Share

Bab 209 Harga Diri

Author: XENA
last update Last Updated: 2024-06-13 18:45:31

Pikiran Sean bertambah rumit saat ini. Pasalnya sudah beberapa jam lalu dia memberikan perintah pada asistennya untuk mencari tahu tentang perusahaan yang mengambil alih seluruh proyek kerja samanya dengan beberapa perusahaan ternama, tapi hingga detik ini tidak ada info apa pun didapatnya.

Pandangan matanya mengarah pada jam yang melingkar di tangan kanannya. Seketika dia menghela nafasnya, menyadari waktu yang telah berlalu begitu saja, tanpa ada hasil diperolehnya.

"Sepertinya percuma saja aku berada di sini. Tidak ada satu pun yang dapat aku selesaikan," gumam sang CEO, sembari mengacak-acak rambutnya.

Sean beranjak dari duduknya, dan mengambil jas yang diletakkannya pada punggung kursi. Entah mengapa hatinya enggan untuk melangkah. Pandangan matanya tertuju pada meja kerja yang penuh akan tumpukan map.

Rasa kesal dan amarahnya kembali menyesakkan dada dan memenuhi kepalanya. Tanpa sadar tangannya pun bergerak seolah membersihkan meja terseb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 210 Ketulusan

    Sean menatap wanita paruh baya yang ada di hadapannya dengan tatapan datar. Dia merasa kecewa pada wanita yang telah melahirkannya. Dari hatinya yang paling dalam, dia berharap jika sang mama mau membelanya. Namun, harapannya sirna. Orang tua perempuannya hanya diam, seolah tidak bisa memilih antara membela putra pertamanya atau putra keduanya. Dari sudut Sean, dialah yang dirugikan dan tidak mendapatkan keadilan saat ini. Sedangkan Dave, kakaknya selalu saja beruntung dan mendapatkan semua yang diinginkannya. Bahkan istri dan anak Sean pun telah direbut oleh sang kakak. Anna berjalan menghampiri sang putra. Wanita paruh baya tersebut menatapnya dengan penuh kekhawatiran, dan mengusap perlahan lengannya, seraya berkata, "Kenapa penampilanmu seperti ini, Sean? Apa ada orang yang mengganggumu? Atau--" Sean menghempaskan tangan wanita paruh baya tersebut, dan berlalu begitu saja, tanpa berpamitan atau pun mengatakan sesuatu padanya. Anna mengerti perasaan putranya. Dia men

    Last Updated : 2024-06-14
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 211 Harapan

    Seketika pasangan paruh baya tersebut terkesiap, setelah mendengar keinginan si penelpon. Tidak ada keputusan yang diberikan oleh Antonio padanya."Bagaimana, Pa? Apa yang harus kita lakukan? Apa kita menyetujuinya?" tanya sang istri dengan cemas.Antonio menghela nafasnya. Sungguh keputusan yang sangat berat baginya jika harus menyetujui keinginan dari penelpon tersebut. Dia tahu betul betapa liciknya si penelpon itu. Bahkan semua informasi tentangnya, sudah dikantongi oleh sang Tuan Besar Mayer."Papa tidak ingin berhubungan atau pun melihatnya lagi," ujar Antonio tanpa ragu."Tapi, Pa. Bagaimana jika yang dikatakannya benar? Bukankah dia penyebab dari semua ini?" tanya sang istri kembali, seolah mengingatkan Antonio atas kejadian yang menimpa putra keduanya. Antonio menatap serius pada istrinya, dan berkata,"Pasti ada jalan keluar lain yang bisa menolongnya.""Apa itu, Pa? Bukankah dokter mengatakan jika kemungkinannya sangat kecil?" tanya sang istri dengan rasa ingin tahunya.An

    Last Updated : 2024-06-14
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 212 Kejutan

    "Kenapa?" sahut Sean dengan cepatnya, ingin mengetahui alasan penolakan dari sang istri.Celine menatap malas pada suaminya. Dia sudah bosan mengulang-ulang jawaban yang sama padanya."Aku hanya ingin tahu alasannya," ucap Sean ketika melihat ekspresi sang istri."Apa perlu aku mengulanginya lagi? Harus berapa kali aku mengulangnya?" tanya Celine dengan kesalnya.Sean menyeringai, dan menatap sang istri seolah sedang menantangnya, seraya berkata,"Kenapa? Apa kamu lupa dengan alasan yang sudah kamu buat sendiri?" Pertanyaan dari Sean membuat sang istri meradang. Dia membalas tatapan suaminya dengan penuh kebencian, dan berkata,"Mengatakannya kembali sama saja dengan menguak kembali lukaku yang hampir sembuh. Aku tidak mau merasakan sakit dan kecewa yang teramat dalam seperti hari-hari kelamku saat itu. Apa salah jika aku ingin menutup dan menghilangkan lukaku dengan kebahagiaan?"Perkataan sang istri membuat Sean merasa bersalah. Akan tetapi, dia sangat membutuhkan istrinya untuk bi

    Last Updated : 2024-06-15
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 213 Konspirasi

    Kondisi dalam ruangan kantor Sean saat ini mirip seperti kapal setelah terkena badai. Semua barang menjadi pelampiasan amarah sang CEO, hingga jatuh berantakan di lantai.Rendi, asisten yang juga merupakan sekretarisnya itu bergegas keluar dari ruangan tersebut, ketika Sean mulai meluapkan amarahnya pada semua benda di sekitarnya.Semua yang ada dalam daftar rencananya telah hancur berantakan. Putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, merasa tidak ada yang berjalan dengan mulus dalam kehidupannya. Tanpa sadar, air mata Sean pun menetes di kedua pipi. Kegagalannya dalam pekerjaan dan dalam rumah tangga membuat dunia sang CEO hancur seketika.Melihat keterpurukan sahabat sekaligus bosnya, Rendi tidak bisa membiarkannya begitu saja. Dia tahu betul jika Sean sangat mementingkan harga dirinya. Selain itu, dia juga tidak bisa membiarkan begitu saja perusahaan tempatnya mencari nafkah diambil alih oleh pihak bank. Dengan tekadnya yang kuat, Rendi memberanikan diri menemui sang presdir di k

    Last Updated : 2024-06-15
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 214 Sebuah Solusi

    "Rendi. Kamu tidak akan mengatakan semuanya pada si Bos, kan?" tanya salah satu di antara mereka, mencoba mengiba pada pria tersebut.Sang asisten dari bos mereka, hanya tersenyum tipis, dan melihat mereka satu per satu, seolah sedang menandai wajah mereka semua. "Jika kalian setakut ini, kenapa kalian tidak langsung menemui Bos dan memberitahukan hasil pertemuan kalian dengan perusahaan-perusahaan itu?" tanya Rendi sambil melipat kedua tangannya di depan dada.Mereka semua hanya saling menatap, tidak bisa menjawab atau pun menjelaskan kekhawatiran mereka ketika bertemu dengan sang CEO."Jika aku adalah kalian, lebih aku menghadapinya sekarang daripada nanti atau pun besok. Toh juga sama saja. Kalian juga nantinya berhadapan dengan beliau. Itu juga kalau kalian masih mau bekerja di sini. Jika kalian sudah tidak mau bekerja di sini, kalian tidak perlu lagi menghadap beliau," tutur Rendi sembari menahan senyumnya melihat ekspresi dari mereka semua.Seorang pria berkacamata, meletakkan

    Last Updated : 2024-06-16
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 215 Sebuah Peluang

    Mata Antonio Mayer dan Andra saling bertemu. Mereka berdua saling menatap, mencari tahu jawaban dari pertanyaan yang ada di dalam kepala masing-masing."Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Antonio pada Andra yang masih beradu pandang dengannya."Saya rasa baru pertama kali ini. Apa mungkin wajah saya yang terlalu pasaran?" tanya balik Andra sembari terkekeh.Pria paruh baya yang duduk di hadapannya pun ikut terkekeh menanggapi lelucon yang diberikan olehnya. Setelah candaan mereka usai, Antonio mulai memberitahukan tujuannya mengadakan pertemuan dengan perusahaan CF.'Ada apa ini? Kenapa ini terkesan seperti sebuah hadiah bagi Bos Celine? Apa Tuan Mayer sengaja menjebak kami, atau memang beliau tidak tahu apa pun tentang kami? Sepertinya kami harus tetap waspada. Kami tidak boleh lengah sedikit pun. Tuan Mayer dan perusahaannya bukan lawan yang mudah untuk ditaklukan,' batin Andra yang terlihat kaget mendengar tawaran dari Antonio."Bagaimana? Apa anda bersedia menerima tawaran

    Last Updated : 2024-06-16
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 216 Kenyataan yang Tidak Dapat Dihindari

    Kabar yang diberikan oleh pihak perusahaan CF pun telah sampai pada Antonio Mayer."Bagaimana, Pak Antonio? Apa kita segera memprosesnya?" tanya sang asisten padanya."Apa kamu sudah menggali lebih dalam lagi tentang perusahaan ini?" tanya balik Antonio pada asistennya.Sang asisten menggelengkan kepalanya, seraya berkata,"Saya belum sempat mendapatkan informasi apa pun."Antonio terdiam. Dia memikirkan ulang keputusannya. Satu hal yang tidak diinginkannya adalah penyesalan.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pada pintu ruangannya, dan masuklah putra pertamanya yang berjalan masuk menghampirinya."Ada apa, Pa? Sepertinya ada hal yang sangat serius," ujar Dave ketika sudah berdiri di depan meja kerja sang papa."Duduklah, Dave. Papa ingin menanyakan pendapatmu," tukas pria paruh baya tersebut dengan serius.Sang putra pertama pun segera duduk di kursi yang ada di depan sang papa. Dia pun menatap serius pada presdir perusahaan tersebut, dan berkata,"Ada masalah apa, Pa?"Antonio meliha

    Last Updated : 2024-06-17
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 217 Perceraian

    Sean marah dengan keputusan dari sang papa yang sepihak, tanpa meminta pendapatnya. Sontak saja dia berdiri dari duduknya, seraya berkata,"Sampai kapan pun aku tidak akan menceraikan Celine!""Sampai jumpa di pengadilan!" sahut Celine menyertai kepergian sang suami.Sean tidak menoleh. Dia tetap berjalan dengan membawa amarahnya yang sudah merajai hatinya. Jika dulu, ada tempat yang ditujunya ketika sedang bertengkar dengan sang istri. Akan tetapi, sekarang tempat itu pun menjadi tempat yang paling dibencinya. Raisa, wanita yang selalu memanfaatkan keadaan ketika Sean dan istrinya sedang dalam masalah. Dia suka rela menjadi tempat persinggahan dari CEO perusahaan MY dengan tujuan tertentu. Dan dengan mudahnya Sean tergoda olehnya.Kini, putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, hanya mempunyai kamarnya untuk tempat persembunyian. Dia berteriak, mengumpat dan memporak porandakan isi kamarnya untuk melampiaskan kemarahannya.Keadaan dalam kamarnya saat ini hancur berantakan, sama sep

    Last Updated : 2024-06-17

Latest chapter

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 260 Suratan Takdir

    Suara detak jantung dari seorang pasien pria yang terbaring di atas tempat tidur pasien, terdengar menggema dalam ruang ICU setelah mendapatkan operasi selama beberapa jam. Deraian air mata dari beberapa orang yang berada di luar ruang tesebut, tidak dapat didengarnya, seolah dunia mereka kini berbeda. Wanita tua yang berpenampilan modis dan terlihat lebih muda dari usianya, sedang berdiri di depan jendela kaca ruang ICU. Pandangan matanya tidak lepas dari pasien yang ada di dalam ruangan tersebut. Mata sembabnya masih saja mengeluarkan air mata, seolah tidak bisa merelakan apa yang dilihatnya saat ini. "Kenapa nasib Sean bisa begini, Pa?!" tanyanya dengan suara serak pada sang suami yang ada di sebelahnya. "Sabar, Ma. Papa yakin, Sean akan baik-baik saja. Sean adalah seorang Mayer. Dia pasti kuat dan berusaha untuk bertahan, agar bisa kembali pulang bersama dengan kita," tutur Antonio yang berusaha menenangkan hati istrinya. Deraian air mata yang membasahi pipi Anna, membuat

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 259 Sebuah Tragedi

    "Mama?!" ujar Sera dengan suara yang bergetar.Perempuan muda itu berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang berpenampilan seksi, dan memakai makeup, lengkap dengan lipstik berwarna merah menyala. Dipeluknya wanita yang dipanggilnya dengan sebutan mama tersebut, dan berkata,"Sera takut, Ma."Air matanya menetes di pipi, dan mengenai baju wanita paruh baya yang dipeluknya. Hal yang paling dibenci oleh Raisa, kini dilakukan oleh putrinya. Raisa sangat marah jika bajunya terkena makeup orang lain pada saat berpelukan dengannya. Terlebih lagi jika air mata orang tersebut menempel di bajunya.Sang mama menjauhkan tubuh putrinya, dan memperhatikan penampilan perempuan muda tersebut yang masih sesenggukan mengeluarkan air mata. "Ada apa denganmu, Sera? Kenapa kamu seperti ini? Dan juga kenapa kamu berada di tempat ini?" tanya Raisa sembari menatap putrinya dengan heran.Sera menundukkan kepalanya, sembari mengusap kasar air mata yang menetes di kedua pipinya. Akan tetapi, dia tidak

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 258 Hukuman

    "Semuanya sudah lengkap. Sepertinya masalah ini sudah bisa kita proses sekarang," ucap polisi yang sebelumnya telah bersitegang dengan Sean."Silahkan, Pak. Kami menyerahkan mereka pada pihak kepolisian," ujar seorang pria yang berasal dari arah belakangnya.Seketika putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Sontak saja matanya terbelalak melihat sosok yang sangat familiar sedang berdiri bersama dengan dua orang pria yang diapit oleh beberapa polisi dan beberapa pria berpakaian serba hitam. "Om Sean," lirih perempuan yang saat ini sedang membuat Sean tercengang dengan penampilannya.Betapa tidak tercengang ketika Sean melihat keadaan putri dari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Rambutnya berantakan dan terkesan acak-acakan. Wajahnya terlihat begitu lelah, dengan makeup yang luntur karena peluhnya. Dan satu hal membuat Sean tidak bisa berkata-kata yaitu penampilan Sera saat ini yang persis seperti ibunya.Ingatan Sean tertuju pada saat dirinya menja

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 257 Lapor dan Dilaporkan

    Seketika dua orang pria dan seorang wanita terhenyak kaget, tatkala pintu kamar yang mereka tempati dibuka dengan kerasnya dari luar. Beberapa pria berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamar tersebut, dan menangkap basah mereka bertiga dalam keadaan polos sedang bersenang-senang bersama. Kedua pria tersebut merupakan karyawan hotel yang bekerja pada bagian parkir, sehingga mereka berdua terlihat ketakutan saat ini.Berbeda dengan kedua pria itu. Sera yang usianya jauh lebih muda dari mereka berdua, terlihat sangat menikmati permainannya. Dia berada di atas tubuh seorang pria, dan pria yang satunya lagi memanjakannya dari belakang tubuhnya. Bahkan dia tidak mau menghentikan gerakannya. "Cepat lakukan! Aku sudah tidak tahan lagi! Jangan berhenti! Aku mohon!" ujar Sera dengan suara yang tertahan, diiringi dengan lenguhannya dan lebih mempercepat gerakannya.Hal itu membuat pria yang berada di bawah tubuhnya merasa tersiksa. Dia ingin menghentikannya, tapi hasratnya mengatakan tidak mau

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 256 Hukuman

    Dave mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar cerita dari sang putra tentang apa yang dilakukan oleh Sean padanya. Kilatan amarah terlihat dari mata pria paruh baya yang selalu membuat sang adik iri padanya. "Tidak pernah ku sangka dia akan berbuat senekat itu padamu," ujar Dave dengan penuh amarah. Hatinya kini dikuasai oleh amarahnya pada sang adik. Bahkan Dave telah berjanji dalam hatinya, dia akan memberi Sean pelajaran yang setimpal, jika berani menyentuh istri dan putranya, meskipun nyawanya menjadi taruhan. "Apa mungkin dia ingin menghancurkan kita, Dad?" tanya sang putra dengan ragu-ragu. Dave menoleh ke arah putranya. Dia memaksakan senyumnya, berusaha agar putra kesayangannya tidak mengkhawatirkan hal itu. "Jangan pikirkan hal itu, Hero. Daddy akan mengatasi semuanya. Kamu hanya perlu fokus pada kehidupan dan masa depanmu. Tetaplah waspada dan hati-hati pada siapa pun, meski orang tersebut kenal dan sangat dekat denganmu," tutur Dave, sembari menepuk-nepuk lirih

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 255 Kenyataan yang Mencengangkan

    Hero menyeringai melihat si pengintai telah mendapatkan pelajaran dari sang asisten. Bahkan saat ini, gadis itu telah dibawa oleh dua orang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka berdua diperintahkan oleh asisten Hero untuk memuaskan hasrat sang gadis di dalam kamar salah satu hotel tersebut.Sera pun tidak menolaknya. Dia sangat membutuhkan sentuhan dari pria untuk memuaskan hasratnya. Apalagi saat ini dia dalam pengaruh obat, sehingga bertindak aktif dan agresif ketika bersenang-senang dengan dua pria dewasa yang sangat berpengalaman.Pikirannya kosong. Hanya hasrat yang memburu sedang menguasai hati serta pikirannya. Senyuman dan lenguhannya menandakan kepuasan Sera akan perlakuan dan sentuhan dari kedua pria yang bermain dengannya. "Siapa sebenarnya dia?" tanya Hero pada sang asisten ketika si pengintai sudah keluar dari ruangan tersebut bersama dengan kedua pria suruhan mereka. "Dia suruhan dari pria yang menemui anda di ruang pesta," jawab sang asisten seraya memberika

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 254 Panasnya Hasrat

    Tepuk tangan meriah mengiringi pemasangan cincin di kedua jari pasangan yang sedang bertunangan. Hero dan Serena merupakan pasangan yang berbahagia pada hari ini. Semua keluarga besar, kolega, dan rekan kerja telah datang untuk menjadi saksi peristiwa penting tersebut, dan tentu saja mereka berbondong-bondong memberikan ucapan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia.Setelah semua rangkaian acara selesai dilakukan, dan mengantarkan sang kekasih hati pulang bersama keluarganya, Hero meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk beristirahat sejenak, meninggalkan pesta tersebut yang masih dipenuhi oleh tamu undangan."Tolong bawakan saya obat sakit kepala," perintah Hero pada asistennya, sembari berjalan keluar dari area pesta.Tanpa menunggu lama, sang asisten pun bergegas mengambilkan obat untuk sang bos, dan membawakan sebotol air mineral untuk dibawa ke ruang peristirahatan yang hanya digunakan pada saat pesta berlangsung.Di dalam ruangan itu, seorang pemuda berpenampilan rapi de

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 253 Kejujuran

    Perkataan Sean terngiang-ngiang di telinga Hero, hingga menyita pikirannya. Pemuda tersebut memikirkan panggilan Sean padanya. 'Putra? Kenapa pria tadi memanggilku sebagai putranya? Apa aku mirip dengan putranya?' batin Hero sembari membayangkan percakapannya bersama dengan Sean.Dirinya mengatakan bahwa tidak akan terpengaruh dengan perkataan pria asing tersebut. Akan tetapi, hatinya menolak untuk melupakannya. Kata "putra" masih saja membekas pada ingatannya. "Ada apa, Hero? Apa kamu gugup?" tanya seorang pria baya sembari terkekeh duduk di sampingnya.Sontak saja pemuda tampan yang menjadi sorotan dalam acara tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Seketika dia terkejut tatkala melihat sosok pria yang menjadi panutannya selama ini."Papa?! Sejak kapan Papa berada di sini?"Dave tersenyum, dan menepuk-nepuk lirih pundak putranya, seraya berkata,"Apa yang sedang kamu khawatirkan? Bukankah seorang Hero tidak pernah sekali pun merasa khawatir?" Hero menghela nafasnya. Dia tersenyum

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 252 Seperti Mimpi

    "Sean?!" celetuk Celine yang terkejut melihat sang mantan suami berdiri di hadapannya sambil tersenyum."Kamu bertambah cantik. Aku senang bisa melihatmu lagi, Sayang," tutur Sean sembari tersenyum, dan tatapan matanya seolah sedang menginginkan sang wanita.Celine menguatkan dirinya, agar terlihat tidak terpengaruh oleh kehadiran sang mantan. Sayangnya, ekspresi tubuhnya tidak mengatakan demikian. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan nafasnya yang memburu menahan ketakutannya. 'Mimpi itu menjadi kenyataan. Tidak. Aku tidak boleh terlihat lemah dan takut padanya. Aku harus bersikap berani dan tidak terpengaruh dengan kehadirannya,' batin sang wanita dengan mencengkeram erat dress yang dipakainya."Kenapa kamu berada di sini?" tanya Celine yang berusaha terlihat berani di hadapan mantan suaminya.Sean menyeringai. Dia menatap lapar pada wanita cantik yang ada di hadapannya. Memang benar jika Sean semakin tertarik ketika melihat mantan istrinya. Dia tidak menampiknya, dan rasa in

DMCA.com Protection Status