Share

Bab 185. Mengejar Ni Sapta

"Dua nenek itu memiliki kesaktian yang tinggi. Prana Kusuma telah dibawa salah satu di antara mereka. Kau beristirahatlah di sini, biarkan mereka yang menghadapi nenek itu." Manggala berkata pada Sekar Pandan dengan suara yang dibuat sedikit rendah dari suara yang didengar Sekar Pandan tadi. Sesekali tangannya memegang leher sambil batuk-batuk kecil.

"Kenapa suaranya berubah?" Sekar Pandan bertanya dalam hati. Namun, pikirannya kembali tertuju pada Raden Prana Kusuma. Pemuda itu telah lenyap dibawa Ni Sapta. Jika dalam keadaan biasa, mungkin dia tidak secemas ini pada keselamatan pemuda yang dicintainya itu. Sekarang keadaan pemuda itu tidak sadar. Entah apa yang menimpa Raden Prana Kusuma hingga terlihat bodoh saat berhadapan dengan dua nenek berselendang hitam. Kepintaran dan kepiawaian yang dimilikinya seolah tak berguna di depan dua nenek renta.

Tanpa meminta izin pada Manggala, Sekar Pandan bangkit lalu berlari menuju kudanya sambil memegangi perutnya. Dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status