Menaklukkan Hati Sang CEO Jutek

Menaklukkan Hati Sang CEO Jutek

last updateHuling Na-update : 2024-05-13
By:  AnaserraOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
32 Mga Ratings. 32 Rebyu
44Mga Kabanata
909views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Bercerita tentang Kiara Putri Maharani adalah sosok wanita independent yang sukses bahkan di usia muda sudah menjadi CEO perusahaan terkenal namun jalan percintaannya tidak semulus jalan karirnya. Kiara bahkan tidak pernah memulai hubungan asmara setelah masa kuliahnya. Sosok masa lalu yang begitu melekat di hatinya hingga saat ini. Dan di kehidupan mendatang ini mereka dipertemukan kembali di situasi yang berbeda. Apakah kisah romansa cinta mereka bisa berjalan? Bahkan ketika orang-orang disekitar Kiara malah menbuat dia yakin bahwa memang cinta itu tidak ada. Mampukah Dylan menghilangkan trauma atas apa yang di lakukan terhadap Kiara?

view more

Kabanata 1

Bab 1 : Langkah Awal

Terdengar suara berbisik yang berdecak kagum ketika melihat sosok wanita berkulit putih bersih dengan sepatu hak tinggi yang menghiasi kaki jenjangnya keluar dari pintu lift di depan area lobby.

Wanita cantik itu menggunakan blazer hitam dengan rambut ikal sebahu yang di dibiarkan terurai.

Sesekali beberapa orang menyapa dan sedikit menundukkan badannya sebagai tanda hormat.

Dialah Kiara Putri Maharani. Wanita yang kerap dipanggil Kiara itu saat ini usianya sudah memasuki 29 tahun dan merupakan seorang CEO perusahan dibidang investasi yang sukses.

Kiara adalah seorang wanita ambisius dan independent yang memiliki keyakinan bahwa wanita dengan High Value yang tinggi akan memancarkan Inner Beauty sendiri. Kiara sampai saat ini masih belum memiliki pasangan dan tidak merasa tertarik untuk memulai hubungan asmaranya sendiri.

Kiara adalah orang yang bisa dikatakan tidak sejutu dengan adanya kisah happy ending di sebuah kisah percintaan. Ia menganggap bahwa cinta hanya akan memberikan luka dan rasa sakit.

Membuang-buang waktunya saja.

Kiara melangkahkan kakinya ke area parkiran dengan langkah kaki yang malas.

Selesai meeting seharian membuat Kiara merasakan seluruh tubuhnya pegal. Rapat kali ini cukup menyita waktu dan pikirannya karna persaingan sengit untuk perusahaan yang diincarnya untuk berinvestasi.

“Sebaiknya aku harus memberikan reward kepada tubuhku yang telah bertahan sejauh ini.”

Kiara memutar setir mobilnya berbelok ke arah Mall di dekat kantornya. Keadaan jalan malam ini cukup sepi mengingat waktu sudah menunjukkan lewat pukul 8 malam.

Kiara sesekali ikut melantunkan lagu yang ia putar di radio mobilnya. Lagu dari penyanyi favoritenya, Ariana Grande.

“Cause sooner or later we’ll wonder why we gave up. The truth is everyone knows.”

Salah satu lirik lagu yang membuat hatinya kembali tersentak. Dan membuatnya seakan-akan kembali ke masa itu.

“Kau meninggalkan aku tanpa kejelasan dan pergi begitu saja. Bahkan di saat terakhir aku mungkin bisa melihatmu.”

Sepenggal kata-kata yang terus menempel lekat di dalam ingatannya. Persis sama.

Kalimat yang terucap dari cinta pertamanya.

“Hah. Sampai kapan aku harus terus mengingat hal ini.” gumamnya.

“Ayo bangkit Kiara. Bagaimana mungkin hal ini terus menghantuimu?!”

Kiara mengusap air matanya dan kembali menghela napas panjang. Selalu. Dia selalu akan menangis jika mengingat hal ini. Cengeng sekali bukan.

Tapi entah mengapa hal ini selalu membuatnya seperti orang yang lemah. Masalah hati memang di luar kendalinya.

Mobil sedan putih itu melaju menuju area parkiran Mall. Kiara turun dan segera mengambil tas dan barang-barang yang sekiranya ia butuhkan nanti.

Handphonenya terus berbunyi menandai chat masuk yang tiada putus.

“Apa aku melewatkan suatu hal hingga HP ini terus berdering?” gerutu Kiara.

Sekilas ia melihat notifikasi chat grup kuliahnya dulu. Ada banyak sekali chat yang tertumpuk dan membuatnya semakin malas untuk melihat.

“Membuang waktuku saja.”

Kembali ia masukkan lagi HP tersebut ke dalam tas sembari kakinya terus melangkah memasuki salah satu Salon dan Spa terbaik di Mall ini.

Tiba-tiba HP Kiara berdering keras membuatnya harus merogoh tasnya lagi mencari-cari benda mungil berbentuk persegi itu.

“Apa lagi ini!” teriaknya kesal.

Dia melihat di layar handphonenya tertampang foto Kalisha, sahabatnya.

Kiara mengambil napas panjang sebelum mengangkat telepon dari sahabatnya itu.

“Halo nyonya Kalisha Advani.”

“KIARA!!! Dari mana saja?! Kenapa baru angkat telfonku sekarang!!!” teriak Kalisha kencang membuat Kiara harus menjauhkan HP yang ia pegang.

“Hei. Aku tidak budeg, Kalisha. Berhenti mengomel.”

“Cih. Kau benar-benar ya. Padahal aku sudah sangat tidak sabar mengatakan hal ini padamu.”

Kiara tetap diam malas menanggapi sahabatnya itu. Kalisha selalu saja heboh sendiri.

Paling dia hanya akan membual hal yang Kiara sudah tau ujung arah pembicaraannya ke mana.

“Kau harus tarik nafas dulu. Dan janji tidak boleh pingsan.” goda Kalisha semakin menjadi-jadi.

“Apasih Kalisha? Aku tidak punya waktu untuk-“

“DYLAN. DYLAN KEMBALI, KIARA.”

Seketika tubuh Kiara membeku dan langkahnya terhenti. Waktu terasa melambat dan detak jantungnya berdetak tak karuan.

Satu nama itu melekat erat dihatinya menempati ruangan tersendiri jauh di lubuk hati Kiara. Nama yang sangat tidak ingin dia dengar.

Satu nama itu seakan langsung menguras tenaganya membuat ia seperti kehilangan kesadaran. Kiara terjatuh lemas dan membuat tubuhnya terhempas ke lantai.

Namun tiba-tiba, sebuah  tangan putih kekar  menggapai tubuh mungilnya itu dengan cepat dan menahannya untuk tidak jatuh.

Dan ketika Kiara menoleh untuk melihat Ia ada di dekapan tangan siapa, seketika itu juga matanya melotot terkejut.

Sosok yang sangat tidak ingin ia temui tetapi juga sosok yang sangat ia rindukan.

Dylan Nalendra.

Kiara menatap sosok di depannya ini dengan mata tak percaya. Apakah ini hanya ilusinya semata? Apakah ini nyata?

Sosok yang ada di hadapannya apakah benar sosok cinta pertamanya.

“Are you oke?” suara berat itu terdengar dari mulutnya.

Pertahanan Kiara hampir runtuh. Tidak, jangan sekarang batinnya.

“Kiara?” panggilnya lagi

Hati Kiara terenyuh. Suara yang memanggil namanya itu sudah sangat ia rindukan.

Kiara buru-buru melepas tangan Dylan dan segera berdiri dan menatap laki-laki itu tajam.

“Tidak papa, aku baik-baik saja.” jawabnya, membuat Dylan tersenyum.

“Sudah lama sekali tidak bertemu. 5 tahun bukan?”

Kiara hanya tersenyum simpul.

“Iya sekitar itu. Tapi maaf Dylan, aku terburu-buru.”

Kiara melangkahkah kakinya cepat meninggalkan Dylan yang bingung karna ia tinggalkan begitu saja.

Kiara berbalik ke arah parkiran menuju mobilnya. Hati dan mood-nya sekarang sudah tidak mampu untuk melakukan spa dan lainnya.

Ia hanya ingin meninggalkan tempat ini sesegera mungkin.

“Bagaimana bisa dia sesantai itu. Hah.” hela nafasnya berat.

Kiara membukan pintu mobilnya keras dan menutupnya cepat. Hari ini benar-benar kacau. Badanya serasa kehilangan banyak sekali energi.

“Dylan.” gumamnya.

“Ternyata aku masih sangat mencintaimu. Lucu sekali.”

Ia tertawa dan langsung memukul dadanya pelan.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
100%(32)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
32 Mga Ratings · 32 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Zahra
semangat Kiara ...
2024-02-20 21:14:07
1
user avatar
monster inc
bisa jadian ga ya Kiara ama Dylan...penasaran deh
2024-02-20 20:59:59
1
user avatar
Leni Nurleni LN
ceritanya bagus, lanjut Thor..
2024-02-20 16:35:48
2
default avatar
anggypranindya
move on ya Kiara
2024-02-20 14:47:55
1
user avatar
Zetha Salvatore
Semangattt pepet terus CEO Jutek Kiara ya Dylan. Lanjutkeun, Thor, karyamu bagus
2024-02-20 13:28:39
1
default avatar
Ya Lee
cinta yang tulus bisa menghapus trauma, hanya itu kuncinya
2024-02-20 13:10:19
1
user avatar
Rf««
penasaran banget sama kisah kiara dan dylan.. lanjut thor aku suka
2024-02-20 10:54:44
1
user avatar
Weka
Dylan cinta yang belum terlupakan yak
2024-02-20 10:17:49
1
user avatar
lutfi08
ceritanya menarik dan buat penasaran sama kisan Kiara dan Dylan.
2024-02-20 09:57:40
1
default avatar
Its Me
Kiara sosok yang oks, semoga endingnya bagusss. Siap pantau ah lanjutannya
2024-02-20 09:53:39
2
default avatar
princeskinan49
Keren banget ceritanya. semangat author ...
2024-02-20 09:48:21
2
user avatar
Cindi82
Seru thor ceritanya. Ayo, taklukan hati kiara lagi
2024-02-20 09:44:49
2
user avatar
Da Chan
Keren thor... Penggambarannya bikin larut dalam cerita, dan yah cinta pertama emang sulit dilupa. Entah ada masalah apa sama Dylan, semoga yang terbaik saja untuk Kiara
2024-02-20 09:27:18
2
user avatar
dian muh
ceritanya bagus banget... mengalir gitu aja.. recomended banget ini sih
2024-02-20 09:23:18
2
user avatar
Dara rahman
Sebagus itu cerita ini, saat Kiara susah payah lupakan Dylan eh malah kerjasama sama Pak Wahyu dan Dylan. Semangat Kiara, kamu pasti bisa.
2024-02-20 08:54:55
1
  • 1
  • 2
  • 3
44 Kabanata
Bab 1 : Langkah Awal
Terdengar suara berbisik yang berdecak kagum ketika melihat sosok wanita berkulit putih bersih dengan sepatu hak tinggi yang menghiasi kaki jenjangnya keluar dari pintu lift di depan area lobby. Wanita cantik itu menggunakan blazer hitam dengan rambut ikal sebahu yang di dibiarkan terurai.Sesekali beberapa orang menyapa dan sedikit menundukkan badannya sebagai tanda hormat.Dialah Kiara Putri Maharani. Wanita yang kerap dipanggil Kiara itu saat ini usianya sudah memasuki 29 tahun dan merupakan seorang CEO perusahan dibidang investasi yang sukses. Kiara adalah seorang wanita ambisius dan independent yang memiliki keyakinan bahwa wanita dengan High Value yang tinggi akan memancarkan Inner Beauty sendiri. Kiara sampai saat ini masih belum memiliki pasangan dan tidak merasa tertarik untuk memulai hubungan asmaranya sendiri.Kiara adalah orang yang bisa dikatakan tidak sejutu dengan adanya kisah happy ending di sebuah kisah percintaan. Ia menganggap bahwa cinta hanya akan memberikan luk
last updateHuling Na-update : 2024-02-06
Magbasa pa
Bab 2 : The Day
Kiara memegang kepalanya dan sesekali meringis kesakitan. Ia merasa sangat pusing. Bagaimana tidak dia sudah menangis semalaman dan kini semuanya terasa berat bahkan untuk menggerakkan badannya.Kiara kembali mengingat kejadian kemarin malam di mana ia bertemu dengan Dylan Nalendra. Cinta pertama-dan kekasih pertamanya.Lelaki tampan itu tidak berubah sedikitpun. Wajah dengan garis countur yang tegas, kulit putih yang selalu wanita idam-idamkan dan mata cokelat yang selalu menjadi favorite Kiara.Tidak ada satupun yang berubah. Masih sama seperti waktu itu. Ketika mereka berpacaran.Ia ingin sekali terus berada di dekapan laki-laki itu. Terekam jelas di otaknya bahkan aroma parfum yang Dylan kenakan semalam.Betapa ia merindukan sosok itu. Sangat merindukannya hingga tidak ada kata-kata yang mampu menggambarkannya.Tetapi ia bisa apa? Kenyataan selalu tidak berpihak padanya.Kisah masa lalu ia dan Dylan dapat dijadikan pelajaran berharga bagi Kiara karna itu membuktikan bahwa cinta i
last updateHuling Na-update : 2024-02-06
Magbasa pa
Bab 3 : HIM
Dylan menatap Kiara yang sedari tadi terus menunduk. Hal ini sudah berlangsung sekitar lima menit.Dylan menyukai pemandangan di depannya ini. Lebih dari apapun. Ia rela menghabiskan waktu berjam-jam tanpa bosan hanya untuk memandang Kiara. Ia merindukan sosok ini. Rindu sekali.Tetapi sampai kapan wanita ini akan terus bersikap acuh seperti ini kepadanya?“Kiara.” panggil Dylan lembut.Membuat wanita cantik itu menoleh dan menatapnya.Dylan tersenyum. Kiara Putri Maharani. Satu-satunya wanita yang berhasil membuat hatinya kacau tak karuan.“Apakah ada yang harus aku tau mengenai project ini? Selain yang Pak Wahyu telah sampaikan tadi?”Kiara tertegun. Seakan-akan ucapan Dylan telah menarik dia kembali ke alam sadarnya.“Sebentar.” jawabanya sambil membuka beberapa berkas yang ia bawa sedari tadi.“Aku dan timku sudah melakukan beberapa research dan hasilnya sudah aku jabarkan disini.” tunjuknya sembari melihat ke arah Dylan.“Baiklah. Akan aku baca sebentar.”Tetap sama. Kiara adalah
last updateHuling Na-update : 2024-02-06
Magbasa pa
Bab 4 : Ragu
“Aku belum melihat hasil research ditempat ini di file yang kau berikan padaku kemarin.”Kami tiba di daerah pasar tradisional kisaran Jalan Surabaya di daerah Menteng.Memang betul Pak Rahman belum mencantumkan tempat ini sebagai salah satu samplingnya.Dylan selalu saja mendahuluinya dalam hal sepele yang dia lewatkan.“Aku masih melihat sedikit sekali kerajinan seni dan barang antik dijual secara online di berbagai platform daring.” jelas DylanKagum. Dylan memang selalu dapat membuat Kiara terkesan.“Ayok.” ajaknya dengan semangatKiara hanya mengekor di belakang Dylan yang terus berjalan didepannya.Sepanjang jalan kami disuguhkan berbagai macam pemandangan menyejukkan mata. Bagaiman tidak barang-barang antik ini berjejer sepanjang jalan dengan keunikan dan kekhasannya masing-masing.“Mau coba masuk?” tawar Dylan.Kiara berajalan masuk ke salah satu kios yang ramai dikerumbuni orang.Banyak sekali barang-barang unik disini. Kiara sesekali memegang dan mengamati dengan seksama bara
last updateHuling Na-update : 2024-02-07
Magbasa pa
Bab 5 : Confused
Kiara melangkahkah kakinya cepat menelurusi lorong rumah sakit yang memang cukup padat malam ini.Nafasnya terengah-engah karna langkah kakinya yang kian cepat.Dia menuju ruangan IGD dan mengecek satu persatu bed diruangan IGD.“Kalisha!” teriaknya legaKalisha memangdang Kiara heran. Dia tidak memberitahu temannya kalau ia ada disini.“Bagaimana bisa kau tau aku ada disini?”“Bagian mana yang terluka?” Kiara balik bertanya kepada Kalisha khawatir.“Tenang Kiara, aku tidak apa-apa. Lenganku hanya sedikit tergores dengan pecahan kaca ini.”“Sedikit katamu?” Kiara mendelik mendengar jawaban Kalisha.“Ini sudah yang kedua kalinya Kevin melakukan hal ini. Ini sudah tindak kekerasan kau tau?”Kalisha hanya tersenyum memandang Kiara yang terus menatapnya marah.“Ayo duduk disini dulu. Aku ceritakan dengan jelas ya?”“Kevin hanya diluar kendalinya saja dan tidak sengaja terdorong aku yang berdiri membelakangi meja kaca ini sehingga badanku membentur meja ini. Ini hanya luka lecet sedikit. T
last updateHuling Na-update : 2024-02-18
Magbasa pa
Bab 6 : Bertemu Lagi
Kiara terus saja bolak balik diarea parkiran dan seakan enggan melangkahkan kakinya untuk melangkah lebih maju.Ia bingung sekali dengan keadaan hatinya tetapi ia tau bahwa pekerjaan adalah prioritas utamanya. Maka dengan langkah yang berat ia langkahkan kakinya keluar area parkiran menuju halaman depan gedung bertingkat di depannya.“Kau pasti bisa Kiara. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Bukankah semua orang pernah menangis?” kekehnya berusaha menguatkan hati dan mentalnya. Ucapan yang ia berikan untuk menghibur dirinya sendiri.Ia masuk ke dalam lift dan memencet no paling akhir yang menandakan letak ruangan yang paling atas.Berkali-kali ia menghela nafasnya. Ia benar-benar gelisah.Ting~~Pintu lift terbuka. Kiara memantapkan langkahnya menuju meja diseberang sana.“Apakah ada yang bisa saya bantu,bu?” tanya seorang wanita itu dengan ramah tanpa tau Kiara gugup luar biasa.“Saya ingin bertemu dengan Pak Dylan. Apakah beliau ada di ruangan sekarang?” tanya Kiara memastikan.“Sebe
last updateHuling Na-update : 2024-02-18
Magbasa pa
Bab 7 : Apa mungkin?
Kiara mereganggang kedua kakinya yang pegal akibat sudah berjalan lumayan jauh. Ia dan Dylan sudah mengunjungi beberapa toko untuk keperluan tambahan sampling mereka.Udara lumayan terik siang ini. Kiara memilih duduk disekitaran taman dekat sini karna kakinya serasa tidak mampu untuk berjalan lebih jauh lagi.Dylan benar-benar membuatnya susah. Mereka pergi tanpa prepared apapun. Tau seperti ini tidak mungkin ia akan menggunakan heels pada hari ini.“Ini. Minum dulu.”Terulur tangan Dylan dengan sekotak minuman jus berwarna merah.“Jus apel, bukankkah kau suka apel?”Kiara tersentak. Dylan masih ingat hal tentang ini. Bahkan buah kesukaannya pun ia masih ingat.Kiara melihat sedikit peluh keringat di dahi mulus Dylan. Dan laki-laki itu sedikit ngos-ngosan seperti sedang mengatur nafasnya.Apakah lelaki ini pergi tadi untuk mencari minuman ini?Apakah mungkin dia sepeduli itu untuk Kiara?“Terima kasih.” jawab Kiara sembari mengambil minuman jus yang Dylan tawarkan.“Tunggu sebentar ya
last updateHuling Na-update : 2024-02-22
Magbasa pa
Bab 8 : Sisi Lain
Dylan melihat Kiara terus menatap sepatu itu dengan tatapan yang sulit ia artikan.Ia menggoyang-goyangkan kakinya seakan menguji apakah sepatu ini benar-benar sesuai untuk ukuran mungil kakinya.Benar-benar seperti anak kecil. Dylan tersenyum tanpa sadar. Ia begitu senang memperhatikan apapun yang Kiara lakukan.Hal itu sudah menjadi kebiasaan rutinnya.“Bagiamana suka tidak?” tanya Dylan memastikan.Kiara mengangguk dengan antusias. Rambut bergelombangnya ikut bergerak seirama dengan anggukan kepalanya.Astaga imut sekali, batin Dylan.Ia benar-benar menahan seluruh indra tubuhnya agar tidak langsung memeluk gadis itu. Betapa rasa rindunya seakan meluap keluar.Dylan senang Kiara sudah tidak terlalu mengacuhkannya. Walau Dylan tidak yakin ini akan bertahan lama.Terlihat jelas Kiara membuat batasan diantara mereka. Tetapi hal ini wajar wanita itu lakukan mengingat bagaimana berakhirnya hubungan mereka.Tanpa sadar ada tangan yang menarik-narik ujung jas yang Dylan kenakan yang membu
last updateHuling Na-update : 2024-02-24
Magbasa pa
Bab 9 : Rival
“Astaga serius? Dylan membelikanmu bunga?” teriak Kalisha antusias.Kiara menatap sahabatnya itu sembari sedikit memijit sekitar pergelangan kakinya. Hari ini benar-benar melelahkan baginya.“Lebih baik kau bantu pijitkan kakiku ini, Kalisha. Rasanya seperti mau patah.” keluh Kiara.“Oh ini ya sepatu dari Dylan?” tanya Kalisha menggoda dengan menjinjing sepatu sepatu flat berwarna hitam.“Bahkan ukurannya tepat loh Kiara. Bagaimana bisa dia masih mengingat ukuran kakimu?”Kiara mengangkat bahunya tanda tidak tahu. Tapi hal itu juga yang terus ia pikirkan sedari tadi.Setiap tingkah laku Dylan hari ini benar-benar memberikan pandangan berbeda Kiara padanya.Hampir seharian ini mereka terus bersama.“Bagaimana kalau memang Dylan masih berharap kalian bisa kembali?” “Mana mungkin Kalisha, kau ini lucu sekali.” jawab Kiara cepat.Suatu hal yang mustahil baginya. Bagaimana mungkin?“Aku tidak mungkin langsung terbuai hanya karna perlakukan kecilnya ini, Kalisha.”“Kau ingat bukan dia dulu
last updateHuling Na-update : 2024-02-24
Magbasa pa
Bab 10 : Terkejut
Dring~~~~Terdengar bunyi ponsel Dylan berdering kencang memecah keheningan diruangannya. Sekilas Dylan melihat no asing yang tertera di layar handphone.Awalnya Dylan ragu untuk mengangkat tetapi handphone itu berdering terus dan sedikit mengusiknya.“Halo.” sapa Dylan ragu.Tak lama terdengar suara wanita yang ia hafal betul.Kiara, batinnya.“Apakah kita bisa bertemu sekarang?”Dylan terdiam sejenak. Dylan agak tersentak kaget mendengar wanita ini mengatakan hal itu. Jika mengingat bagaimana acuhnya Kiara terhadap Dylan.Terasa sangat aneh Kiara bahkan menelfonnya lebih dulu dan mengajak bertemu.Kiara bearti menyimpan info kontaknya. Terbesit sedikit rasa senang di hati Dylan.“Sekarang? Kenapa tiba-tiba sekali?” tanya Dylan langsung.“Hmm, aku ingin membicarakan mengenai hasil kunjungan kita kemarin.” sambung Kiara lagi.Oh masalah pekerjaan. Dylan merasakan dirinya sedikit kecewa.Lagian memang apa yang Dylan harapkan? Kiara dan ia memang sebatas partner kerja.“Oh harus sekarang
last updateHuling Na-update : 2024-02-25
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status