Share

Bab 182 Kelicikan Seorang Mayer

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-30 08:45:00

Di dalam ruangan kantor sang direktur rumah sakit yang sangat mewah, duduklah sang donatur terbesar dari rumah sakit tersebut, bersama dengan putra keduanya. Di kursi yang tidak jauh dari mereka berdua, duduklah Raisa yang sedang menggendong bayinya.

Memang benar, bayi bisa merasakan suasana hati dan sekitarnya. Sera, bayi mungil itu kembali menangis dalam gendongan ibunya.

Sang direktur rumah sakit tersebut menatap.bingung pada sang bayi yang tidak bisa ditenangkan oleh mamanya.

"Periksalah bayi itu. Dia menangis sedari tadi. Tidak ada yang bisa menenangkan dia, termasuk ibu kandungnya," ujar Antonio dengan tegas, sembari menatap tidak suka pada mantan tunangan putra keduanya.

Sontak saja Raisa menatap ke arah pria paruh baya tersebut. Dia membalas tatapan sang penguasa itu, dengan tatapan kekesalan, dan berkata dalam hatinya,

'Sialan. Dia pikir gampang menghentikan tangisan seorang bayi?'

Namun, suara hati Raisa tidak ada yang menghiraukannya. Dia hanya bisa mengomel untuk memuaska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 183 Berbalas Kelicikan

    Setelah mendapatkan penanganan dari dokter spesialis anak, Sera, bayi mungil itu menjadi lebih tenang sekarang. Tangisannya pun sudah mereda, sebelum dia akhirnya memejamkan mata dan tertidur pulas."Bu, bayi anda masih dalam pengawasan kami. Lebih baik Ibu memeriksakan diri selagi ada di rumah sakit ini. Kelihatannya Ibu tidak baik-baik saja. Silahkan ikuti perawat yang akan mengantarkan Ibu menemui dokter," tutur sang dokter dengan ramah dan menunjuk salah satu perawat untuk mengantarkannya.Raisa seolah tidak memiliki pilihan lainnya. Dia hanya bisa menurut perintah sang dokter. 'Kenapa hatiku merasa tidak enak?' batin Raisa yang sedang berjalan di belakang seorang perawat.Hatinya yang resah membuat langkah kakinya terasa berat ketika melangkah. Apalagi saat ini sang perawat membawanya ke dalam sebuah kamar yang diperuntukkan pasien dalam perawatan khusus."Kenapa kita berada di sini? Bukankah kita harus menemui dokter?" tanya Raisa ketika sudah berada di dalam ruangan tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 184 Wanita Penggoda

    Raisa tersenyum licik. Dia pun mengedipkan matanya dengan genit, dan berkata,"Sepertinya dugaanku benar. Apa kita akan bermain di sini?" "Apa kamu menginginkan tempat lain?" tanya sang dokter sembari menyeringai.Wanita yang memakai pakaian seksi itu menaikkan sedikit rok yang membentuk lekuk tubuhnya, sembari mengerlingkan mata, dan berkata,"Aku siap di mana saja, Sayang."'Nice!' batin sang dokter berseru kegirangan.Dokter Fabian semakin mendekatkan tubuhnya, sehingga wajahnya hampir tidak berjarak dengan wajah cantik wanita yang ada dalam kungkungannya."Sepertinya kamu sangat agresif sekali. Apa aku bisa menandingi mu? Aku khawatir tidak akan pernah bisa memuaskan mu," ucap sang dokter dengan ekspresi menyesal.Raisa tersenyum. Dia melingkarkan kedua tangannya pada leher sang dokter, seraya berkata,"Jika ingin bermain lama dan mengesankan, kenapa tidak meminum obat untuk itu? Kita bisa saling memuaskan, Sayang."'Good!' batin sang dokter sembari tersenyum menatap sang wanita.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 185 Sang Penggoda

    "Temanku tidak menjelaskan efek samping apa pun tentang obat itu. Menurutku efeknya hanya untuk itu saja. Apa ada yang lain? Menurutku tidak ada, karena mengkonsumsinya pun tidak untuk tiap hari," ucap Raisa dengan santainya."Apa kamu yakin tidak memberinya obat itu tiap hari?" tanya sang dokter sambil mengernyitkan dahinya.Raisa mencoba kembali ke masa itu. Bola matanya bergerak-gerak, seraya mengingat-ingat kejadian di masa lalu."Aku rasa tidak setiap hari memberinya obat. Memang benar sih, kita melakukannya hampir setiap hari, tapi ada kalanya pada saat stok obat itu habis, dan aku belum menemui temanku, kita melakukannya tanpa memberinya obat itu. Ya, memang sih dia tidak sekuat saat mengkonsumsi obat itu."Sang dokter masih saja diam dan mendengarkannya dengan serius. Pria paruh baya yang tidak kalah licik dengan Raisa itu, harus tetap fokus meskipun sangat berat menghadapi tangan wanita penggoda yang terus bergentayangan pada tubuhnya."Itu karena kamu telah memberinya obat t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 186 Misi Sang Dokter

    Raisa memberengut kesal. Pasalnya sang dokter meninggalkannya begitu saja setelah dibisikkan sesuatu olehnya. "Pasien? Bukankah dia tidak memiliki pasien? Direktur mana yang turun langsung menangani pasien?" gumam Raisa sembari mengingat sang dokter tiba-tiba melepaskan kungkungannya, dan mengambil ponsel dari dalam saku celananya.Setelah membaca pesan pada ponselnya, sang dokter pun berpamitan pada Raisa untuk memeriksa pasien yang sedang membutuhkannya."Jika memang benar pasien itu membutuhkannya, berarti dia bukan pasien biasa. Siapa kira-kira pasien itu?" gumamnya kembali dengan rasa ingin tahunya yang sangat tinggi.Setiap ada pria yang berlatar belakang kaya raya, Raisa selalu saja tertarik untuk mengenalnya. Jika pria itu tertarik padanya, kenapa tidak didekati? Itulah yang selalu mendorong Raisa untuk selalu berupaya mendekati pria kaya raya, sebagai penunjang kehidupan mewahnya."Kenapa aku tidak mencari tahu saja? Lagi pula aku tidak bisa menunggunya berlama-lama di sini.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 187 Tawanan Rumah Sakit

    Antonio dan Sean sama-sama geram mendengar rekaman yang diperdengarkan oleh direktur rumah sakit tersebut. Kedua generasi dari keluarga Mayer itu, bertambah marah pada wanita yang pernah bertunangan dengan putra kedua dari keluarga tersebut.'Sial! Dasar wanita Jalang! Beraninya wanita licik itu membuatku seperti ini!' batin Sean mengumpat marah.Kini, putra kedua dari keluarga Mayer tersebut merasa malu dan hina, karena aib tentang kesuburan.dan tentang permainan ranjang yang dibeberkan oleh mantan tunangannya.Begitu pula dengan Antonio. Pria paruh baya tersebut merasa malu dan kecewa pada sang putra. "Ada di mana wanita jalang itu sekarang?" tanya sang penguasa keluarga Mayer dengan kilatan amarah yang terlihat pada kedua matanya."Masih di tempat yang sama. Ruangan khusus untuk pasien yang butuh menenangkan diri. Ruangan itu ada di lantai ruang isolasi bagian paling ujung. Saya jamin tidak akan ada yang mengetahui keberadaannya di dalam ruangan tersebut. Lagi pula ada orang anda

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 188 Perintah Sang Penguasa

    Sean bergegas keluar tanpa mengatakan apa pun pada si pemilik ruangan tersebut. Baginya yang terpenting saat ini adalah mengambil kembali kepercayaan kedua orang tuanya dan juga sang istri.Seketika pria paruh baya yang menjabat sebagai direktur rumah sakit tersebut menghela nafasnya dengan lega."Akhirnya. Apa semua keluarga kelas atas seperti itu? Kehidupan mereka sangat rumit dan melelahkan."Tangannya meraih ponsel di atas meja, seraya berkata,"Tidak salah jika dia dijuluki sebagai wanita penggoda. Dia memang benar-benar menggoda. Apa aku bermain-main dulu saja dengannya, sebelum akhirnya aku singkirkan dia dari sini?" Pria paruh baya itu menyeringai, membayangkan betapa aktifnya sang wanita ketika bermain di ranjang bersamanya. Akan tetapi, seringainya seketika pudar tatkala mengingat sesuatu."Tidak. Aku tidak boleh berhubungan dengannya. Wanita itu memang sangat menggoda, tapi dia berbahaya. Dia saja berani pada keluarga Mayer yang terkenal sangat kuat dalam bidang apa pun. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 189 Gangguan Jiwa

    Setelah menghubungi orang untuk mengurus perpindahan Raisa dari rumah sakit tersebut, sang direktur menghubungi dokter anak yang menangani Sera, bayi yang datang bersama dengan Raisa ke rumah sakit tersebut."Apa semuanya sudah siap?" tanya sang dokter anak pada perawat yang telah dipercaya olehnya untuk membawa bayi mungil tersebut berpindah rumah sakit."Sudah, dok. Apa mau berangkat sekarang?" tanya perawat tersebut dengan menggendong sang bayi.Dokter perempuan tersebut menganggukkan kepalanya, dan mengajak sang perawat untuk berjalan di sebelahnya. "Ingat, bersikaplah cuek dan masa bodoh, tapi tetap lakukan pekerjaanmu dengan baik dan tanggung jawab. Tidak usah bertanya apa pun tentang mereka," tutur sang dokter lirih, sambil berjalan berdampingan dengan perawat tersebut."Tapi, dok. Bagaimana jika ada yang bertanya pada saya?" tanya perawat tersebut, di sela langkah kakinya yang beriringan dengan sang dokter.Kaki dokter perempuan itu berhenti melangkah. Badannya bergerak mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 190 Tentang Perasaan

    Sang perawat menatap kedua orang yang sedang berdiri di hadapannya. Seorang wanita dan seorang pria yang memakai jas putih. Dari name tag yang dipakainya, bisa dipastikan jika mereka berdua adalah seorang dokter. Melihat sang perawat yang masih diam memperhatikan mereka berdua, dokter wanita yang berusia tidak muda lagi itu, melangkah maju mendekatinya, dan tersenyum ramah padanya. Kemudian dia berkata,"Kami dokter yang bertugas untuk mengurus bayi ini dan ibunya. Bisa kami bawa bayinya?" Perawat itu pun memberikan bayi yang digendongnya pada dokter wanita tersebut, seraya berkata,"Apa bayi ini akan baik-baik saja di sini?"Sang dokter tersenyum sembari mengambil alih bayi dalam gendongan perawat tersebut. Dia pun berkata,"Kami akan merawatnya sebaik mungkin. Tenang saja, ada ibunya di sini.""Tapi, bukankah ibunya sedang ada gangguan mental, dok? Apa bayi ini akan baik-baik saja jika ada bersamanya?" tanya sang perawat tanpa sadar.Sang dokter kembali tersenyum. Dia menoleh ke a

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02

Bab terbaru

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 260 Suratan Takdir

    Suara detak jantung dari seorang pasien pria yang terbaring di atas tempat tidur pasien, terdengar menggema dalam ruang ICU setelah mendapatkan operasi selama beberapa jam. Deraian air mata dari beberapa orang yang berada di luar ruang tesebut, tidak dapat didengarnya, seolah dunia mereka kini berbeda. Wanita tua yang berpenampilan modis dan terlihat lebih muda dari usianya, sedang berdiri di depan jendela kaca ruang ICU. Pandangan matanya tidak lepas dari pasien yang ada di dalam ruangan tersebut. Mata sembabnya masih saja mengeluarkan air mata, seolah tidak bisa merelakan apa yang dilihatnya saat ini. "Kenapa nasib Sean bisa begini, Pa?!" tanyanya dengan suara serak pada sang suami yang ada di sebelahnya. "Sabar, Ma. Papa yakin, Sean akan baik-baik saja. Sean adalah seorang Mayer. Dia pasti kuat dan berusaha untuk bertahan, agar bisa kembali pulang bersama dengan kita," tutur Antonio yang berusaha menenangkan hati istrinya. Deraian air mata yang membasahi pipi Anna, membuat

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 259 Sebuah Tragedi

    "Mama?!" ujar Sera dengan suara yang bergetar.Perempuan muda itu berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang berpenampilan seksi, dan memakai makeup, lengkap dengan lipstik berwarna merah menyala. Dipeluknya wanita yang dipanggilnya dengan sebutan mama tersebut, dan berkata,"Sera takut, Ma."Air matanya menetes di pipi, dan mengenai baju wanita paruh baya yang dipeluknya. Hal yang paling dibenci oleh Raisa, kini dilakukan oleh putrinya. Raisa sangat marah jika bajunya terkena makeup orang lain pada saat berpelukan dengannya. Terlebih lagi jika air mata orang tersebut menempel di bajunya.Sang mama menjauhkan tubuh putrinya, dan memperhatikan penampilan perempuan muda tersebut yang masih sesenggukan mengeluarkan air mata. "Ada apa denganmu, Sera? Kenapa kamu seperti ini? Dan juga kenapa kamu berada di tempat ini?" tanya Raisa sembari menatap putrinya dengan heran.Sera menundukkan kepalanya, sembari mengusap kasar air mata yang menetes di kedua pipinya. Akan tetapi, dia tidak

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 258 Hukuman

    "Semuanya sudah lengkap. Sepertinya masalah ini sudah bisa kita proses sekarang," ucap polisi yang sebelumnya telah bersitegang dengan Sean."Silahkan, Pak. Kami menyerahkan mereka pada pihak kepolisian," ujar seorang pria yang berasal dari arah belakangnya.Seketika putra kedua dari keluarga Mayer tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Sontak saja matanya terbelalak melihat sosok yang sangat familiar sedang berdiri bersama dengan dua orang pria yang diapit oleh beberapa polisi dan beberapa pria berpakaian serba hitam. "Om Sean," lirih perempuan yang saat ini sedang membuat Sean tercengang dengan penampilannya.Betapa tidak tercengang ketika Sean melihat keadaan putri dari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Rambutnya berantakan dan terkesan acak-acakan. Wajahnya terlihat begitu lelah, dengan makeup yang luntur karena peluhnya. Dan satu hal membuat Sean tidak bisa berkata-kata yaitu penampilan Sera saat ini yang persis seperti ibunya.Ingatan Sean tertuju pada saat dirinya menja

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 257 Lapor dan Dilaporkan

    Seketika dua orang pria dan seorang wanita terhenyak kaget, tatkala pintu kamar yang mereka tempati dibuka dengan kerasnya dari luar. Beberapa pria berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamar tersebut, dan menangkap basah mereka bertiga dalam keadaan polos sedang bersenang-senang bersama. Kedua pria tersebut merupakan karyawan hotel yang bekerja pada bagian parkir, sehingga mereka berdua terlihat ketakutan saat ini.Berbeda dengan kedua pria itu. Sera yang usianya jauh lebih muda dari mereka berdua, terlihat sangat menikmati permainannya. Dia berada di atas tubuh seorang pria, dan pria yang satunya lagi memanjakannya dari belakang tubuhnya. Bahkan dia tidak mau menghentikan gerakannya. "Cepat lakukan! Aku sudah tidak tahan lagi! Jangan berhenti! Aku mohon!" ujar Sera dengan suara yang tertahan, diiringi dengan lenguhannya dan lebih mempercepat gerakannya.Hal itu membuat pria yang berada di bawah tubuhnya merasa tersiksa. Dia ingin menghentikannya, tapi hasratnya mengatakan tidak mau

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 256 Hukuman

    Dave mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar cerita dari sang putra tentang apa yang dilakukan oleh Sean padanya. Kilatan amarah terlihat dari mata pria paruh baya yang selalu membuat sang adik iri padanya. "Tidak pernah ku sangka dia akan berbuat senekat itu padamu," ujar Dave dengan penuh amarah. Hatinya kini dikuasai oleh amarahnya pada sang adik. Bahkan Dave telah berjanji dalam hatinya, dia akan memberi Sean pelajaran yang setimpal, jika berani menyentuh istri dan putranya, meskipun nyawanya menjadi taruhan. "Apa mungkin dia ingin menghancurkan kita, Dad?" tanya sang putra dengan ragu-ragu. Dave menoleh ke arah putranya. Dia memaksakan senyumnya, berusaha agar putra kesayangannya tidak mengkhawatirkan hal itu. "Jangan pikirkan hal itu, Hero. Daddy akan mengatasi semuanya. Kamu hanya perlu fokus pada kehidupan dan masa depanmu. Tetaplah waspada dan hati-hati pada siapa pun, meski orang tersebut kenal dan sangat dekat denganmu," tutur Dave, sembari menepuk-nepuk lirih

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 255 Kenyataan yang Mencengangkan

    Hero menyeringai melihat si pengintai telah mendapatkan pelajaran dari sang asisten. Bahkan saat ini, gadis itu telah dibawa oleh dua orang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka berdua diperintahkan oleh asisten Hero untuk memuaskan hasrat sang gadis di dalam kamar salah satu hotel tersebut.Sera pun tidak menolaknya. Dia sangat membutuhkan sentuhan dari pria untuk memuaskan hasratnya. Apalagi saat ini dia dalam pengaruh obat, sehingga bertindak aktif dan agresif ketika bersenang-senang dengan dua pria dewasa yang sangat berpengalaman.Pikirannya kosong. Hanya hasrat yang memburu sedang menguasai hati serta pikirannya. Senyuman dan lenguhannya menandakan kepuasan Sera akan perlakuan dan sentuhan dari kedua pria yang bermain dengannya. "Siapa sebenarnya dia?" tanya Hero pada sang asisten ketika si pengintai sudah keluar dari ruangan tersebut bersama dengan kedua pria suruhan mereka. "Dia suruhan dari pria yang menemui anda di ruang pesta," jawab sang asisten seraya memberika

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 254 Panasnya Hasrat

    Tepuk tangan meriah mengiringi pemasangan cincin di kedua jari pasangan yang sedang bertunangan. Hero dan Serena merupakan pasangan yang berbahagia pada hari ini. Semua keluarga besar, kolega, dan rekan kerja telah datang untuk menjadi saksi peristiwa penting tersebut, dan tentu saja mereka berbondong-bondong memberikan ucapan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia.Setelah semua rangkaian acara selesai dilakukan, dan mengantarkan sang kekasih hati pulang bersama keluarganya, Hero meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk beristirahat sejenak, meninggalkan pesta tersebut yang masih dipenuhi oleh tamu undangan."Tolong bawakan saya obat sakit kepala," perintah Hero pada asistennya, sembari berjalan keluar dari area pesta.Tanpa menunggu lama, sang asisten pun bergegas mengambilkan obat untuk sang bos, dan membawakan sebotol air mineral untuk dibawa ke ruang peristirahatan yang hanya digunakan pada saat pesta berlangsung.Di dalam ruangan itu, seorang pemuda berpenampilan rapi de

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 253 Kejujuran

    Perkataan Sean terngiang-ngiang di telinga Hero, hingga menyita pikirannya. Pemuda tersebut memikirkan panggilan Sean padanya. 'Putra? Kenapa pria tadi memanggilku sebagai putranya? Apa aku mirip dengan putranya?' batin Hero sembari membayangkan percakapannya bersama dengan Sean.Dirinya mengatakan bahwa tidak akan terpengaruh dengan perkataan pria asing tersebut. Akan tetapi, hatinya menolak untuk melupakannya. Kata "putra" masih saja membekas pada ingatannya. "Ada apa, Hero? Apa kamu gugup?" tanya seorang pria baya sembari terkekeh duduk di sampingnya.Sontak saja pemuda tampan yang menjadi sorotan dalam acara tersebut, menoleh ke arah sumber suara. Seketika dia terkejut tatkala melihat sosok pria yang menjadi panutannya selama ini."Papa?! Sejak kapan Papa berada di sini?"Dave tersenyum, dan menepuk-nepuk lirih pundak putranya, seraya berkata,"Apa yang sedang kamu khawatirkan? Bukankah seorang Hero tidak pernah sekali pun merasa khawatir?" Hero menghela nafasnya. Dia tersenyum

  • Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan   Bab 252 Seperti Mimpi

    "Sean?!" celetuk Celine yang terkejut melihat sang mantan suami berdiri di hadapannya sambil tersenyum."Kamu bertambah cantik. Aku senang bisa melihatmu lagi, Sayang," tutur Sean sembari tersenyum, dan tatapan matanya seolah sedang menginginkan sang wanita.Celine menguatkan dirinya, agar terlihat tidak terpengaruh oleh kehadiran sang mantan. Sayangnya, ekspresi tubuhnya tidak mengatakan demikian. Dadanya bergerak naik turun seiring dengan nafasnya yang memburu menahan ketakutannya. 'Mimpi itu menjadi kenyataan. Tidak. Aku tidak boleh terlihat lemah dan takut padanya. Aku harus bersikap berani dan tidak terpengaruh dengan kehadirannya,' batin sang wanita dengan mencengkeram erat dress yang dipakainya."Kenapa kamu berada di sini?" tanya Celine yang berusaha terlihat berani di hadapan mantan suaminya.Sean menyeringai. Dia menatap lapar pada wanita cantik yang ada di hadapannya. Memang benar jika Sean semakin tertarik ketika melihat mantan istrinya. Dia tidak menampiknya, dan rasa in

DMCA.com Protection Status