Home / Fantasi / Prince Of The Dark / Ban 4 - Sebuah Penawaran

Share

Ban 4 - Sebuah Penawaran

Author: S. Rustandi
last update Last Updated: 2021-06-03 11:18:10

Keyna tak mampu bergerak, bahkan membuka mulutnya saja sangat sulit untuk dilakukan.

"Ya..Tu..han..ka..u siapa, bagaimana..kau bisa masukk?!" tanya Keyna terbata susah payah dengan mulut yang seakan terkunci, ia sangat ketakutan, tubuhnya bergetar hebat.

Ia takut pria tersebut rampok yang masuk ke dalam rumahnya, dan akan memperkosanya, oh...ya ampun ini gilaa…

Batin Keyna berkata.

"Aku bukan manusia menjijikkan seperti yang ada di pikiranmu!" ucapnya datar dan dingin. Sama seperti wajahnya.

Pria itu tinggi menjulang di hadapan Keyna, bahkan kini Keyna masih berdiri terpaku di tempatnya tak melangkah sedikitolpun, ia harus mendongakkan wajahnya membuat tengkuknya pegal.

"Ya Tuhan!!" pekik Keyna dengan suara tercekat.

Mata merah itu nyalang menatap Keyna. "Jangan sebut nama itu di hadapanku!!" Kini dalam suaranya terdengar amarah. Bahkan ia sedikit menggeram.

Seketika tubuh Keyna terangkat dari atas lantai dan didorong begitu saja dengan sedikit keras ke tembok. Membuat punggungnya terasa sakit. Seperti ada yang mengangkat tubuhnya dan mendorongnnya ke tembok dengan kencang, tapi Keyna tidak melihat siapapun kecuali pria itu. Tubuhnya terangkat dengan sendirinya.

Dalam keadaan berdiri, Keyna berusaha menjauh dari pria itu, meskipun punggungnya masih terasa sakit karena menghantam tembok tadi.

Pria itu masih berdiri di tempatnya. Keyna memperhatikan pria itu, matanya membulat sempurna saat ia baru sadar dengan sebuah sayap indah yang bertengger di punggung pria itu.

M-Malaikat?

Keyna bertanya-tanya dalam hatinya.

"Bukan! Aku bukan mahluk rendah dan bercahaya seperti mereka!" ucap pria itu makin kesal seakan bisa membaca pikiran Keyna.

Vampire? Kulitnya pucat, tapi vampire tidak punya sayap Key…

Keyna kembali bertanya-tanya dalam hatinya.

"Ck! Aku bukan binatang rendahan yang haus akan darah seperti mereka! Sangat menjijikkan!"

Seakan baru tersadar bahwa Keyna tidak mengucapkan apapun, hanya di dalam hatinya saja, namun pria itu dapat membaca pikirannya.

"Kauu… membaca pikiranku??!" seru Keyna hampir berteriak dengan mata yang membelalak.

"....."

"Oh, astagaaa aku gilaa!!" pekik Keyna.

"Aku yakin aku sedang bermimpi!!"

Tapi seketika anggapannya itu pudar saat rasa sakit di punggungnya masih terasa. Dalam kebingungan dan ketakutannya Keyna memperhatikan pria tersebut.

Damn, aku baru sadar sayapnya berwarna hitam, sehitam rambutnya, jangan-jangan dia…

Keyna menggeleng-gelengkan kepalanya dengan batin yang terus berkata, semoga itu tidak benar.

Oh, astaga ya Tuhan tolong aku!! Pekik Keyna dalam hati, ia terus merapalkan semua doa yang ia tahu.

Kini badannya mulai bergetar hebat. Jika pria tersebut adalah mahluk yang ia pikirkan, maka ini sangat tidak baik.

Pria itu hanya diam saja di tempat menatap Keyna dengan tajam, dan menyeringai, sungguh menakutkan, bahkan kini bulu kuduk Keyna sudah berdiri.

"Sudah ku katakan jangan menyebut nama-Nya, doa apapun tidak akan mempan untukku!" ujarnya begitu dingin dan datar.

Sungguh Keyna semakin merasa ketakutan, dia tidak peduli ia terus menyebut nama Tuhan dan meminta perlindungan dari-Nya. Meskipun mahluk di hadapannya sudah melarangnya.

Pria itu mengeram. Seketika tubuh Keyna tersentak kembali dengan keras ke tembok, bahkan kepala bagian belakangnya membentur tembok.

Ia berusaha menjerit, namun mulutnya seakan terkunci, bahkan kini tubuhnya tidak dapat bergerak sedikitpun, ia menempel pada tembok, dan kakinya sudah terangkat dari lantai.

Keyna memejamkan mata, saat mahluk itu mendekatinya. Ia masih terus merapalkan doa dalam hatinya, tidak peduli dengan ancaman mahluk itu. Jika ia mati setidaknya ia masih ingat dengan Tuhan.

"Dia terlalu sibuk, tidak akan mendengar semua permohonan dan doamu itu, percuma!" ucapnya dengan seringai.

Sretttt...

Tiba-tiba piyama atas Keyna robek seperti di buka dengan paksa, sampai kancingnya terlepas begitu saja dan jatuh ke lantai. Mata Keyna membelalak dengan sempurna.

Tubuh bagian atasnya terlihat dengan jelas tanpa halangan, hanya bagian dada saja yang masih tertutup oleh bra hitamnya.

Tidakkkk!! pekik Keyna dalam hati

"Hmm..., not bad, ini terlihat enak!" Sambil memperhatikan tubuh Keyna yang putih dan mulus. Kemudian pria itu berjalan mendekati Keyna dan mulai mengendusnya.

"Hei, gadis kecil, karena kau sudah memanggilku maka aku akan membunuhmu sekarang dan menjadi santapan lezatku." Ucapnya tepat di depan wajah Keyna, sehingga Keyna dapat merasakan deru napasnya yang menerpa wajahnya.

Di bunuh? Oh…Tuhann... Keyna mulai meneteskan air matanya. Ia bergetar ketakutan, namun mulut dan tubuhnya masih belum bisa bergerak sedikitpun. 

Kuku tajamnya mulai menyusuri pipi mulus Keyna yang sedikit chubby. Bahkan menggoresnya sedikit membuat darah keluar dari sana.

Sakit… Lirih Keyna dalam hati sambil memejamkan matanya.

Air mata masih terus mengalir, ia terus berusaha menggerakkan badannya. Namun semua usahanya sia-sia.

Mahluk itu mengangkat dagu Keyna, dan mendekatkan wajahnya pada Keyna. 

"Lihat aku, gadis kecil!" ucapnya dingin. Keyna perlahan membuka matanya.

Kini mata mereka saling bertatapan, dan terkunci beberapa detik. Mahluk itu memejamkan matanya dan ---

Cup…

Bibir dinginnya menempel di bibir lembut milik Keyna. Seketika Keyna membelalakkan matanya.

My first kiss, oh, my God, dengan mahluk mengerikan ini? Aku akan mati tapi tidak seperti ini juga, Ya Tuhan. Lirih Keyna dalam hati.

"Hmm, young and virgin…" desis mahluk tersebut tepat di depan wajah Keyna. Kemudian menjilat untuk membasahi bibirnya sendiri.

"Aku batalkan untuk membunuh dan memakanmu sekarang !" ujarnya sambil menyeringai.

Keyna yang masih dalam pengaruh sihir mahluk tersebut masih terdiam dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

Mahluk tersebut memejamkan mata sebentar kemudian tubuh Keyna melorot dan terduduk di lantai. Dengan segera ia menutup bagian dadanya yang sudah terbuka. Rupanya mahluk itu melepas mantranya pada tubuh Keyna.

Mahluk itu berjongkok dan mensejajarkan wajahnya dengan Keyna. Kini Keyna bisa menggerakkan badannya, namun ia masih takut untuk bergerak sedikit saja. Matanya mengerjap-ngerjap memperhatikan wajah mahluk itu.

Mahluk berwajah pria tampan itu menaikkan dagu Keyna kembali dengan jari telunjuknya. 

"Aku akan menawarkan sebuah perjanjian padamu," ucapnya.

"Bukan jiwamu yang aku minta..."

"T-Tidakk aku tidak mau melakukan perjanjian apapun dengan mahluk seperti mu, iblis..!!"  ucap Keyna memberanikan diri.

"Wah, sepertinya kau gadis pemberani rupanya!" decak mahluk tersebut.

Jika dia di rundung Clarissa hanya bisa diam dan membalas seperlunya, tapi kali ia harus melawan, karena yang dihadapinya adalah mahluk yang mengerikan.

"Aku suka..." Mahluk itu menyeringai dengan sangat menyeramkan.

Keyna membuang wajah dari mahluk tersebut. "Pergi kau!!" desis Keyna.

"Tidak bisa, karena kau sudah memanggilku Arkeyna Ainsley."

Bagaimana dia tau namaku?! Batin Keyna bertanya-tanya.

"Aku akan mengabulkan semua permohonanmu, untuk bisa mendapatkan cinta dari seniormu yang bernama Xavier Cesare," ucapnya, yang sontak saja membuat Keyna kembali membulatkan matanya.

Dia tahu itu?!

Ck! Gadis bodoh, tentu saja aku tahu, dengan mudah aku bisa membaca pikiranmu!!

 gerutunya dalam hati dan mendengus kesal.

"Xavier Cesare akan menjadi milikmu besok!"

"B-Benarkah?!" tanya Keyna.

Bodoh kau Keyna, jika kau membuat perjanjian dengannya? Kau sungguh bodoh!!

"Tidak, aku tidak mau, jika dia mencintaiku karena pengaruhmu!" tegas Keyna.

"Apa kau yakin tidak ingin? Dia akan jadi milikmu esok untuk selamanya?!" rayu mahluk itu.

"Tidak…" Keyna menolak.

"Kau tidak perlu menyerahkan jiwamu padaku, dan kau tidak akan menjadi santapanku!"

"Jika aku tidak memberikan jiwaku, apa yang kau pinta?!" tanya Keyna penasaran.

Mahluk itu tampak menampilkan senyum seringainya, ia mendekatkan mulutnya pada telinga Keyna dan membisikkan sesuatu di telinga Keyna yang membuatnya membelalak.

- To be continue-

Related chapters

  • Prince Of The Dark   Bab 5 - Mimpi Yang Panjang

    Cahaya matahari pagi membangunkan Keyna dari tidurnya. Begitu matanya terbuka ia segera menyentakkan tubuhnya untuk segera duduk."Astagaaa, mimpi yang buruk!" pekiknya begitu ia teringat dengan kejadian semalam yang ternyata hanyalah sebuahmimpi.Keyna menyentuh dadanya, yang nampak masih berdebar ketakutan seperti semalam. "Hanya mimpi Key!" Keyna berusaha menyadarkan dirinya.Kemudian ia terkekeh dan segera mengecek keadaan piyama nya yang masih utuh tidak seperti dalam mimpinya yang sudah terkoyak. Bahkan sakit di punggung dan kepalanya pun tidak ada. Keyna tertawa seperti orang bodoh."Benar-benar mimpi yang terasa nyata!" gumamnya, kini Keyna menyentuh bibirnya dengan jarinya. Namun kecupan yang ia dapat dalam mimpi seolah benar-benar nyata, bahkan rasanya masih bisa ia rasakan ketika bibir dingin namun lembut itu menyentuh bibirnya."Bodohhh Key... itu hanya mimpi!!" Keyna mengacak rambutnya yang sudah acak-ac

    Last Updated : 2021-06-04
  • Prince Of The Dark   Bab 6 - Kakak Sepupu Yang Tampan

    Keyna terus menggerutu sepanjang perjalanannya menuju kampus, bagaimana tidak Drey alias mahluk mengerikan bernama Dyrroth masih terus bersamanya bahkan di dalam bus. Sebisa mungkin Keyna menjaga jarak dengan mahluk aneh dan menyeramkan itu.Begitu sampai di kampus ia masih terus mengikuti Keyna kemanapun ia berada.Keyna berusaha untuk tidak memperdulikan kehadiran mahluk itu. Ia tidak peduli.Keyna lega saat mahluk itu memasuki ruang tata usaha untuk mengurus dokumen-dokumen kepindahannya.'Apa mahluk seperti itu mempunyai identitas juga heh?!' batin Keyna bingung.’Tidak,tidak jangan pedulikan itu Key’. Dengan cepat ia bergegas menuju kantin kampus untuk mencari temannya. Ia duduk di salah satu bangku kosong dan mengedarkan pandangannya. Ia harus bersama Aline agar kejadian kemarin tidak terulang lagi.Namun, ia tidak menemukan keberadaan temannya itu. Menyebalkan.Kini ia k

    Last Updated : 2021-06-14
  • Prince Of The Dark   Bab 7 - Siapapun Kau, Aku Mohon Kau Menjauh

    Semenjak kehadiran Dyrroth atau pun sebut saja Drey, Keyna jarang keluar dari kamarnya ketika berada di rumah. Ia berusaha untuk menjauh dari Drey, jika bisa mungkin ia akan pergi sangat jauh.Drey tidak melakukan apapun pada Keyna, tapi tatapan matanya saja sudah membuat Keyna amat sangat ketakutan, ok di luar wajah tampannya ya.Meskipun kini sudah larut malam namun Keyna tidak bisa memejamkan matanya. Di pikirannya hanya ada Dyrroth…Dyrroth…Drey…Drey…Keyna mendesah pelan. "Apa ia sudah memanipulasi pikiranku juga?"gumamnya perlahan."Argghhh, bagaimana aku bisa lepas dari mahluk itu ya Tuhan! Aku ingin hidup normal kembali," umamnya putus asa.Keyna mencoba untuk mencari pembatalan ritual tersebut, dan berencana untuk mengembalikan Drey ke asalnya. Namun saat Keyna membuka buku tersebut, alangkah terkejutnya dia saat melihat semua halaman di buku itu telah kosong. Tak ada yang bisa dibaca meskipun itu sebuah titik kecil.

    Last Updated : 2021-06-22
  • Prince Of The Dark   Bab 8 - Pertama Bagi Keyna

    Perkataan Drey mengenai Xavier terus terngiang di kepala Keyna. Apa yang Keyna lewatkan dari sosok Xavier? Tidak ada. Xavier begitu sempurna di matanya, tidak cela sedikitpun."Dia tidak sesempurna itu Key." Lagi-lagi Dyrroth membaca pikiran Keyna."Diam kau iblis, kau tahu apa?!" geram Keyna sudah tak tahan lagi."Ck! Dasar manusia!" Dyrroth berdecak tak suka."Kau perlu tahu Key, iblis memang jahat, namun tak pernah menutupinya dan berbohong. Tapi manusia bisa berpura-pura baik di depan saja. Di belakang? Who knows..." seru Drey mengangkat kedua bahunya."Brengsek kau Drey!! Kembalilah ke asalmu!!" pekik Keyna yang entah dari mana ia mendapat keberanian untuk mengumpat dan membentak mahluk mengerikan seperti Drey yang sayangnya sangat tampan. Ehh...waitt lupakan bagian itu ok."Hmm, kau sudah berani rupanya, gadis kecil!!" Dyrroth menatap Keyna dengan tajam, seketika itu juga Keyna tidak bisa mengeluarkan suar

    Last Updated : 2021-06-27
  • Prince Of The Dark   Bab 9 - Ketakutan yang Mulai Melembut

    Keyna memeluk lututnya di sudut kamarnya. Kepalanya tertunduk, dan matanya menatap kosong pada lantai kayu di bawahnya. Perasaan aneh yang ia rasakan sejak beberapa hari terakhir membuatnya sulit tidur. Kehadiran Dyrroth di sisinya selalu menimbulkan sensasi yang bercampur aduk antara takut, bingung, dan... sesuatu yang lain yang ia tak mampu definisikan.“Kenapa aku bahkan memikirkannya?” gumamnya pelan.Dyrroth. Sosok yang sejak awal ia anggap sebagai ancaman dan kutukan kini berubah menjadi teka-teki yang membingungkan. Ada saat-saat di mana ia merasa Dyrroth adalah makhluk paling menakutkan yang pernah ia temui, namun di lain waktu, ia melihat sisi yang berbeda dari iblis itu—sisi yang membuat hatinya berdebar.Keyna menggelengkan kepalanya dengan keras, mencoba mengusir pikirannya. Namun, ingatan tentang apa yang terjadi kemarin malam membuat usahanya sia-sia. Lagi-lagi dyrroth menyentuh tubuhnya. Meski sekuat tenaga melawan, tapi dirinya bukanlah lawan bagi Dyrroth. Bagi Dyrroth

    Last Updated : 2025-01-27
  • Prince Of The Dark   Bab 10 - Cahaya Suci

    Keyna membeku di tempat, seakan dunia berhenti berputar. Kata-kata itu menembus relung pikirannya, menggetarkan hatinya. Jantungnya berpacu kencang seperti genderang perang."Tidak! Aku tidak akan pernah melakukannya!" serunya lantang, meskipun ada getaran kecil dalam suaranya.Dyrroth berbalik, matanya menyala dalam gelap, seperti bara api yang membakar setiap keraguan. Ia menyunggingkan senyum dingin, senyum yang membuat siapa pun merinding."Benarkah?" gumamnya, nadanya meremehkan."Keyna, kau tahu, aku hanya ingin membantumu. Jika kau membuat kontrak denganku, tidak ada lagi yang akan berani menyentuhmu. Orang-orang yang membencimu akan diam, lenyap dari kehidupanmu. Dan kau juga bisa bersama Xavier. Bukankah itu yang kau inginkan?"Nama Xavier seperti duri yang menancap di hati Keyna. Ia tahu Dyrroth tidak asal bicara. Pria itu entah bagaimana selalu tahu apa yang ada di pikirannya, apa yang ia sembunyikan jauh di lubuk hati."Tidak!" serunya lagi, lebih tegas kali ini. Ia mengge

    Last Updated : 2025-01-28
  • Prince Of The Dark   Bab 11 - Apakah dia tahu siapa dirinya?

    Sementara itu, Xavier akhirnya tiba di rumahnya—sebuah rumah tua bergaya klasik yang dikelilingi taman hijau yang kini terlihat kelam di bawah cahaya bulan. Ia masuk dengan hati-hati, masih merasakan hawa aneh yang membuntutinya sejak di jalan tadi.“Kakek?” panggilnya, suaranya menggema di aula rumah yang tenang.Seorang pria tua dengan rambut putih dan janggut panjang muncul dari sebuah ruangan, mengenakan jubah sederhana. Matanya yang tajam segera memandang Xavier dengan penuh perhatian. “Kau terlambat pulang,” ujar pria itu, suaranya dalam namun penuh wibawa. “Ada apa? Kau terlihat cemas.”Xavier ragu sejenak sebelum berbicara. “Kakek, aku merasakan sesuatu tadi di jalan. Ada energi yang berusaha menyerangku, tapi… ada sesuatu yang memantulkannya. Aku tidak tahu apa itu, tapi rasanya sangat aneh dan kuat.”Wajah pria tua itu berubah serius. Ia melangkah mendekat, meletakkan tangan di bahu Xavier. “Energi itu… apakah dingin dan menekan, seperti mencoba menarikmu ke dalam kegelapan?”

    Last Updated : 2025-01-28
  • Prince Of The Dark   Bab 12 - Aku merasakan kehadiranmu....

    Tongkat-tongkat mereka terangkat serentak, memancarkan cahaya lembut yang perlahan berubah menjadi kilauan emas. Simbol-simbol kuno di lantai mulai bercahaya, menyatu dengan energi yang memancar dari tongkat mereka. Dalam hitungan detik, ruang ritual itu dipenuhi dengan energi besar yang terasa hidup. Cahaya itu seperti memiliki napas, berdenyut dan berputar mengelilingi Xavier.Awalnya, Xavier merasakan sensasi hangat yang menyebar di tubuhnya, seperti matahari yang lembut menyentuh kulitnya. Namun, perlahan, kehangatan itu berubah menjadi panas yang menyengat, merambat melalui setiap pembuluh darahnya.Xavier mengepalkan tangannya, mencoba menahan rasa terbakar yang semakin menjadi-jadi. “Apa… ini?” tanyanya, suaranya gemetar di antara rasa sakit yang semakin mendalam.“Jangan melawan!” Eldric berseru, suaranya tegas. “Biarkan kekuatan itu mengalir. Jangan menahannya, Xavier. Kau harus menerimanya!”Tapi rasa panas itu berubah menjadi ledakan energi yang begitu kuat hingga Xavier ha

    Last Updated : 2025-01-28

Latest chapter

  • Prince Of The Dark   Bab 29 - Apakah karena gadis manusia itu?

    Di dunia yang sangat jauh dari dunia manusia, di mana langit selalu kelabu dan awan menggantung berat seperti pertanda kehancuran, berdirilah sebuah istana megah berwarna obsidian. Menjulang tinggi di atas tanah tandus yang dipenuhi pepohonan hitam tanpa kehidupan, istana itu bagaikan simbol kekuasaan yang tak tergoyahkan.Di dalam singgasana yang berlapis emas hitam dan dihiasi ukiran kuno, Dyrroth duduk dengan ekspresi dingin dan penuh perhitungan. Kedua matanya yang berwarna merah darah menyala samar, mencerminkan amarah yang selama ini ia pendam. Rambut hitamnya panjangnya tergerai, dengan tanduk tinggi menjulang di kepalanya serta menggunakan jubah hitam kebesarannya.Di hadapannya, para bawahannya berdiri dengan penuh hormat. Salah satu dari mereka, seorang iblis bertubuh tinggi dengan tanduk melengkung dan mata menyala keunguan, melangkah maju.“Pangeran, pasukan kita telah berhasil memukul mundur mereka di wilayah timur. Wilayah itu kini kembali berada dalam kendali kita.”Dyr

  • Prince Of The Dark   Bab 28 - Ia akan melanjutkan hidupnya.

    Satu hari setelah Dyrroth pergi… segalanya terasa biasa saja.Keyna menjalani harinya tanpa hambatan, mengikuti kelas seperti biasa, berbicara dengan teman-temannya, dan pulang ke rumah tanpa gangguan. Tidak ada lagi sosok menyeramkan dengan tatapan tajam yang mengawasinya dari sudut ruangan. Tidak ada suara mengejek yang menyebutnya "manusia lemah."Tiga hari setelah Dyrroth pergi… ia masih merasa baik-baik saja.Tidak ada yang berubah. Kehidupannya berjalan seperti biasanya. Ia bahkan mulai berpikir bahwa kepergian Dyrroth dan Harrith memang keputusan terbaik.Namun, satu minggu setelah Dyrroth pergi… semuanya mulai terasa aneh.Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, meskipun ia tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.Saat duduk di kelas, Keyna menyadari sesuatu yang ganjil.Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, mengamati teman-temannya yang tengah sibuk mencatat atau sekadar mendengarkan dosen berbicara.Tidak ada yang menanyakan keberadaan Drey.Padahal, sudah satu minggu kakak se

  • Prince Of The Dark   Bab 27 - Dia… pergi?

    Dyrroth menatap bayangannya sendiri di cermin besar di kamarnya, matanya yang merah menyala terlihat meredup. Kata-katanya sendiri tadi malam masih terngiang-ngiang di pikirannya."Aku harus melakukannya dengan perlahan, agar dia sendiri yang menyerahkannya."Namun, benarkah itu hanya sekadar strategi?Kenapa saat ia mengucapkannya, ada keraguan yang muncul dalam dirinya?Dyrroth mendecakkan lidahnya, tidak menyukai ketidakpastian yang menyelinap dalam pikirannya. Namun, ketika mengingat wajah Keyna—tatapan matanya yang ketakutan namun tetap berani, keteguhan hatinya meski ia begitu lemah—ada sesuatu yang berbeda.Ia menghela napas. Tidak ada gunanya memikirkan itu sekarang.Yang lebih penting adalah satu hal: Xavier.***Keesokan harinya, seperti yang sudah diduga, Xavier kembali mendekati Keyna.Dari kejauhan, Dyrroth melihat bagaimana pria itu berbicara dengan lembut pada gadis itu, mengajarkannya doa-doa dan kata-kata bijak tentang kebaikan.Dyrroth mengepalkan tangannya.Bukan ha

  • Prince Of The Dark   Bab 26 - Tidak bisa menggunakan cara yang biasa

    Angin malam berembus lembut saat Dyrroth mendarat di sebuah bukit yang sunyi, jauh dari kebisingan kota.Di bawah mereka, kelap-kelip lampu kota terlihat bagaikan bintang yang bertaburan, membentuk lautan cahaya yang begitu indah.Keyna tertegun.Ia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya.Entah bagaimana, keindahan ini berhasil mengusir sebagian kecil ketakutan yang masih melekat di hatinya.Tanpa sadar, bibirnya melengkung dalam sebuah senyuman kecil.Dyrroth, yang berdiri di sampingnya, memperhatikan ekspresinya dengan tatapan yang sulit diartikan."Akhirnya kau tersenyum," katanya, suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya.Keyna langsung sadar dan berusaha menyembunyikan senyumnya, tapi Dyrroth sudah melihatnya.Ia hanya mendengus kecil sebelum melangkah mendekati sebuah pohon besar yang berdiri kokoh di tepi bukit.Di bawahnya, akar-akar yang menonjol membentuk tempat duduk alami."Duduklah di sini," ujar Dyrroth, menepuk salah satu akar pohon dengan tanganny

  • Prince Of The Dark   Bab 25 - Tidak perlu takut

    Pagi itu, Keyna terbangun dengan mata sembab.Kepalanya masih terasa berat, tetapi setidaknya ia bisa bernapas lebih tenang.Untuk sesaat, ia menatap langit-langit kamarnya, mencoba mengumpulkan pikirannya.Semua yang terjadi semalam masih terasa seperti mimpi buruk—tapi kenyataannya, ia masih di sini.Ia masih hidup.Dan seseorang telah menyelamatkannya.Dyrroth…Nama itu terlintas di pikirannya, membuat hatinya terasa rumit.Biasanya, ia akan langsung berusaha menghindarinya, menjaga jarak sejauh mungkin dari pria itu.Namun, hari ini berbeda.Bukan karena ia tidak takut lagi, tetapi karena…Ia tidak bisa mengabaikan apa yang telah dilakukan Dyrroth untuknya.Dengan sedikit ragu, Keyna bangkit dari tempat tidur dan bersiap menjalani harinya seperti biasa.Namun, ketika ia keluar dari kamarnya, langkahnya langsung terhenti.Di ujung lorong, berdiri seseorang yang begitu familiar baginya.Dyrroth.Pria itu bersandar pada dinding, matanya yang tajam langsung menangkap sosoknya begitu i

  • Prince Of The Dark   Bab 24 - Jangan takut… kau tidak akan tersentuh lagi

    Keyna merasakan angin malam menerpa wajahnya saat tubuhnya terangkat dari tanah.Untuk pertama kalinya, ia berada dalam pelukan Dyrroth tanpa ada niat untuk melawan.Biasanya, ia akan berusaha melepaskan diri, tetapi kali ini… tubuhnya terlalu lemah.Ia masih gemetar ketakutan karena kejadian barusan, napasnya belum sepenuhnya stabil.Dyrroth membawanya terbang, tetapi ia tidak melesat cepat seperti biasanya.Ia sadar Keyna hanyalah manusia biasa—tubuhnya tidak akan mampu menahan kecepatan luar biasa yang biasa ia gunakan.Jadi, ia memilih untuk terbang perlahan.Keyna merasakan dadanya naik turun seiring napas Dyrroth yang stabil. Tangannya secara refleks mencengkeram erat kain bajunya, takut jatuh.Dyrroth menyadari itu.Ia melirik sekilas ke wajah Keyna, yang masih tampak pucat dengan bekas air mata di pipinya."Takut?" tanyanya dengan nada datar.Keyna tidak menjawab, tetapi genggamannya semakin erat.Dyrroth menghela napas, lalu tanpa berkata apa-apa, lengannya yang memeluk pingg

  • Prince Of The Dark   Bab 23 - Ayo Kita Pulang

    Xavier kini tahu satu hal yang pasti—Keyna adalah target Pangeran Kegelapan.Dia mungkin bukan gadis dengan kekuatan tersembunyi atau keturunan istimewa, tetapi justru karena itulah Dyrroth tertarik padanya. Xavier tidak bisa membiarkan itu terjadi.Dan yang lebih buruknya lagi, Dyrroth telah menyusup ke dalam kehidupan Keyna.Sebagai kakak sepupunya—Drey.Keyna duduk di kantin, mengaduk minumannya dengan malas. Ia ingat kejadian tadi malam saat Dyrroth kembali memaksanya dengan menggunakan ibunya untuk mengancamnya. Itu membuatnya sangat marah.Sejak ia bangun hingga ia di kampus, ia sama sekali tidak menggubris Dyrroth. Meski iblis itu sempat ada di dekatnya ia mengganggapnya tidak ada.Dia memang harus menjauh darinya. Menghindar.Ia mengangkat kepalanya dan mendapati Xavier berdiri di depannya."Keyna," ucapnya dengan nada tenang.Keyna sedikit terkejut dengan kehadirannya. Sejak kapan pria ini mulai memperhatikannya?"Ada apa?" tanyanya, berusaha tetap santai.Xavier menatapnya d

  • Prince Of The Dark   Bab 22 - Bukankah itu tugasku?

    Di tempat lain, Xavier duduk sendirian di sudut ruangan. Matanya menerawang, pikirannya terjebak dalam pusaran tanda tanya yang tak kunjung terjawab.Hari ini di kampus terasa berbeda. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya—sesuatu yang tidak kasat mata, tetapi begitu nyata.Di kantin tadi siang, ia merasakan getaran aneh. Bukan sekadar firasat, melainkan keberadaan kekuatan yang kelam. Energi itu merayap di sekelilingnya, menyentuh indranya seperti bisikan yang nyaris tak terdengar.Tapi tidak ada yang aneh di sana. Tak ada pertarungan, tak ada kejadian besar. Hanya keramaian mahasiswa yang bercakap-cakap seperti biasa.Lalu ada Keyna.Xavier mengernyit, mengingat bagaimana gadis itu tampak berbeda dari yang lain. Bukan hanya karena tatapan matanya yang kosong seolah menyimpan beban yang terlalu berat, tetapi juga karena ada sesuatu yang mengitarinya—sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa.Semakin ia mencoba mengabaikan perasaan itu, semakin rasa penasarannya tumbuh."Siapa s

  • Prince Of The Dark   Bab 21 - Kau membuat segalanya lebih rumit, Keyna

    Keyna masih terjebak dalam belenggu tak kasat mata. Napasnya memburu, ketakutan merayapi dirinya, tetapi di balik ketakutan itu, ada bara kecil yang mulai menyala—tekad untuk tidak menyerah begitu saja.Dyrroth mendekat, sorot matanya tajam seperti belati yang siap menembus pertahanannya. "Kau bisa memilih, Keyna... menyerah atau kehilangan segalanya," bisiknya dengan nada penuh ancaman.Keyna menggigit bibirnya, menahan gemetar. "Kau salah jika mengira aku akan tunduk padamu," desisnya, suaranya terdengar lebih kuat daripada yang ia rasakan di dalam hatinya.Dyrroth menyeringai, seolah menikmati perlawanan kecil itu. Dengan satu gerakan tangannya, cengkeraman tak kasat mata yang menahannya semakin erat, membuat tubuh Keyna terasa seakan dipaksa berlutut.“Bukankah kau tahu, perlawananmu akan berakhir dengan sia-sia?”“Aku tidak akan menyerahkan diriku padamu!” ujar Keyna.“Oh, baiklah kita buktikan saja.”Dengan gerakan jarinya yang ringan, pakaian yang dikenakan oleh Keyna saat ini

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status