공유

Bab 186. Bertemu Sekar Wangi.

"Dua nenek yang luar biasa. Aku harus bisa membuat mereka mendukungku. Kudengar mereka tidak menyukai Mahisa Aji si pendekar Pedang Sulur Naga. Kurasa aku bisa memanfaatkan mereka." Manggala berlari menyusul Ni Sapti yang telah hilang ditelan kegelapan. Bagi pemuda itu, dia tidak akan pernah kehilangan jejak karena bau Ni Sapti telah dia hafal dengan baik, jadi lebih mudah melacaknya.

Berbeda dengan Sekar Pandan. Gadis itu kehilangan jejak Ni Sapta. Di tengah hutan dia menghentikan langkah kudanya. Mulutnya mendesis menahan sakit di perut. Suasana gelap menghalangi pandangannya. Dalam keadaan seperti itu, panca inderanya dikerahkan untuk mengetahui adanya bahaya, terutama dari serangan binatang buas.

Tangan Sekar Pandan menepuk bokong kuda dengan pelan. Kuda itu berjalan pelan mengikuti arah bintang di langit. Tangan kiri memegang pelana sedangkan tangan kanan memegang ujung selendang yang tersampir di pundak. Suara derap kuda terdengar menyatu dengan suara jangkri
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status