Share

Bab 89

Helena duduk di pinggir tempat tidur, memeluk Angel yang telah tertidur lelap. Gerakan tangannya mengusap punggung bocah kecil itu dengan lembut, seolah-olah setiap usapan dapat menghapus rasa sakit yang ia rasakan.

Memori tentang Rendy, yang kini berusia empat tahun, kembali menghantui pikirannya.

Bayangan Rendy yang terus mengejarnya sambil memanggil-manggil ‘Ibu’ terus berputar dalam benaknya, seolah sebuah rekaman yang tak bisa dihentikan.

Air mata Helena mulai jatuh, membasahi pipinya yang pucat. Rasa sakit menyesakkan dadanya, denyutan nyeri yang tak kunjung reda.

Dengan suara yang tercekat oleh tangis, Helena berbisik perlahan, memanggil nama Rendy, “Rendy... maafkan aku, Nak...” Suaranya terdengar hampir tak berdaya, penuh penyesalan.

D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status