Share

Bab 28. Minta Restu

"Wah ... alhamdulillah, selamat Kak Ana, Mas Al. Kalian hebat." Akilah ikut bahagia atas kehamilanku.

"Jadi, bagaimana? Apa hubungan kalian sudah sampai mana?" tanyaku lagi pada Akilah dan menoleh pada Mas Azzam.

Suasana kembali hening. Mas Salman dan Ayah masih belum ada yang bicara. Begitu pun Mas Azzam yang hanya menatap Mas Salman sesekali menoleh padaku dan Akilah.

"Ayah, Mas." Suara Akilah pada akhirnya. "Sebenarnya kita ...."

"Biar pria itu yang mengatakan maksud dan tujuannya, Kila."

Akilah pun menunduk dan meremas lenganku. Aku mengerti perasaan Akilah yang adalah gadis penurut pada kedua pria terhormat di rumah kami. Aku dan Ibu pun merangkul dan hanya mampu mengusap punggungnya untuk menenangkan.

Mas Azzam akhirnya bersuara. "Baiklah, Ayah ... sebenarnya, kedatangan saya ke sini adalah untuk melamar Akilah agar hubungan kamu mempunyai status yang jelas. Walau pun kami masih akan menimbang kapan kami akan menikah."

Hening. Suasana kembali hening bahkan saat ini jantun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status