Share

Bab 32.

"Ada apa, Mas?" Aku mencoba bertanya dan bersikap biasa saja. "Apa yang terjadi dengan Santi?"

Mas Salman menghembuskan nafasnya. "Santi ... sudahlah, An. Aku tidak peduli padanya. Aku takut jika aku mengikuti permainannya, aku takut tersesat lagi." Mas Salman menyimpan kembali handphonenya dan kembali menghampiriku. "Saat ini kamu dan calon anak kita adalah prioritasku."

Aku begitu terharu dan semakin percaya pada Mas Salman yang sudah berubah menjadi pria normal. "Terima kasih, Mas."

"Untuk apa?"

"Untuk perubahan yang Mas lakukan demi rumah tangga kita." Aku menatap Mas Salman yang langsung memelukku.

"Aku yang berterima kasih padamu, Ana. Terima kasih karena masih tetap di sisiku," ucapnya mengeratkan pelukannya padaku.

****

"Tidak di angkat," ucap Santi dengan nada manjanya.

"Ck, bodoh! Payah sekali sih kamu," umpat Mas Azzam pada Santi dengan kasar..

"Hih, kenapa kamu terus memaki ku, Mas? Ini semua gara-gara Mbak Ana, dia yang merebut Mas Salman dariku," sahut Santi la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status