Share

82. Aku Tak Pernah Memaafkan

Pria itu merasa lega karena akhirnya ia bisa melihat cahaya, sebelumnya ia berada di dalam karung. Itu yang membuatnya merasa gelap.

Ia pun mengangkat pandangan ke atas perlahan.

"Arfeen?" desisnya. Amarah langsung tersulut. "Pengecut! Berani sekali kau menculikku. Lepaskan aku dan mari kita bertarung lagi!" tantang Robert.

Seringai miring terlukis di wajah Arfeen.

"Tak masalah jika kau hanya berniat menyakitiku, Robert. Tapi kau telah membahayakan nyawa istriku, itu yang membuatku marah!"

"Tapi bukan berarti kau melakukan hal pengecut macam ini, lepaskan aku?" Ia meronta.

"Memangnya kau mau apa jika kulepaskan? Melawanku? Kau yakin mampu mengalahkan aku?" Arfeen berjongkok di depan wajah Robert.

Robert menatapnya penuh benci.

"Kau tampak sangat membenciku, Robert! Baiklah ... kita bertarung sekali lagi. Kali ini ... di tempat yang sangat menyenangkan!" ujarnya kembali berdiri. Ia pun memberi isyarat kepada anak buahnya untuk melepas ikatan Robert.

Begitu ikatan Robert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status