Share

Bab 184. Dibawa Ni Sapta.

"Ke mana aku harus mengikutimu?" ucap pemuda itu. Kekuatan pemikat yang dihembuskan Ni Sapti mulai mengikat tubuh Raden Prana Kusuma. Makin lama makin kuat. Pemuda dari kota raja Majapahit itu memejamkan kedua matanya. Setetes keringat jatuh dari keningnya, menandakan adanya perlawanan yang kuat pada batinnya.

Ludro Gempol yang merupakan pengawal setia keluarga Raden Prana Kusuma mendekati junjungannya itu. Dia merasakan sesuatu yang tidak beres terjadi di hadapannya. Junjungannya itu tengah melawan kekuatan tak kasat mata. Dia ingin membantu, tetapi tidak tahu harus membantu dengan cara apa. Pemuda yang usianya jauh di atas Raden Prana Kusuma itu hanya berdiri di samping junjungannya.

Tuan muda Zhang mengembangkan kipas di depan dada. Mata sipitnya menangkap gelagat tidak baik dari salah satu nenek kembar di depannya. Namun, dia tidak melihat gerakan menyerang. Dua nenek itu hanya berdiri tidak jauh di depan Raden Prana Kusuma. Salah satu nenek menatap wajah Rade
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status