Beranda / Fantasi / Prince Of The Dark / Bab 2 - Toko Buku Tua

Share

Bab 2 - Toko Buku Tua

Penulis: S. Rustandi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-01 21:25:49

"Toko buku?" Arkeyna mengernyitkan keningnya. Keyna melihat sebuah toko buku yang tidak jauh dari halte. Toko buku tersebut terlihat seperti toko buku lama dan tua. Seakan sudah lama berada di sana.

"Sejak kapan ada di sini? Perasaan aku baru lihat sekarang…" gumamnya bingung.

Setiap hari ia melewati jalan ini, karena ini rute biasa yang ia lalui untuk pulang dari kampus menuju halte bis yang menuju rumahnya. Maka dari, itu ia sedikit kebingungan, karena ini kali pertamanya melihat toko buku tersebut.

Hari ini ia pulang terlambat dari biasanya dan tidak bersama Aline. Karena rumah mereka memang tidak searah. Selain itu Keyna harus mencari buku di perpustakaan di kampusnya untuk referensi tugasnya.

Keyna berjalan menuju toko tersebut, suatu kebetulan dan seperti ada energi yang menariknya untuk masuk ke dalam toko tersebut. Selain itu, ada beberapa buku yang tidak didapatnya di perpustakaan kampus untuk tugasnya.

"Semoga ada disini!" gumamnya tanpa menghiraukan rasa bingungnya tadi.

Ting!!

Suara lonceng di atas pintu berbunyi saat Keyna membuka pintu toko buku tersebut. Seorang wanita tua menyambut kedatangannya.

"Selamat malam Nona, cari buku apa?!" ujarnya sopan, wanita tua tersebut sangat ramah.

Keyna mulai menyelidik dan mengedarkan pandangannya ke seluruh isi toko, toko ini terlihat sedikit…

Hmmm…

aneh begitulah batinnya berkata. Karena ini seperti toko buku tua, dengan didominasi warna coklat, termasuk kertas dinding yang menghiasinya, classic

"Saya mau mencari buku…" Keyna menyebutkan beberapa buku yang di carinya, kemudian wanita itu menunjuk pojok toko agar Keyna bisa mencarinya di sana.

Keyna menghabiskan waktu beberapa menit, untuk mencari buku yang ia cari. Dan ia hanya menemukan dua buku saja.

Ia kembali menemui wanita tua itu untuk membayar buku yang akan di belinya.

Namun saat berhadapan dengan wanita tua itu, matanya tertuju kepada sebuah buku yang berada dalam sebuah kotak kaca yang menempel di dinding di belakang wanita itu. Ia memicingkan matanya. Untuk memperjelas pandangannya pada buku tersebut.

Perasaan tadi aku tidak melihat itu. Batinnya berkata.

"Buku apa itu Nyonya?!" tanya Keyna penasaran sambil menunjuk ke arah belakang tepat buku itu berada.

"Buku yang mana, Nona?" tanya wanita itu dengan ramah dan ikut menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Keyna.

"Itu Nyonya yang berwarna coklat, hmm… sepertinya buku lama ya?" tanya Keyna berbasa-basi dengan kerutan dalam di keningnya.

Mata wanita itu membulat dengan sempurna. "Yang coklat ini ?" tanyanya memastikan agar dirinya tidak salah mengira.

Keyna mengangguk dengan antusias. "Bolehkah aku melihatnya?" Keyna memberi cengiran lebarnya pada wanita itu. Ia sungguh tertarik dengan buku tersebut, entahlah seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Ada perasaan yang sangat berbeda mengenai buku itu.

Seperti seperti sebuah chemistery sudah terbentuk antara dirinya dan buku tersebut.

Buku itu sangat unik jika di lihat dari sampulnya. Tampak sangat tua. Ia tak paham mengapa ia tertarik begitu saja pada buku itu, aneh…

Wanita tua itu segera mengambil buku tersebut. Dan menyerahkannya pada Keyna.

"Ini?" Wanita tua itu memastikan kembali.

"Iya Nyonya yang ini," Keyna berkata kemudian menyentuh buku tersebut. Tiba-tiba seperti ada sebuah sengatan listrik kecil di jarinya. Ia sedikit tersentak dan kaget. Seraya melepaskan sentuhan jarinya pada buku tua tersebut.

Wanita tua itu memperhatikan sikap Keyna. Kemudian menyentuh tangan Keyna dan memejamkan matanya sebentar. Keyna sedikit terkejut dengan gerakan tiba-tiba wanita tua tersebut.

"Ah..., kau sedang menyukai seseorang rupanya!" gumam wanita itu sambil tersenyum ramah namun penuh arti.

"Heh?!" Keyna kaget, bagaimana wanita tua itu mengetahuinya.

"Kau menyukai seniormu, Nona! Aku bisa melihatnya…" Wanita tua itu kembali tersenyum dengan ramah.

Keyna sedikit takut, ohh astaga…

"Jangan takut Nona, aku bukan penyihir atau apapun yang ada dipikiranmu itu, hmm… ini sulit dijelaskan, semacam hmm… six sense..." jelasnya.

"Ah, ya aku mengerti!" ucap Keyna, meskipun ia masih sedikit takut.

2021 masih ada ya yang seperti itu, oh, astaga ya Tuhann…

aku tak percaya ini.

Batinnya berkata.

"Ini buku apa?!" Keyna berusaha melupakan kejadian barusan ia masih penasaran dengan buku itu, rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya.

"Ini buku tentang sejarah suatu kaum, yang berada di suatu tempat, ini buku lama. Di sana tertulis juga sebuah mantra yang bisa membuat seseorang jatuh cinta padamu Nona."

"Jatuh cinta?"

"Ya." Wanita tua itu mengangguk. "Yang ku tahu, kaum tersebut memiliki kekuatan akan mantra-mantra yang mereka ciptakan. Terbukti atau tidaknya itu belum bisa dipastikan, karena saya sendiri belum mencobanya." 

"Hah?! Aneh… ini menakutkan Nyonya!" serunya dengan bulu kuduk yang mulai berdiri. Dan tiba-tiba seperti sebuah angin dihembuskan di tengkuknya begitu saja.

"Haha..." Wanita itu hanya tertawa.

"Itu hanya mitos sayang, dan buku ini hanya sebuah dongeng saja sebenarnya!" Wanita itu mengedipkan matanya.

"Oh, ku kira itu sungguhan" Keyna bernapas lega. Dan menggaruk tengkuknya.

"Jika kau ingin mencobanya, bisa saja!" 

"Haha, terima kasih nyonya, tapi sepertinya tidak, itu terlalu menakutkan!" Keyna memasang wajah horornya.

"Ya sudah ini berapa semuanya?" Keyna kembali bertanya tentang harga yang harus ia bayarkan akan dua buku yang di belinya.

Wanita itu menyebutkan nominalnya, dan Keyna segera membayarnya. 

"Nona…" panggil wanita itu ketika Keyna akan pergi.

"Apa Nyonya? Apa uangku kurang?!" tanya Keyna bingung dengan mengkerutkan keningnya.

Wanita tua itu menggeleng pelan seraya tersenyum tipis. "Ambillah buku ini Nona!" ucapnya sambil menyodorkan buku tua tersebut.

Keyna membulatkan matanya, ia masih belum paham betul dengan ucapan wanita tua tersebut. "Ah, tidak, aku tidak punya uang walaupun sebenarnya aku tertarik!" lirih Keyna pada akhirnya.

Walaupun ia takut namun ia tertarik pada buku tua itu, dan rasanya ia ingin memilikinya.

"Tidak usah bayar, buku ini sudah lama menanti pemiliknya datang." Kata-kata yang terlontar dari mulut wanita tua itu semakin tak dapat dimengerti oleh Keyna.

Keyna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Tidak ada yang bisa melihat buku ini, kecuali gadis ini, sudah hampir seratus tahun ia menjaga buku ini. Baru kali ini ia menemukan gadis yang bisa melihatnya.

Batin wanita tua itu berkata.

Wanita tua itu menyeringai tanpa di sadari oleh Keyna yang sedang asik kembali menelisik buku yang ada di genggaman wanita tua tersebut. Keyna tampak berpikir mengenai tawaran wanita tersebut.

Tuan... kau akan segera kembali menginjakkan kakimu di dunia ini.

Wanita tua itu kembali bergumam dalam hati dengan penuh kebahagiaan.

Wanita itu tersenyum. "Ambilah Nona, ini gratis untukmu ..." 

"Tidak Nyonya…" tolak Keyna dengan keras karena ia benar-benar tak ingin diberikan buku tersebut begitu saja.

Keyna merasa tak enak, karena sudah pasti harga buku itu sangat mahal dan tak mampu ia bayar dengan uang yang dimilikinya. Apalagi kini wanita tua itu menawarkannya secara percuma.

- To be continue-

Bab terkait

  • Prince Of The Dark   Bab 3 - Kebodohan Keyna

    Keyna membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. "Oh…ini sungguh nyamannnn," gumamnya. Bagaimana tidak ia sudah mandi untuk menyegarkan dirinya, dan kini ia bersiap untuk tidur mengistirahatkan seluruh tubuhnya dan pikirannya setelah seharian ia berada di kampus dan mengerkan tugasnya. Bukan hanya itu, ia juga harus menghadapi perundungan yang dilakukan oleh Clarissa.Ia sudah lelah karena jadwal kuliah yang padat hari ini. Ditambah tugas yang menumpuk. Oh…ini sangat menyebalkan…Belum lagi pembullyan yang dilakukan Clarissa dan teman-temannya."Bodoh, kenapa aku tak bisa melawan mereka?" lirihnya. Bukan Keyna tak berani, ia pernah mencobanya dan mereka membalasnya berlipat-lipat.Itu sungguh membuatnya tersiksa."Lebih baik aku tidur saja sekarang." Keyna kembali bergumam.Namun sesaat akan memejamkan mata Keyna teringat buku yang tadi di berikan oleh wanita pemilik toko itu. I

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Prince Of The Dark   Ban 4 - Sebuah Penawaran

    Keyna tak mampu bergerak, bahkan membuka mulutnya saja sangat sulit untuk dilakukan."Ya..Tu..han..ka..u siapa, bagaimana..kau bisa masukk?!" tanya Keyna terbatasusah payah dengan mulut yang seakan terkunci, ia sangat ketakutan, tubuhnya bergetar hebat.Ia takut pria tersebut rampok yang masuk ke dalam rumahnya, dan akan memperkosanya, oh...ya ampun ini gilaa…Batin Keyna berkata."Aku bukan manusia menjijikkan seperti yang ada di pikiranmu!" ucapnya datar dan dingin. Sama seperti wajahnya.Pria itu tinggi menjulang di hadapan Keyna, bahkan kini Keyna masih berdiri terpaku di tempatnya tak melangkah sedikitolpun, ia harus mendongakkan wajahnya membuat tengkuknya pegal."Ya Tuhan!!" pekik Keynadengan suara tercekat.Mata merah itu nyalang menatap Keyna. "Jangan sebut nama itu di hadapanku!!" Kini dalam suaranya terdengar amarah. Bahkan ia sedikit meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Prince Of The Dark   Bab 5 - Mimpi Yang Panjang

    Cahaya matahari pagi membangunkan Keyna dari tidurnya. Begitu matanya terbuka ia segera menyentakkan tubuhnya untuk segera duduk."Astagaaa, mimpi yang buruk!" pekiknya begitu ia teringat dengan kejadian semalam yang ternyata hanyalah sebuahmimpi.Keyna menyentuh dadanya, yang nampak masih berdebar ketakutan seperti semalam. "Hanya mimpi Key!" Keyna berusaha menyadarkan dirinya.Kemudian ia terkekeh dan segera mengecek keadaan piyama nya yang masih utuh tidak seperti dalam mimpinya yang sudah terkoyak. Bahkan sakit di punggung dan kepalanya pun tidak ada. Keyna tertawa seperti orang bodoh."Benar-benar mimpi yang terasa nyata!" gumamnya, kini Keyna menyentuh bibirnya dengan jarinya. Namun kecupan yang ia dapat dalam mimpi seolah benar-benar nyata, bahkan rasanya masih bisa ia rasakan ketika bibir dingin namun lembut itu menyentuh bibirnya."Bodohhh Key... itu hanya mimpi!!" Keyna mengacak rambutnya yang sudah acak-ac

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • Prince Of The Dark   Bab 6 - Kakak Sepupu Yang Tampan

    Keyna terus menggerutu sepanjang perjalanannya menuju kampus, bagaimana tidak Drey alias mahluk mengerikan bernama Dyrroth masih terus bersamanya bahkan di dalam bus. Sebisa mungkin Keyna menjaga jarak dengan mahluk aneh dan menyeramkan itu.Begitu sampai di kampus ia masih terus mengikuti Keyna kemanapun ia berada.Keyna berusaha untuk tidak memperdulikan kehadiran mahluk itu. Ia tidak peduli.Keyna lega saat mahluk itu memasuki ruang tata usaha untuk mengurus dokumen-dokumen kepindahannya.'Apa mahluk seperti itu mempunyai identitas juga heh?!' batin Keyna bingung.’Tidak,tidak jangan pedulikan itu Key’. Dengan cepat ia bergegas menuju kantin kampus untuk mencari temannya. Ia duduk di salah satu bangku kosong dan mengedarkan pandangannya. Ia harus bersama Aline agar kejadian kemarin tidak terulang lagi.Namun, ia tidak menemukan keberadaan temannya itu. Menyebalkan.Kini ia k

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Prince Of The Dark   Bab 7 - Siapapun Kau, Aku Mohon Kau Menjauh

    Semenjak kehadiran Dyrroth atau pun sebut saja Drey, Keyna jarang keluar dari kamarnya ketika berada di rumah. Ia berusaha untuk menjauh dari Drey, jika bisa mungkin ia akan pergi sangat jauh.Drey tidak melakukan apapun pada Keyna, tapi tatapan matanya saja sudah membuat Keyna amat sangat ketakutan, ok di luar wajah tampannya ya.Meskipun kini sudah larut malam namun Keyna tidak bisa memejamkan matanya. Di pikirannya hanya ada Dyrroth…Dyrroth…Drey…Drey…Keyna mendesah pelan. "Apa ia sudah memanipulasi pikiranku juga?"gumamnya perlahan."Argghhh, bagaimana aku bisa lepas dari mahluk itu ya Tuhan! Aku ingin hidup normal kembali," umamnya putus asa.Keyna mencoba untuk mencari pembatalan ritual tersebut, dan berencana untuk mengembalikan Drey ke asalnya. Namun saat Keyna membuka buku tersebut, alangkah terkejutnya dia saat melihat semua halaman di buku itu telah kosong. Tak ada yang bisa dibaca meskipun itu sebuah titik kecil.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-22
  • Prince Of The Dark   Bab 8 - Pertama Bagi Keyna

    Perkataan Drey mengenai Xavier terus terngiang di kepala Keyna. Apa yang Keyna lewatkan dari sosok Xavier? Tidak ada. Xavier begitu sempurna di matanya, tidak cela sedikitpun."Dia tidak sesempurna itu Key." Lagi-lagi Dyrroth membaca pikiran Keyna."Diam kau iblis, kau tahu apa?!" geram Keyna sudah tak tahan lagi."Ck! Dasar manusia!" Dyrroth berdecak tak suka."Kau perlu tahu Key, iblis memang jahat, namun tak pernah menutupinya dan berbohong. Tapi manusia bisa berpura-pura baik di depan saja. Di belakang? Who knows..." seru Drey mengangkat kedua bahunya."Brengsek kau Drey!! Kembalilah ke asalmu!!" pekik Keyna yang entah dari mana ia mendapat keberanian untuk mengumpat dan membentak mahluk mengerikan seperti Drey yang sayangnya sangat tampan. Ehh...waitt lupakan bagian itu ok."Hmm, kau sudah berani rupanya, gadis kecil!!" Dyrroth menatap Keyna dengan tajam, seketika itu juga Keyna tidak bisa mengeluarkan suar

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27
  • Prince Of The Dark   Bab 9 - Ketakutan yang Mulai Melembut

    Keyna memeluk lututnya di sudut kamarnya. Kepalanya tertunduk, dan matanya menatap kosong pada lantai kayu di bawahnya. Perasaan aneh yang ia rasakan sejak beberapa hari terakhir membuatnya sulit tidur. Kehadiran Dyrroth di sisinya selalu menimbulkan sensasi yang bercampur aduk antara takut, bingung, dan... sesuatu yang lain yang ia tak mampu definisikan.“Kenapa aku bahkan memikirkannya?” gumamnya pelan.Dyrroth. Sosok yang sejak awal ia anggap sebagai ancaman dan kutukan kini berubah menjadi teka-teki yang membingungkan. Ada saat-saat di mana ia merasa Dyrroth adalah makhluk paling menakutkan yang pernah ia temui, namun di lain waktu, ia melihat sisi yang berbeda dari iblis itu—sisi yang membuat hatinya berdebar.Keyna menggelengkan kepalanya dengan keras, mencoba mengusir pikirannya. Namun, ingatan tentang apa yang terjadi kemarin malam membuat usahanya sia-sia. Lagi-lagi dyrroth menyentuh tubuhnya. Meski sekuat tenaga melawan, tapi dirinya bukanlah lawan bagi Dyrroth. Bagi Dyrroth

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Prince Of The Dark   Bab 10 - Cahaya Suci

    Keyna membeku di tempat, seakan dunia berhenti berputar. Kata-kata itu menembus relung pikirannya, menggetarkan hatinya. Jantungnya berpacu kencang seperti genderang perang."Tidak! Aku tidak akan pernah melakukannya!" serunya lantang, meskipun ada getaran kecil dalam suaranya.Dyrroth berbalik, matanya menyala dalam gelap, seperti bara api yang membakar setiap keraguan. Ia menyunggingkan senyum dingin, senyum yang membuat siapa pun merinding."Benarkah?" gumamnya, nadanya meremehkan."Keyna, kau tahu, aku hanya ingin membantumu. Jika kau membuat kontrak denganku, tidak ada lagi yang akan berani menyentuhmu. Orang-orang yang membencimu akan diam, lenyap dari kehidupanmu. Dan kau juga bisa bersama Xavier. Bukankah itu yang kau inginkan?"Nama Xavier seperti duri yang menancap di hati Keyna. Ia tahu Dyrroth tidak asal bicara. Pria itu entah bagaimana selalu tahu apa yang ada di pikirannya, apa yang ia sembunyikan jauh di lubuk hati."Tidak!" serunya lagi, lebih tegas kali ini. Ia mengge

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • Prince Of The Dark   Bab 18 - Familiar

    Pagi itu, sinar matahari masuk melalui celah-celah tirai, membangunkan Keyna dari tidurnya. Dengan mata yang masih setengah terpejam, ia bangkit dan meregangkan tubuh, tidak menyadari bahwa Dyrroth telah kembali.Setelah mandi dan berpakaian, ia turun ke lantai satu, bersiap untuk sarapan bersama ibunya seperti biasanya. Namun, langkahnya terhenti begitu ia melihat pemandangan di meja makan.Di sana, duduk tiga orang. Salah satunya adalah Dyrroth.Keyna menelan ludah, jantungnya berdegup lebih cepat. Namun, ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya, mengontrol ekspresinya agar tetap tenang. Ia berjalan mendekat dengan sikap biasa, menarik kursi tanpa berkata apa-apa, lalu mulai menyantap sarapannya.Dyrroth, yang duduk di seberang, hanya menatapnya diam-diam dengan senyum tipis penuh arti. Ia tidak perlu mengatakan apapun—kehadirannya saja sudah cukup untuk membuat Keyna gelisah.Setelah sarapan selesai, Keyna buru-buru keluar rumah, bersiap pergi ke kampus. Tapi ternyata, Dyrroth ke

  • Prince Of The Dark   Bab 17 - Pembalasan

    Udara di dalam kamar Keyna mendadak berubah. Hawa dingin merayap perlahan, menusuk ke dalam ruangan seakan musim dingin datang tanpa peringatan. Embun tipis mulai mengembun di kaca jendela, dan napas gadis itu berhembus sedikit lebih lambat dari biasanya.Namun, Keyna yang sudah terlelap tidak menyadari perubahan itu. Ia hanya menggeliat sedikit, menarik selimut lebih erat, memeluk bantal gulingnya seakan mencari perlindungan dari sesuatu yang tak terlihat.Sebuah sosok hitam tinggi berdiri di samping ranjangnya.Matanya bersinar redup dalam kegelapan, menatap gadis yang tertidur dengan ekspresi yang sulit dibaca. Dyrroth.Tanpa suara, pria itu menunduk, wajahnya semakin dekat dengan Keyna. Tangannya yang besar dan kuat terulur, jemari panjangnya hampir menyentuh dagu gadis itu. Ia menarik dagu gadis itu agar bisa dilihat jelas olehnya.Begitu wajah Keyna terlihat sepenuhnya, matanya langsung tertuju pada l

  • Prince Of The Dark   Bab 16 - Mungkin... iblis itu bosan dengannya?

    Dua hari berlalu dalam keheningan.Dyrroth perlahan membuka matanya, merasakan energi yang mengalir deras dalam tubuhnya. Tidak ada rasa sakit, tidak ada kelemahan. Sebaliknya, tubuhnya terasa lebih kuat, lebih padat dengan kekuatan yang nyaris meledak dalam nadinya.Energi yang ia dapatkan saat ritual dua hari yang lalu dalam darah telah bekerja.Saat ia bangkit dari duduknya, udara di sekelilingnya bergetar tipis, seolah merasakan perubahan drastis dalam diri sang pangeran. Ia mengepalkan tangannya, merasakan gelombang energi yang lebih murni daripada sebelumnya. Meditasi yang ia jalani bukan sekadar pemulihan, tetapi sebuah transformasi.Langkahnya terdengar mantap saat ia keluar dari ruangan.Di depan pintu, para prajurit yang berjaga segera memberi hormat dengan kepala tertunduk dalam. Di antara mereka, seorang pria berbadan tegap dengan jubah merah gelap melangkah maju. Dialah Vhargan, tangan kanan Dyrroth—orang yang paling d

  • Prince Of The Dark   Bab 15 - Dia membenci kelemahannya sendiri

    Setelah percakapan singkat dan penuh misteri dengan Xavier, yang bahkan tidak dimengerti sama sekali olehnya. Keyna melangkah pergi, meninggalkan pria itu yang masih berdiri di tempat, menyembunyikan rasa penasaran dalam tatapannya yang dalam.Keyna merasa ada kehangatan yang aneh dalam hatinya. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, meskipun hati kecilnya merasa bahagia, ada juga perasaan cemas yang mulai muncul—seperti ada sesuatu yang mengintai, menunggu untuk ditemukan.Di belakangnya, beberapa teman sekelasnya yang sering mengolok-oloknya sejak lama, mengamati dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka berdiri di sudut koridor, dengan tatapan tajam yang tak pernah hilang, selalu mencari peluang untuk menjatuhkan Keyna."Apa itu tadi? Dia... bicara dengan Xavier?" suara Clarissa, teman sekelas yang paling sering membuli Keyna, terdengar penuh sindiran."Sepertinya, dia merasa lebih penting setelah ngobrol sama anak itu," sahut Ruby, d

  • Prince Of The Dark   Bab 14 - Apa yang sebenarnya terjadi pada diri gadis ini?

    Dyrroth yang baru saja menyelesaikan ritualnya merasakan energi kuat menjalar di sekujur tubuhnya. Getaran magis itu membakar di setiap nadinya, membuat tubuhnya terasa lebih bertenaga, lebih tangguh, lebih berbahaya. Namun, ia tahu ini belum cukup. Beberapa saat kemudian, rasa lelah mulai menyerang, memaksanya untuk beristirahat agar tubuhnya dapat beradaptasi dengan kekuatan yang baru diterimanya.Sambil duduk bersila dalam lingkaran ritual yang masih berpendar cahaya merah pekat, Dyrroth merenung. Jika Keyna bersedia melakukan kontrak dengannya, maka kekuatan yang ia miliki akan jauh lebih besar dari yang ia dapatkan saat ini. Ia dapat merasakan potensi yang tersembunyi dalam diri gadis itu, sebuah energi yang dapat mengubah keseimbangan dunia jika diarahkan dengan benar.Tatapan Dyrroth mengeras. Ia harus membuat Keyna menyerah, harus membuatnya tunduk. Ia tahu, waktu untuk bergerak semakin dekat, dan Keyna adalah kunci bagi ambisinya yang lebih besar. Roh suci sudah bangkit, dan

  • Prince Of The Dark   Bab 13. Mungkinkah… dia menyerah?

    Dyrroth berdiri di puncak menara tua yang tertutupi bayangan malam, matanya menatap kosong ke langit gelap yang dihiasi bulan sabit. Namun, alih-alih ketenangan, wajahnya menyiratkan keresahan. Ia baru saja merasakan energi yang sangat familiar, energi yang sudah lama ia benci dan sekaligus takuti. Energi itu membangkitkan memori masa lalunya—kenangan pahit akan pertempuran yang hampir merenggut segalanya darinya.“Roh Suci…” gumamnya dengan suara rendah, penuh kebencian. Ia mengepalkan tangannya hingga kuku tajamnya hampir menembus telapak tangannya sendiri. “Jadi, akhirnya kau kembali. Apakah kau di sini untuk mencariku? Atau untuk menghancurkanku sekali lagi?”Dyrroth mengerahkan telepatinya, memanggil bawahannya yang paling setia, Harrith. Dalam beberapa saat, Harrith muncul dari balik bayangan, berlutut di hadapannya. “Tuan, Anda memanggil saya?”Dyrroth menoleh ke arah Harrith, sorot matanya dingin namun penuh perintah. “Aku akan kembali ke istana. Bulan purnama sudah dekat, dan

  • Prince Of The Dark   Bab 12 - Aku merasakan kehadiranmu....

    Tongkat-tongkat mereka terangkat serentak, memancarkan cahaya lembut yang perlahan berubah menjadi kilauan emas. Simbol-simbol kuno di lantai mulai bercahaya, menyatu dengan energi yang memancar dari tongkat mereka. Dalam hitungan detik, ruang ritual itu dipenuhi dengan energi besar yang terasa hidup. Cahaya itu seperti memiliki napas, berdenyut dan berputar mengelilingi Xavier.Awalnya, Xavier merasakan sensasi hangat yang menyebar di tubuhnya, seperti matahari yang lembut menyentuh kulitnya. Namun, perlahan, kehangatan itu berubah menjadi panas yang menyengat, merambat melalui setiap pembuluh darahnya.Xavier mengepalkan tangannya, mencoba menahan rasa terbakar yang semakin menjadi-jadi. “Apa… ini?” tanyanya, suaranya gemetar di antara rasa sakit yang semakin mendalam.“Jangan melawan!” Eldric berseru, suaranya tegas. “Biarkan kekuatan itu mengalir. Jangan menahannya, Xavier. Kau harus menerimanya!”Tapi rasa panas itu berubah menjadi ledakan energi yang begitu kuat hingga Xavier ha

  • Prince Of The Dark   Bab 11 - Apakah dia tahu siapa dirinya?

    Sementara itu, Xavier akhirnya tiba di rumahnya—sebuah rumah tua bergaya klasik yang dikelilingi taman hijau yang kini terlihat kelam di bawah cahaya bulan. Ia masuk dengan hati-hati, masih merasakan hawa aneh yang membuntutinya sejak di jalan tadi.“Kakek?” panggilnya, suaranya menggema di aula rumah yang tenang.Seorang pria tua dengan rambut putih dan janggut panjang muncul dari sebuah ruangan, mengenakan jubah sederhana. Matanya yang tajam segera memandang Xavier dengan penuh perhatian. “Kau terlambat pulang,” ujar pria itu, suaranya dalam namun penuh wibawa. “Ada apa? Kau terlihat cemas.”Xavier ragu sejenak sebelum berbicara. “Kakek, aku merasakan sesuatu tadi di jalan. Ada energi yang berusaha menyerangku, tapi… ada sesuatu yang memantulkannya. Aku tidak tahu apa itu, tapi rasanya sangat aneh dan kuat.”Wajah pria tua itu berubah serius. Ia melangkah mendekat, meletakkan tangan di bahu Xavier. “Energi itu… apakah dingin dan menekan, seperti mencoba menarikmu ke dalam kegelapan?”

  • Prince Of The Dark   Bab 10 - Cahaya Suci

    Keyna membeku di tempat, seakan dunia berhenti berputar. Kata-kata itu menembus relung pikirannya, menggetarkan hatinya. Jantungnya berpacu kencang seperti genderang perang."Tidak! Aku tidak akan pernah melakukannya!" serunya lantang, meskipun ada getaran kecil dalam suaranya.Dyrroth berbalik, matanya menyala dalam gelap, seperti bara api yang membakar setiap keraguan. Ia menyunggingkan senyum dingin, senyum yang membuat siapa pun merinding."Benarkah?" gumamnya, nadanya meremehkan."Keyna, kau tahu, aku hanya ingin membantumu. Jika kau membuat kontrak denganku, tidak ada lagi yang akan berani menyentuhmu. Orang-orang yang membencimu akan diam, lenyap dari kehidupanmu. Dan kau juga bisa bersama Xavier. Bukankah itu yang kau inginkan?"Nama Xavier seperti duri yang menancap di hati Keyna. Ia tahu Dyrroth tidak asal bicara. Pria itu entah bagaimana selalu tahu apa yang ada di pikirannya, apa yang ia sembunyikan jauh di lubuk hati."Tidak!" serunya lagi, lebih tegas kali ini. Ia mengge

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status