Share

80. Aku Tak Bisa Berhenti

Arfeen mencoba mempertahankan keseimbangan mobil itu agar tak terbalik. Mobil itu hanya berputar beberapa kali lalu menabrak bagian belakang mobil lain yang melaju.

Tak elak, kecelakaan beruntun pun terjadi.

"Sial! Sepertinya mereka sungguh ingin membunuhku!" umpat Arfeen kesal. Ia melaju lagi ke tepi jalanan.

"Sayang! Sayang!" panggil Arfeen. Larena membuka mata perlahan.

"Kita masih hidup?" nafasnya terengah.

"Tentu saja, aku tak akan membiarkan kita terbunuh. Bukankah aku berjanji menemanimu sampai menua!" Ia masih sempat menyelipkan canda.

Kesadaran Larena kembali saat ia merasakan ada sesuatu di telapak tangan. Pandangannya jatuh ke telapak tangannya sendiri, di mana di sana sudah ada sebuah senjata api. Terang saja ia melotot.

"Kunci pintunya dari dalam, aku akan menghadapi mereka. Jika ada bahaya yang datang padamu, tembak saja. Dan jika keadaannya tak memungkinkan, pergilah dari sini!" perintahnya.

Larena menggeleng, "Tidak, aku tidak bisa menembak. Dan aku juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status