Putra Naga Pangeran Yang Terbuang

Putra Naga Pangeran Yang Terbuang

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-15
Oleh:  Archie RomadhoniOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
52 Peringkat. 52 Ulasan-ulasan
97Bab
38.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Aryanaga adalah keturunan raja Naga Primadigda dan Ratu Es Angraring Asmara Dewi. Namun, akibat sebuah peristiwa besar membuatnya harus dihukum keluar dari Dunia Bawah. Asri adalah seorang anak bangsawan yang lari dari rumah. Karena tempat kosnya sudah ketahuan makanya dia pun tinggal di tempat kos yang dimiliki oleh Aryanaga. Kebersamaan mereka tiap hari akhirnya menjadikan mereka semakin dekat, hingga akhirnya diketahui kalau ada misteri tanda punggung yang dimiliki oleh Asri. Tanda punggung tersebut ternyata adalah tanda Sang Ratu yang diberikan oleh Aryanaga ketika dalam masa pelarian dikejar-kejar oleh para penyihir dan pembunuh bayaran. Aprilia datang menyelamatkan Aryanaga saat diserang oleh segerombolan pembunuh bayaran. "Aku adalah tunanganmu!" seraya menunjukkan tanda Sang Ratu kepadanya. Asri cemburu karena mendapatkan saingan.Karena nyawa Aryanaga sedang terancam, kewajiban Aprilia adalah melindunginya. Maka dari itu Aryanaga dilatih oleh Aprilia untuk menjadi kuat. Asri juga dilatih, meskipun dengan cara yang berbeda. Hingga akhirnya diketahui Asri memiliki kekuatan sebagai penyembuh. Primadigda pun mengunjungi Aryanaga, lalu mewariskan ilmu tertinggi Mata Dewa kepadanya.Secara mengejutkan Pangeran Bagar menyerang dan menculik Asri. Hal ini dilakukan untuk upayanya membalaskan dendam kepada Aryanaga.Aryanaga mau tak mau harus kembali ke Dunia Bawah, meskipun tahu bahaya apa yang akan menghadangnya nanti. Menyelamatkan Asri tidaklah akan mudah, sebab setiap makhluk yang ada di Dunia Bawah akan dengan senang hati memenggal lehernya. Apa yang akan dihadapi oleh Aryanaga? Apa rencana Pangeran Bagar sebenarnya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1.1 | Ziarah

Burung-burung mulai kembali ke sarangnya. Suara-suara binatang malam mulai bersahutan menyambut kedatangan senja. Hal yang berbeda pada senja itu adalah ada seseorang sedang bersembunyi di antara semak belukar. Di kepalanya ada sepasang tanduk kecil, kulit tangannya bersisik, seluruh jemarinya memiliki cakar-cakar tajam, bonus di punggungnya sepasang sayap kecil seperti sayap kelelawar bergerak-gerak mengikuti pergerakan tubuhnya. Tubuhnya memang aneh, manusia tetapi nyaris semua badannya seperti binatang. Lelaki ini bernama Aryanaga.

Untuk kesekian kalinya dia mengendus. Dia bukan mencari makanan, melainkan mencium bahaya. Dia punya insting dan panca indera yang lebih tajam dari pada manusia pada umumnya. Panca inderanya lebih tajam. Matanya mampu melihat dalam kegelapan, telinganya bisa mendengar suara sekecil apapun dan suara-suara yang cukup jauh, nalurinya dalam mencium bahaya, juga lebih tajam.

Ketika ada sekumpulan burung-burung terbang, Aryanaga langsung mengetahui ada bahaya. Dia bergegas untuk lari, tetapi jangan dikira ia lari seperti manusia. Dia berlari menggunakan kedua tangan dan kedua kakinya, mirip seekor cheetah yang sedang memburu mangsanya, tapi ia tak sekedar cheetah biasa. Cheetah yang ini bisa melompat dari satu dahan pohon ke dahan pohon yang lain.

Dari arah lain terdengar suara patahan ranting. Geraman-geraman mengerikan sepertinya tak bisa diredam oleh segala sesuatu yang menyerap bunyi di hutan ini. Kabut mulai turun, jarak pandang mulai terbatas, angin gunung yang tidak bersahabat mulai bangun dari tidurnya. Aryanaga mengandalkan instingnya saat pandangannya tertutup kabut. Matahari telah sempurna menghilang dari pandangan, menyisakan langit berawan berwarna jingga.

Gerak cepat Aryanaga terhenti. Sensor bahayanya difungsikan lagi, tapi kini lebih kuat dari sebelumnya. Sebagaimana para pemburu terlatih, dia harus mengetahui posisi musuh ataupun hewan buruannya. Ia mengatur napasnya, napas yang tenang akan membuat pikirannya juga tenang. Paru-parunya mulai penuh dengan udara yang basah. Suara burung hantu terdengar dari kejauhan, pertanda tak ada keributan, bahaya telah jauh. Satu lompatan salto di udara, Aryanaga langsung masuk ke dalam rerimbunan semak belukar, menyatu dengan alam sekali lagi.

Aryanaga kembali merangkak bersembunyi di antara pepohonan dan tanaman-tanaman semak yang berduri. Ia tak begitu peduli dengan duri-duri itu. Sisik-sisik di tubuhnya melindungi dirinya dari duri-duri tersebut. Kembali ia mengendus. Aman. Tak ada bau yang mencurigakan. Tetapi telinganya bergerak-gerak menangkap bunyi lirih. Ada sesuatu yang menarik tertangkap oleh indera pendengarannya. Suara gemericik air yang cukup deras. Air terjun!

Sebenarnya di bawah sana ada Danau Ranu Kumbolo. Bisa saja ia turun ke sana untuk minum, tetapi tidak untuk saat ini. Misinya lebih penting dari sekadar menikmati pemandangan di danau tersebut. Kakinya mulai bergerak lagi mencari sumber suara. Dari kejauhan sudah terasa hawa sejuk yang masuk ke dalam paru-parunya. Butiran-butiran air yang secara tak sengaja menerpa wajahnya menandakan ia sudah dekat dengan air terjun tersebut. Tak sulit ternyata untuk menemukan air terjun ini.

Air terjun ini berada di Lereng Semeru. Letaknya tersembunyi. Tak ada jalan setapak di sekitarnya. Artinya Aryanaga yang pertama kali menemukan air terjun ini. Namun, kalau dilihat-lihat air terjun ini tidak berasal dari sungai, melainkan keluar dari celah-celah bebatuan tebing. Alirannya tertampung, kemudian turun dengan deras. Suara binatang amphibi bersahut-sahutan gembira. Tentunya mereka sudah dari generasi ke generasi tinggal di sekitar air terjun.

Aryanga bisa mengerti kenapa tempat ini tak terjamah. Pertama, karena banyak binatang liar yang berada di sekitar tempat ini, sebut saja ular dan kalajengking. Dia sempat bertemu beberapa. Kedua, karena tak ada jalan yang mengarah ke tempat ini, sehingga orang-orang bisa tersesat. Terlebih lagi pepohonan yang ada di sekitarnya sangat rimbun, sehingga orang-orang dengan pendengaran tajam saja yang mampu mendengar suara air terjun ini.

Pemuda ini melompati satu demi satu bebatuan yang mengarah ke air terjun tersebut. Ia kehausan. Seharian ini kerongkongannya belum terbasahi oleh air sama sekali. Aktivitas berburu memang membutuhkan tenaga besar, tubuhnya tak bisa dikompromi untuk terus-menerus diforsir. Ia juga butuh istirahat sejenak, tentunya sambil tetap waspada.

Tak butuh bantuan tangan untuk menengadah. Aryanaga langsung meminum air terjun itu dari jatuhannya. Ia buka mulutnya lebar-lebar dan membiarkan butiran-butiran air itu masuk ke dalam mulutnya, untuk menyegarkan kerongkongannya. Siapa bilang naga tak butuh air?

Lagi-lagi indera pendengarannya menangkap bunyi. Dia langsung waspada begitu melihat seekor harimau sedang berjalan perlahan mendekati bibir sungai. Harimau itu sempat melihat ke arah Aryanaga, sebelum kemudian menjilati air sungai. Ia juga kehausan. Aryanaga melambai-lambaikan tangannya ke harimau itu, ia cukup senang melihat ada harimau di tempat ini. Artinya hutan di sekitar tempat ini masih asri. Pertanyaannya adalah seberapa jauh dirinya telah masuk ke dalam hutan?

Belum sempat ia menjawab pertanyaan itu terdengar suara lagi, kali ini dedaunan yang saling beradu. Dedaunan yang berbisik. Tak hanya itu. Suara langkah kaki juga terdengar, tetapi bukan langkah kaki biasa, melainkan langkah kaki berat dan bedebum. Sepasang sayap kecil di punggungnya bergerak-gerak seolah-olah benda itu seperti dua antena yang mengetahui pergerakan bahaya. Segera saja Aryanaga melompati aliran sungai lalu berpijak pada batu-batu yang ada di sekitarnya. Dia kembali berlari.

Serius? Tak ada istirahat?” gerutunya.

Pergerakannya tidak mengantarkan dia turun, tetapi terus menanjak ke atas. Tangan dan kakinya mencengkeram kuat bebatuan, tanah-tanah yang landai, pepohonan, apapun yang bisa dijamah maka ia akan gunakan sebagai tumpuan agar bisa bergerak lebih cepat.

Aryanaga berhenti ketika ia menemukan bagian hutan yang lain di Lereng Semeru. Hutan ini benar-benar lebat dan misterius. Nyaris tak ada satupun cahaya yang masuk ke dalamnya, apalagi malam ini adalah bulan mati. Menambah kesenangan bagi makhluk-makhluk kegelapan untuk menunjukkan taringnya. Aryanaga sama sekali tak menyukainya.

Di saat kegelapan turun seperti ini ia akan lebih banyak bertemu dengan makhluk-makhluk lain yang tidak pernah dilihat oleh manusia biasa. Aryanaga bisa melihat mereka, sorot mata mereka dari balik kegelapan, bisikan-bisikan dan desis suara mereka yang seperti ular, atau geraman-geraman makhluk-makhluk besar raksasa terdengar jelas. Tentu saja malam ini mereka tak malu-malu untuk bersuara, terlebih siapa juga manusia yang berani naik ke dalam daerah yang sangat dilarang untuk dimasuki.

Lereng Semeru memang sering dijadikan tempat untuk mendaki, hanya saja ada beberapa bagian yang tidak boleh dilewati atau malah bermalam di dalamnya. Bagian tersebut masih penuh dengan hutan-hutan rimba yang lebat, binatang-binatang buas, serta binatang-binatang yang tidak pernah diketahui sebelumya. Beberapa lipan raksasa juga terlihat dari sela-sela bebatuan. Tempat-tempat lembab juga tak hanya dihuni oleh mereka, beberapa ekor kalajengking serta ular terlihat berkelebat pergi saat Aryanaga melintas.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(52)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
52 Peringkat · 52 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Affad DaffaMage
Semangat selalu Kak!
2023-10-30 23:23:10
0
user avatar
JWT Kingdom
Semangat dan sukses selalu! ijin promo The Story of Jawata. Terimakasih ...
2023-04-17 01:03:02
1
user avatar
JeoseoungSaja
Sukses dan sehat selalu thor! Salam dari Soul System. Dewa Kematian yang bereinkarnasi setelah menantang Dewa Agung.
2022-12-04 02:12:08
1
user avatar
Hakayi
Salam dari Tanaka, Legenda Pendekar Buruk Rupa.
2022-11-17 17:09:05
1
user avatar
JeoseoungSaja
Semangat Thor! Mampir Ke Soul System.. Reinkarnasi Dewa Kematian untuk Membalaskan Dendam...
2022-10-01 18:49:33
1
user avatar
Bebby
salam dari PENDEKAR SERIGALA PUTIH
2022-07-22 16:12:06
1
user avatar
Zhu Phi
Salam dari Gandar Penguasa Kristal Naga
2022-07-02 12:36:23
1
user avatar
Aldi pga
Numpang promo kak, mampir ke novel legenda Galuh Tapa, kali aja ada yang mau membaca tulisan sederhana ini, ditunggu ya kak.
2022-05-30 19:53:27
1
user avatar
Zhu Phi
Great story...Salam dari Pendekar Naga Biru
2022-04-08 16:01:56
1
user avatar
Hakayi
Ceritanya menarik. Salam dari Bimantara Pendekar Kaki Satu.
2022-03-26 04:44:33
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:36:06
0
user avatar
Big Man
ijin promo thor. ~ Sang raja pulau mahkota isekai, game, fantasi, overpower, demon
2021-12-21 07:48:14
0
user avatar
Abushidiq
baca sinopsisnya serasa Dejavu begitu liat nama author weladalah.....
2021-11-15 20:26:01
1
user avatar
Wee Dee
cakeeeppppp ... lanjutttt
2021-11-03 00:29:06
0
user avatar
Enik Wahyuni
Ah, kak thor mah memang jagonya bikin genre beginian.. lanjutkan kak, aku suka
2021-10-30 11:56:05
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
97 Bab
Bab 1.1 | Ziarah
Burung-burung mulai kembali ke sarangnya. Suara-suara binatang malam mulai bersahutan menyambut kedatangan senja. Hal yang berbeda pada senja itu adalah ada seseorang sedang bersembunyi di antara semak belukar. Di kepalanya ada sepasang tanduk kecil, kulit tangannya bersisik, seluruh jemarinya memiliki cakar-cakar tajam, bonus di punggungnya sepasang sayap kecil seperti sayap kelelawar bergerak-gerak mengikuti pergerakan tubuhnya. Tubuhnya memang aneh, manusia tetapi nyaris semua badannya seperti binatang. Lelaki ini bernama Aryanaga. Untuk kesekian kalinya dia mengendus. Dia bukan mencari makanan, melainkan mencium bahaya. Dia punya insting dan panca indera yang lebih tajam dari pada manusia pada umumnya. Panca indera
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 1.2 | Ziarah
Makhluk-makhluk halus pun mulai bermunculan. Energi di tempat itu memang cukup besar untuk mereka gunakan. Akibatnya beberapa makhluk yang ada di atas pohon atau mereka yang berada di balik pepohonan, mengintip Aryanaga yang sedang berjalan dengan santai di kawasan mereka. Aryanaga adalah keturunan makhluk mistis, tentu saja ia bisa melihat makhluk-makhluk astral tersebut, bahkan sering kali sebagian di antara mereka menyukainya. Namun, ia lebih menyukai kesendirian dan menjauhi mereka. Dirinya lebih suka bergaul dengan manusia, tak aneh karena di dalam tubuhnya mengalir darah manusia yang berasal dari sang ibu.Tubuh Aryanaga merendah saat ia kembali mendengar sesuatu yang tak asing. Dia tahu pasti akan terjadi seperti ini, kembali terlacak meskipun ia sudah bertindak le
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 1.3 | Ziarah
“Anda istimewa pangeran, berbeda seperti kami yang memiliki tubuh avatar. Semenjak Kebijaksanaan Tertinggi menolong kita untuk bersembunyi dari manusia dengan tubuh ini, kita bisa berbaur dengan manusia, tetapi kau berbeda. Kau lahir dari rahim seorang manusia. Makanya itu tubuhmu sekarang sedang berada di antara dua sisi. Kau memilih jalan naga atau jalan manusia,” ujar Bandi menjelaskan tentang apa sejatinya diri mereka. “Ya, ya, ya. Kau sudah menjelaskannya berkali-kali. Aku campuran manusia dan naga,” ucap Aryanaga yang sudah bosan dinasihati berkali-kali oleh Bandi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 2.1 | Anak Kampus
Malang kota yang sibuk. Sibuk bagi pekerja kantoran, penjual sayur, kuli proyek, dan juga tak kalah sibuknya adalah mahasiswa. Kota yang dijuluki sebagai kota pelajar ini makin banyak dikunjungi para pendatang dari manapun. Dari luar kota, luar propinsi hingga manca negara. Perkuliahan adalah salah satu cara berbaurnya berbagai komunitas, mulai dari kalangan atas hingga kalangan bawah. Salah satu orang yang berada di antara kesibukan itu adalah Raden Ayu Asri Kusuma Wardhani. Tentu saja nama Raden Ayu di depannya ini bukanlah tanpa sebab, dia memang putra bangsawan. Setidaknya masih ada hubungan dengan orang-orang keraton. Asri berparas cantik, berkulit kuning langsat, rambutnya sebahu, memakai kacamata minus. Dia sangat rajin untuk ukuran mahasiswi seperti dia. Targetny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 2.2 | Anak Kampus
Sore hari Asri pulang ke kos. Nyaris jantungnya copot saat ada amplop ditempel dengan menggunakan selotip di pintu kamarnya. Asri menoleh kiri kanan, perasaannya tak enak. Dia langsung saja mengambil amplop tersebut lalu masuk ke dalam kamar kosnya. Kamar kosnya berada di lantai dua dengan tangga yang langsung menuju akses ke parkiran. Maka dari itu siapa saja bisa masuk dan langsung mengetuk pintu kamarnya. Apalagi terkadang pagar kos dibuka kalau siang hari. Setelah memastikan pintu dikunci, Asri lalu membuka amplop tersebut. Ada secarik surat di dalamnya dengan tulisan latin yang sangat indah. Langsung saja Asri tahu tulisan siapa itu. Asri membaca cepat, setelah itu ia mendengus kesal. Dia mengambil ponsel yang ada di saku celananya untuk menghubungi seseorang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 2.3 | Anak Kampus
“Rumahnya besar. Kira-kira penghuni kosnya banyak nggak?” gumam Asri. “Kayaknya sih enggak. Buktinya sudah dipencet bel nggak ada yang keluar,” jawab Tyas. “Lagian orang bego mana yang buka tempat kos di daerah terpencil seperti ini? Jauh pula dari kampus. Tapi apa boleh buat, aku memang ingin nggak bisa dilacak oleh keluargaku,” ujar Asri. “Iya, tempat ini cocok untuk persembunyian,” kata Tyas setuju dengan pendapat Asri.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 3.1 | Mengikuti
Asri terbangun. Hawa dingin menusuk tulang. Kamarnya masih berantakan karena tadi malam ia sekadar memasukkan saja tanpa menatanya. Dia langsung tidur begitu saja setelah barang-barangnya dimasukkan. Sementara itu Tyas sudah pergi, walaupun tak rela meninggalkan Asri seorang diri. Asri baru tahu kalau hawanya cukup dingin, lebih dingin daripada saat dia masih tinggal di daerah Sumbersari. Untuk sesaat ia nyaris panik saat terbangun di tempat yang asing, tetapi ia langsung sadar kalau dia sudah pindah. Memang bikin kesal. Dia tak ingin keluarganya tahu dia tinggal di mana sekarang. Maka dari itulah keputusannya untuk pindah sudah tepat, meskipun mungkin membuat dia lebih lelah dari biasanya. Asri melihat jam di layar pon
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 3.2 | Mengikuti
“Bwahahahahahaha,” suara tawa Tyas langsung pecah setelah Asri menceritakan apa yang terjadi. Untungnya mereka berada di tempat sepi sehingga tak ada orang yang melihat. “Aku malu, anjir!” Asri mengerucutkan bibirnya. “Aku lupa kalau ini bukan kosku yang lama. Kan kosku yang lama kos cewek. Kalau pun seharian mondar-mandir nggak pake bra juga nggak masalah, kan tamu cowok hanya diterima di depan, nggak sampai masuk kamar. Lha ini? Aduh, benar-benar memalukan.”“Kalau aku jadi kau, aku nggak mau lagi ketemu ama dia,” ujar Tyas. “Gimana nggak ketemu coba. Itu kamu kan nyaris telenji!”
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya
Bab 4.1 | Canggung
“Wong edan, nyari di mana?” tanya Tyas saat Asri membujuknya untuk mencarikan tempat kos baru. “Tempat kosmu itu sudah cukup bagus loh, bahkan letaknya nggak mudah dilacak orang. Baru juga satu malam kamu nginep situ.”Asri sedari tadi menutupi wajah dengan kedua lengannya. Mereka sedang berada di salah satu gazebo yang ada di area kampus. “Aku kan cuma penasaran saja tadi. Soalnya aku itu paling gatel kalau lihat ada cowok mau baca buku, semacam seksi gitu,” ujar Asri jujur.“Sompret! Kadang aku nggak ngerti sih jalan pikiranmu,” ucap Tyas sambil memutar bola matanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
Bab 4.2 | Canggung
Jam 00.00 Asri baru keluar dari kantor. Shift sore, pulang tengah malam. Ini adalah rutinitas dia sehari-hari. Mau bagaimana lagi, kalau dia tidak bekerja seperti ini ia tidak akan survive. Uang yang dia hasilkan dari pekerjaannya ini bisa dia gunakan untuk membayar perkuliahan, juga untuk makan dia sehari-hari. Asri sudah pantang meminta bantuan keluarganya meskipun harta keluarganya tidak akan habis hingga tujuh turunan maupun tujuh tanjakan. Dia ingin membuktikan kepada keluarganya kalau ia bisa mandiri tanpa bantuan mereka. Asri masih berada di teras kantornya, duduk di bangku menunggu jemputan taksi online. Dari layar ponselnya, posisi kendaraan tersebut terlihat merambat cukup pelan tapi pasti. Lima menit lagi mobil itu sampai di kantornya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status