Share

210. Kacang Lupa Kulit

Suasana lengang.

Hanya terdengar isak tangis dan napas memburu.

Vania tidak bisa berlama-lama di sana. Kamar yang seharusnya menjadi tempat beristirahat, tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Vania memberanikan diri turun dari tempat tidur, akan tetapi…

‘’Mau kemana kamu?!’’

Teriakan Gavi membuatnya benar-benar kaget setengah mati. Sentakan demi sentakan. Tatapan tak bersahabat. Ucapan yang menyakiti. Untuk apa lagi Vania di sana jika hanya mendengar itu semua?

‘’Apa urusanmu?’’ Vania menatap nyalang.

Walau disakiti luar dalam tapi keberaniannya tidak padam.

‘’Kurang ajar! Kamu berani menantang?’’ Gavi tidak suka cara bicara seperti itu. Dirinya kemudian kembali mendekati Vania dan menarik rambut Vania untuk kedua kali.

‘’Aaakkhh!’’ Susah payah melepaskan tangan Gavi yang mencengkram rambutnya erat.

‘’Sakit!’’

Rintihan Vania tidak membuat Gavi mengasihaninya. Pria itu kini menariknya hingga di ambang pintu. Menyeretnya tanpa hati.

‘’Gav, secinta itu kah kamu padaku?’’ Sandra tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status