Share

204. Tanda Jatuh Cinta

‘’Papa kok nggak ngabarin mama, sih, kalau pulang?’’ Yura mencubit pinggang Dani dan menyebabkan mobil kehilangan keseimbangan beberapa detik.

‘’Mama! Papa lagi nyetir!’’ seru Dani. Melirik Yura sekilas.

‘’Iya, Oma. Kalau mau berantem, nanti saja di rumah. Gia nggak mau kecelakaan terus masuk rumah sakit.’’ Gia menimpali dari kursi belakang.

Pasangan di kursi depan sontak tertawa.

Vania mengusap kepala Gia kemudian bertanya. ‘’Bukannya Gia suka rumah sakit?’’ Karena setiap akhir pekan, Gavi biasanya mengajak Gia ke tempatnya bekerja. Timbul ketertarikan dan terbentuklah keinginan. Sehingga gadis cilik itu bercita-cita ingin jadi seperti sang ayah.

Dokter yang hebat.

Begitulah kala Gia mengatakannya pada Vania.

‘’Sudah nggak, Ma. Gia nggak suka lagi. Soalnya, nanti Gia ketemu sama papa.’’

‘’Loh, kenapa jadi nggak mau ketemu papa, Nak? Apa Gia sudah tidak sayang papa lagi?’’

‘’Papa lebih sayang Tante Sandra dibandingkan Gia sekarang, Ma. Buktinya, papa nggak mau pergi sama kita ke mal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status