Home / Fantasi / Prince Of The Dark / Bab 9 - Ketakutan yang Mulai Melembut

Share

Bab 9 - Ketakutan yang Mulai Melembut

Author: S. Rustandi
last update Last Updated: 2025-01-27 13:10:13

Keyna memeluk lututnya di sudut kamarnya. Kepalanya tertunduk, dan matanya menatap kosong pada lantai kayu di bawahnya. Perasaan aneh yang ia rasakan sejak beberapa hari terakhir membuatnya sulit tidur. Kehadiran Dyrroth di sisinya selalu menimbulkan sensasi yang bercampur aduk antara takut, bingung, dan... sesuatu yang lain yang ia tak mampu definisikan.

“Kenapa aku bahkan memikirkannya?” gumamnya pelan.

Dyrroth. Sosok yang sejak awal ia anggap sebagai ancaman dan kutukan kini berubah menjadi teka-teki yang membingungkan. Ada saat-saat di mana ia merasa Dyrroth adalah makhluk paling menakutkan yang pernah ia temui, namun di lain waktu, ia melihat sisi yang berbeda dari iblis itu—sisi yang membuat hatinya berdebar.

Keyna menggelengkan kepalanya dengan keras, mencoba mengusir pikirannya. Namun, ingatan tentang apa yang terjadi kemarin malam membuat usahanya sia-sia. Lagi-lagi dyrroth menyentuh tubuhnya. Meski sekuat tenaga melawan, tapi dirinya bukanlah lawan bagi Dyrroth. Bagi Dyrroth
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Prince Of The Dark   Bab 10 - Cahaya Suci

    Keyna membeku di tempat, seakan dunia berhenti berputar. Kata-kata itu menembus relung pikirannya, menggetarkan hatinya. Jantungnya berpacu kencang seperti genderang perang."Tidak! Aku tidak akan pernah melakukannya!" serunya lantang, meskipun ada getaran kecil dalam suaranya.Dyrroth berbalik, matanya menyala dalam gelap, seperti bara api yang membakar setiap keraguan. Ia menyunggingkan senyum dingin, senyum yang membuat siapa pun merinding."Benarkah?" gumamnya, nadanya meremehkan."Keyna, kau tahu, aku hanya ingin membantumu. Jika kau membuat kontrak denganku, tidak ada lagi yang akan berani menyentuhmu. Orang-orang yang membencimu akan diam, lenyap dari kehidupanmu. Dan kau juga bisa bersama Xavier. Bukankah itu yang kau inginkan?"Nama Xavier seperti duri yang menancap di hati Keyna. Ia tahu Dyrroth tidak asal bicara. Pria itu entah bagaimana selalu tahu apa yang ada di pikirannya, apa yang ia sembunyikan jauh di lubuk hati."Tidak!" serunya lagi, lebih tegas kali ini. Ia mengge

    Last Updated : 2025-01-28
  • Prince Of The Dark   Bab 11 - Apakah dia tahu siapa dirinya?

    Sementara itu, Xavier akhirnya tiba di rumahnya—sebuah rumah tua bergaya klasik yang dikelilingi taman hijau yang kini terlihat kelam di bawah cahaya bulan. Ia masuk dengan hati-hati, masih merasakan hawa aneh yang membuntutinya sejak di jalan tadi.“Kakek?” panggilnya, suaranya menggema di aula rumah yang tenang.Seorang pria tua dengan rambut putih dan janggut panjang muncul dari sebuah ruangan, mengenakan jubah sederhana. Matanya yang tajam segera memandang Xavier dengan penuh perhatian. “Kau terlambat pulang,” ujar pria itu, suaranya dalam namun penuh wibawa. “Ada apa? Kau terlihat cemas.”Xavier ragu sejenak sebelum berbicara. “Kakek, aku merasakan sesuatu tadi di jalan. Ada energi yang berusaha menyerangku, tapi… ada sesuatu yang memantulkannya. Aku tidak tahu apa itu, tapi rasanya sangat aneh dan kuat.”Wajah pria tua itu berubah serius. Ia melangkah mendekat, meletakkan tangan di bahu Xavier. “Energi itu… apakah dingin dan menekan, seperti mencoba menarikmu ke dalam kegelapan?”

    Last Updated : 2025-01-28
  • Prince Of The Dark   Bab 12 - Aku merasakan kehadiranmu....

    Tongkat-tongkat mereka terangkat serentak, memancarkan cahaya lembut yang perlahan berubah menjadi kilauan emas. Simbol-simbol kuno di lantai mulai bercahaya, menyatu dengan energi yang memancar dari tongkat mereka. Dalam hitungan detik, ruang ritual itu dipenuhi dengan energi besar yang terasa hidup. Cahaya itu seperti memiliki napas, berdenyut dan berputar mengelilingi Xavier.Awalnya, Xavier merasakan sensasi hangat yang menyebar di tubuhnya, seperti matahari yang lembut menyentuh kulitnya. Namun, perlahan, kehangatan itu berubah menjadi panas yang menyengat, merambat melalui setiap pembuluh darahnya.Xavier mengepalkan tangannya, mencoba menahan rasa terbakar yang semakin menjadi-jadi. “Apa… ini?” tanyanya, suaranya gemetar di antara rasa sakit yang semakin mendalam.“Jangan melawan!” Eldric berseru, suaranya tegas. “Biarkan kekuatan itu mengalir. Jangan menahannya, Xavier. Kau harus menerimanya!”Tapi rasa panas itu berubah menjadi ledakan energi yang begitu kuat hingga Xavier ha

    Last Updated : 2025-01-28
  • Prince Of The Dark   Bab 13. Mungkinkah… dia menyerah?

    Dyrroth berdiri di puncak menara tua yang tertutupi bayangan malam, matanya menatap kosong ke langit gelap yang dihiasi bulan sabit. Namun, alih-alih ketenangan, wajahnya menyiratkan keresahan. Ia baru saja merasakan energi yang sangat familiar, energi yang sudah lama ia benci dan sekaligus takuti. Energi itu membangkitkan memori masa lalunya—kenangan pahit akan pertempuran yang hampir merenggut segalanya darinya.“Roh Suci…” gumamnya dengan suara rendah, penuh kebencian. Ia mengepalkan tangannya hingga kuku tajamnya hampir menembus telapak tangannya sendiri. “Jadi, akhirnya kau kembali. Apakah kau di sini untuk mencariku? Atau untuk menghancurkanku sekali lagi?”Dyrroth mengerahkan telepatinya, memanggil bawahannya yang paling setia, Harrith. Dalam beberapa saat, Harrith muncul dari balik bayangan, berlutut di hadapannya. “Tuan, Anda memanggil saya?”Dyrroth menoleh ke arah Harrith, sorot matanya dingin namun penuh perintah. “Aku akan kembali ke istana. Bulan purnama sudah dekat, dan

    Last Updated : 2025-02-03
  • Prince Of The Dark   Bab 14 - Apa yang sebenarnya terjadi pada diri gadis ini?

    Dyrroth yang baru saja menyelesaikan ritualnya merasakan energi kuat menjalar di sekujur tubuhnya. Getaran magis itu membakar di setiap nadinya, membuat tubuhnya terasa lebih bertenaga, lebih tangguh, lebih berbahaya. Namun, ia tahu ini belum cukup. Beberapa saat kemudian, rasa lelah mulai menyerang, memaksanya untuk beristirahat agar tubuhnya dapat beradaptasi dengan kekuatan yang baru diterimanya.Sambil duduk bersila dalam lingkaran ritual yang masih berpendar cahaya merah pekat, Dyrroth merenung. Jika Keyna bersedia melakukan kontrak dengannya, maka kekuatan yang ia miliki akan jauh lebih besar dari yang ia dapatkan saat ini. Ia dapat merasakan potensi yang tersembunyi dalam diri gadis itu, sebuah energi yang dapat mengubah keseimbangan dunia jika diarahkan dengan benar.Tatapan Dyrroth mengeras. Ia harus membuat Keyna menyerah, harus membuatnya tunduk. Ia tahu, waktu untuk bergerak semakin dekat, dan Keyna adalah kunci bagi ambisinya yang lebih besar. Roh suci sudah bangkit, dan

    Last Updated : 2025-02-04
  • Prince Of The Dark   Bab 15 - Dia membenci kelemahannya sendiri

    Setelah percakapan singkat dan penuh misteri dengan Xavier, yang bahkan tidak dimengerti sama sekali olehnya. Keyna melangkah pergi, meninggalkan pria itu yang masih berdiri di tempat, menyembunyikan rasa penasaran dalam tatapannya yang dalam.Keyna merasa ada kehangatan yang aneh dalam hatinya. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, meskipun hati kecilnya merasa bahagia, ada juga perasaan cemas yang mulai muncul—seperti ada sesuatu yang mengintai, menunggu untuk ditemukan.Di belakangnya, beberapa teman sekelasnya yang sering mengolok-oloknya sejak lama, mengamati dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka berdiri di sudut koridor, dengan tatapan tajam yang tak pernah hilang, selalu mencari peluang untuk menjatuhkan Keyna."Apa itu tadi? Dia... bicara dengan Xavier?" suara Clarissa, teman sekelas yang paling sering membuli Keyna, terdengar penuh sindiran."Sepertinya, dia merasa lebih penting setelah ngobrol sama anak itu," sahut Ruby, d

    Last Updated : 2025-02-05
  • Prince Of The Dark   Bab 16 - Mungkin... iblis itu bosan dengannya?

    Dua hari berlalu dalam keheningan.Dyrroth perlahan membuka matanya, merasakan energi yang mengalir deras dalam tubuhnya. Tidak ada rasa sakit, tidak ada kelemahan. Sebaliknya, tubuhnya terasa lebih kuat, lebih padat dengan kekuatan yang nyaris meledak dalam nadinya.Energi yang ia dapatkan saat ritual dua hari yang lalu dalam darah telah bekerja.Saat ia bangkit dari duduknya, udara di sekelilingnya bergetar tipis, seolah merasakan perubahan drastis dalam diri sang pangeran. Ia mengepalkan tangannya, merasakan gelombang energi yang lebih murni daripada sebelumnya. Meditasi yang ia jalani bukan sekadar pemulihan, tetapi sebuah transformasi.Langkahnya terdengar mantap saat ia keluar dari ruangan.Di depan pintu, para prajurit yang berjaga segera memberi hormat dengan kepala tertunduk dalam. Di antara mereka, seorang pria berbadan tegap dengan jubah merah gelap melangkah maju. Dialah Vhargan, tangan kanan Dyrroth—orang yang paling d

    Last Updated : 2025-02-06
  • Prince Of The Dark   Bab 17 - Pembalasan

    Udara di dalam kamar Keyna mendadak berubah. Hawa dingin merayap perlahan, menusuk ke dalam ruangan seakan musim dingin datang tanpa peringatan. Embun tipis mulai mengembun di kaca jendela, dan napas gadis itu berhembus sedikit lebih lambat dari biasanya.Namun, Keyna yang sudah terlelap tidak menyadari perubahan itu. Ia hanya menggeliat sedikit, menarik selimut lebih erat, memeluk bantal gulingnya seakan mencari perlindungan dari sesuatu yang tak terlihat.Sebuah sosok hitam tinggi berdiri di samping ranjangnya.Matanya bersinar redup dalam kegelapan, menatap gadis yang tertidur dengan ekspresi yang sulit dibaca. Dyrroth.Tanpa suara, pria itu menunduk, wajahnya semakin dekat dengan Keyna. Tangannya yang besar dan kuat terulur, jemari panjangnya hampir menyentuh dagu gadis itu. Ia menarik dagu gadis itu agar bisa dilihat jelas olehnya.Begitu wajah Keyna terlihat sepenuhnya, matanya langsung tertuju pada l

    Last Updated : 2025-02-07

Latest chapter

  • Prince Of The Dark   Bab 18 - Familiar

    Pagi itu, sinar matahari masuk melalui celah-celah tirai, membangunkan Keyna dari tidurnya. Dengan mata yang masih setengah terpejam, ia bangkit dan meregangkan tubuh, tidak menyadari bahwa Dyrroth telah kembali.Setelah mandi dan berpakaian, ia turun ke lantai satu, bersiap untuk sarapan bersama ibunya seperti biasanya. Namun, langkahnya terhenti begitu ia melihat pemandangan di meja makan.Di sana, duduk tiga orang. Salah satunya adalah Dyrroth.Keyna menelan ludah, jantungnya berdegup lebih cepat. Namun, ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya, mengontrol ekspresinya agar tetap tenang. Ia berjalan mendekat dengan sikap biasa, menarik kursi tanpa berkata apa-apa, lalu mulai menyantap sarapannya.Dyrroth, yang duduk di seberang, hanya menatapnya diam-diam dengan senyum tipis penuh arti. Ia tidak perlu mengatakan apapun—kehadirannya saja sudah cukup untuk membuat Keyna gelisah.Setelah sarapan selesai, Keyna buru-buru keluar rumah, bersiap pergi ke kampus. Tapi ternyata, Dyrroth ke

  • Prince Of The Dark   Bab 17 - Pembalasan

    Udara di dalam kamar Keyna mendadak berubah. Hawa dingin merayap perlahan, menusuk ke dalam ruangan seakan musim dingin datang tanpa peringatan. Embun tipis mulai mengembun di kaca jendela, dan napas gadis itu berhembus sedikit lebih lambat dari biasanya.Namun, Keyna yang sudah terlelap tidak menyadari perubahan itu. Ia hanya menggeliat sedikit, menarik selimut lebih erat, memeluk bantal gulingnya seakan mencari perlindungan dari sesuatu yang tak terlihat.Sebuah sosok hitam tinggi berdiri di samping ranjangnya.Matanya bersinar redup dalam kegelapan, menatap gadis yang tertidur dengan ekspresi yang sulit dibaca. Dyrroth.Tanpa suara, pria itu menunduk, wajahnya semakin dekat dengan Keyna. Tangannya yang besar dan kuat terulur, jemari panjangnya hampir menyentuh dagu gadis itu. Ia menarik dagu gadis itu agar bisa dilihat jelas olehnya.Begitu wajah Keyna terlihat sepenuhnya, matanya langsung tertuju pada l

  • Prince Of The Dark   Bab 16 - Mungkin... iblis itu bosan dengannya?

    Dua hari berlalu dalam keheningan.Dyrroth perlahan membuka matanya, merasakan energi yang mengalir deras dalam tubuhnya. Tidak ada rasa sakit, tidak ada kelemahan. Sebaliknya, tubuhnya terasa lebih kuat, lebih padat dengan kekuatan yang nyaris meledak dalam nadinya.Energi yang ia dapatkan saat ritual dua hari yang lalu dalam darah telah bekerja.Saat ia bangkit dari duduknya, udara di sekelilingnya bergetar tipis, seolah merasakan perubahan drastis dalam diri sang pangeran. Ia mengepalkan tangannya, merasakan gelombang energi yang lebih murni daripada sebelumnya. Meditasi yang ia jalani bukan sekadar pemulihan, tetapi sebuah transformasi.Langkahnya terdengar mantap saat ia keluar dari ruangan.Di depan pintu, para prajurit yang berjaga segera memberi hormat dengan kepala tertunduk dalam. Di antara mereka, seorang pria berbadan tegap dengan jubah merah gelap melangkah maju. Dialah Vhargan, tangan kanan Dyrroth—orang yang paling d

  • Prince Of The Dark   Bab 15 - Dia membenci kelemahannya sendiri

    Setelah percakapan singkat dan penuh misteri dengan Xavier, yang bahkan tidak dimengerti sama sekali olehnya. Keyna melangkah pergi, meninggalkan pria itu yang masih berdiri di tempat, menyembunyikan rasa penasaran dalam tatapannya yang dalam.Keyna merasa ada kehangatan yang aneh dalam hatinya. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, meskipun hati kecilnya merasa bahagia, ada juga perasaan cemas yang mulai muncul—seperti ada sesuatu yang mengintai, menunggu untuk ditemukan.Di belakangnya, beberapa teman sekelasnya yang sering mengolok-oloknya sejak lama, mengamati dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka berdiri di sudut koridor, dengan tatapan tajam yang tak pernah hilang, selalu mencari peluang untuk menjatuhkan Keyna."Apa itu tadi? Dia... bicara dengan Xavier?" suara Clarissa, teman sekelas yang paling sering membuli Keyna, terdengar penuh sindiran."Sepertinya, dia merasa lebih penting setelah ngobrol sama anak itu," sahut Ruby, d

  • Prince Of The Dark   Bab 14 - Apa yang sebenarnya terjadi pada diri gadis ini?

    Dyrroth yang baru saja menyelesaikan ritualnya merasakan energi kuat menjalar di sekujur tubuhnya. Getaran magis itu membakar di setiap nadinya, membuat tubuhnya terasa lebih bertenaga, lebih tangguh, lebih berbahaya. Namun, ia tahu ini belum cukup. Beberapa saat kemudian, rasa lelah mulai menyerang, memaksanya untuk beristirahat agar tubuhnya dapat beradaptasi dengan kekuatan yang baru diterimanya.Sambil duduk bersila dalam lingkaran ritual yang masih berpendar cahaya merah pekat, Dyrroth merenung. Jika Keyna bersedia melakukan kontrak dengannya, maka kekuatan yang ia miliki akan jauh lebih besar dari yang ia dapatkan saat ini. Ia dapat merasakan potensi yang tersembunyi dalam diri gadis itu, sebuah energi yang dapat mengubah keseimbangan dunia jika diarahkan dengan benar.Tatapan Dyrroth mengeras. Ia harus membuat Keyna menyerah, harus membuatnya tunduk. Ia tahu, waktu untuk bergerak semakin dekat, dan Keyna adalah kunci bagi ambisinya yang lebih besar. Roh suci sudah bangkit, dan

  • Prince Of The Dark   Bab 13. Mungkinkah… dia menyerah?

    Dyrroth berdiri di puncak menara tua yang tertutupi bayangan malam, matanya menatap kosong ke langit gelap yang dihiasi bulan sabit. Namun, alih-alih ketenangan, wajahnya menyiratkan keresahan. Ia baru saja merasakan energi yang sangat familiar, energi yang sudah lama ia benci dan sekaligus takuti. Energi itu membangkitkan memori masa lalunya—kenangan pahit akan pertempuran yang hampir merenggut segalanya darinya.“Roh Suci…” gumamnya dengan suara rendah, penuh kebencian. Ia mengepalkan tangannya hingga kuku tajamnya hampir menembus telapak tangannya sendiri. “Jadi, akhirnya kau kembali. Apakah kau di sini untuk mencariku? Atau untuk menghancurkanku sekali lagi?”Dyrroth mengerahkan telepatinya, memanggil bawahannya yang paling setia, Harrith. Dalam beberapa saat, Harrith muncul dari balik bayangan, berlutut di hadapannya. “Tuan, Anda memanggil saya?”Dyrroth menoleh ke arah Harrith, sorot matanya dingin namun penuh perintah. “Aku akan kembali ke istana. Bulan purnama sudah dekat, dan

  • Prince Of The Dark   Bab 12 - Aku merasakan kehadiranmu....

    Tongkat-tongkat mereka terangkat serentak, memancarkan cahaya lembut yang perlahan berubah menjadi kilauan emas. Simbol-simbol kuno di lantai mulai bercahaya, menyatu dengan energi yang memancar dari tongkat mereka. Dalam hitungan detik, ruang ritual itu dipenuhi dengan energi besar yang terasa hidup. Cahaya itu seperti memiliki napas, berdenyut dan berputar mengelilingi Xavier.Awalnya, Xavier merasakan sensasi hangat yang menyebar di tubuhnya, seperti matahari yang lembut menyentuh kulitnya. Namun, perlahan, kehangatan itu berubah menjadi panas yang menyengat, merambat melalui setiap pembuluh darahnya.Xavier mengepalkan tangannya, mencoba menahan rasa terbakar yang semakin menjadi-jadi. “Apa… ini?” tanyanya, suaranya gemetar di antara rasa sakit yang semakin mendalam.“Jangan melawan!” Eldric berseru, suaranya tegas. “Biarkan kekuatan itu mengalir. Jangan menahannya, Xavier. Kau harus menerimanya!”Tapi rasa panas itu berubah menjadi ledakan energi yang begitu kuat hingga Xavier ha

  • Prince Of The Dark   Bab 11 - Apakah dia tahu siapa dirinya?

    Sementara itu, Xavier akhirnya tiba di rumahnya—sebuah rumah tua bergaya klasik yang dikelilingi taman hijau yang kini terlihat kelam di bawah cahaya bulan. Ia masuk dengan hati-hati, masih merasakan hawa aneh yang membuntutinya sejak di jalan tadi.“Kakek?” panggilnya, suaranya menggema di aula rumah yang tenang.Seorang pria tua dengan rambut putih dan janggut panjang muncul dari sebuah ruangan, mengenakan jubah sederhana. Matanya yang tajam segera memandang Xavier dengan penuh perhatian. “Kau terlambat pulang,” ujar pria itu, suaranya dalam namun penuh wibawa. “Ada apa? Kau terlihat cemas.”Xavier ragu sejenak sebelum berbicara. “Kakek, aku merasakan sesuatu tadi di jalan. Ada energi yang berusaha menyerangku, tapi… ada sesuatu yang memantulkannya. Aku tidak tahu apa itu, tapi rasanya sangat aneh dan kuat.”Wajah pria tua itu berubah serius. Ia melangkah mendekat, meletakkan tangan di bahu Xavier. “Energi itu… apakah dingin dan menekan, seperti mencoba menarikmu ke dalam kegelapan?”

  • Prince Of The Dark   Bab 10 - Cahaya Suci

    Keyna membeku di tempat, seakan dunia berhenti berputar. Kata-kata itu menembus relung pikirannya, menggetarkan hatinya. Jantungnya berpacu kencang seperti genderang perang."Tidak! Aku tidak akan pernah melakukannya!" serunya lantang, meskipun ada getaran kecil dalam suaranya.Dyrroth berbalik, matanya menyala dalam gelap, seperti bara api yang membakar setiap keraguan. Ia menyunggingkan senyum dingin, senyum yang membuat siapa pun merinding."Benarkah?" gumamnya, nadanya meremehkan."Keyna, kau tahu, aku hanya ingin membantumu. Jika kau membuat kontrak denganku, tidak ada lagi yang akan berani menyentuhmu. Orang-orang yang membencimu akan diam, lenyap dari kehidupanmu. Dan kau juga bisa bersama Xavier. Bukankah itu yang kau inginkan?"Nama Xavier seperti duri yang menancap di hati Keyna. Ia tahu Dyrroth tidak asal bicara. Pria itu entah bagaimana selalu tahu apa yang ada di pikirannya, apa yang ia sembunyikan jauh di lubuk hati."Tidak!" serunya lagi, lebih tegas kali ini. Ia mengge

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status