Share

Bab 13

Bab 13.

“Ya gratis, apa aku harus ulang jawabanku?” Jawab Nazar sambil balik nanya, ekspresi wajahnya terlihat berubah menjadi dingin

Zia masih melongo, karena kaget mendengar ucapan kakak iparnya.

“Mas Nazar! Kamu jangan bercanda deh, Dari mana kamu mendapatkan uang mas, kamu kan hanya seorang pemulung,” ejek Zia dengan suara cukup keras. Lalu tertawa sini ke arah kakak iparnya.

Sedangkan Dilan, terlihat mengusap-usap tengkuk lehernya. Mungkin untuk menutupi rasa malunya.

Zahra benar-benar jengkel dengan tingkah adiknya. Tapi di bawah meja, tangan Nazar terus menggenggam telapak tangan Zahra. Sebagai kode, agar Zahra tetap tenang.

“Zia, kamu tenang Nak, duduklah,” Ayah Zahra menenangkan anak bungsunya.

Beberapa pengunjung restoran, melihat ke arah meja mereka. Mungkin ada yang merasa terganggu dengan suara gaduh dari meja yang diisi oleh keluarga Zahra.

Sambil mendengus kesal, Zia lalu duduk di samping Dilan. Bibirnya cemberut dan kedua tangannya bersedekap di dada.

Ayahnya Zahra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status