. Ketika ia sampai didepan meja resepsionis, laki-laki ini tidak tersenyum seperti Ren dia hanya menanyakan urusan May dengan suara dan tatapan tanpa ekspresi. May bertanya-tanya apakah wajah kaku adalah semacam penyakit yang umum dikalangan orang-orang.Setelah May menjawab beberapa pertanyaan darinya, ia kemudian menundukan kepalanya untuk melihat data pada layar setelah beberapa saat kemudian dia mengangkat kepalanya lagi untuk melihat May lekat-lekat dari atas sampai bawah kemudian matanya kembali ke monitor tanpa mengatakan
Read more

BAB 10

Hari itu adalah hari dimana May masuk ke hutan terlarang, tugasnya saat ini adalah untuk mencari tanaman sangi sebanyak yang bisa ia temukan. Karena beberapa hari lalu tim patroli bertemu dengan hewan buas yang menyebabkan banyak prajurit mengalami luka-luka hingga membuat permintaan ramuan penyembuh meningkat pesat. Untungnya tidak ada yang kehilangan nyawanya karena peristiwa itu.Jadilah May kali ini memasuki hutan sendirian dan hanya mencari sangi, dia mulai berjalan masuk ke hutan dipagi hari dan ia sudah menyiapkan bekal makan siang berjaga-jaga jika ia tidak sempat menyelesaikan tugasnya sebelum waktunya makan siang.Saat ini sudah memasuki musim gugur yang dekat dengan kedatangan musim dingin sehingga matahari tidak terlalu terik dan angin yang berhembus membawa hawa dingin. Beberapa area di hutan terlarang jua mengalami perubahan, seperti berkurangnya warna hijau di lingkaran luar hutan. Tetapi jika dilihat dari atas, bagian tengah hutan masih saja tertutup dan gelap, membuat
Read more
DMCA.com Protection Status