Share

212. Kepergian Vania

‘’Vira, tolong jangan bawa Vania. Dia masih belum pulih.’’ Yura menyetarakan langkahnya, akan tetapi Vira terus menyusuri tangga tidak mau mendengar.

Yura berharap ada sedikit celah di hati Vira, agar Vania bisa tetap tinggal.

Cukup lama bersama seatap dan tahu sebaik apa Vira, rasa sayang Yura semakin besar pada menantunya itu.

Dan lagi, Vania masih butuh istirahat. Kondisinya belum sehat betul.

‘’Sudah cukup aku mendengar cucuku meninggal. Aku tidak mau anakku yang berharga ini juga menyusul ke surga,’’ jelas Vira.

‘’Tolonglah, Vir. Aku mohon. Jangan bawa menantuku pergi,’’ Rasanya begitu menyakitkan Vania dibawa paksa seperti ini.

‘’Mama,’’ Vania tidak tega melihat Yura memohon. Tanpa sadar Vania kembali menangis. Merasakan kasih sayang Yura begitu nyata.

‘’Kamu anak mama. Kamu tidak di sini untuk dimadu apalagi disiksa.’’ Vira menghentak tangan Vania agar tidak terfokus pada Yura.

Tetapi, mata Vania masih tertuju pada mertuanya yang baik hati dan masih berusaha menahannya.

Yura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status