Share

202. Bertahan Dalam Bahtera

Pagi nan cerah, kicauan burung sampai di telinga Sandra. Membangunkannya dari indahnya mimpi. Semalam lebih dari indah untuk dikatakan sebagai bunga tidur. 

Sandra memijat tengkuk yang terasa pegal. 

Namun ketika melihat ke samping, Gavi sudah tidak ada ketika dirinya terbangun. Dalam hati merasa sedih karena Gavi meninggalkannya tanpa berusaha membangunkan.

Apakah Gavi membohonginya? 

Kalaupun laki-laki itu pergi bekerja, seharusnya Gavi pamit padanya bila mengingat janji Gavi tadi malam.

Tidak akan pilih kasih dan akan bersikap adil.

Brak. Pintu terbuka.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status