Share

90. Jangan Mencari Alasan Atas Kekalahanmu

Tawa Ariel membuat Arfeen mengerutkan kening, sementara Jordi mengepalkan tinju. Ia tahu jika pemuda bernama Ariel itu pasti ingin merendahkan bosnya.

"Apakah ada yang lucu, Ariel?"

"Tentu saja! Kau yang lucu. Ha ... aaa ...."

Arfeen hanya menyimpulkan senyum kecut.

"Hei, kau!" seru Ariel pada security itu. "Seharusnya kau usir gembel ini dari sini, dia tidak akan mampu membayar kartu member. Eh tapi ...," ia kembali menatap Arfeen. "Mungkin sekarang kau sudah banyak uang ya? Kau kan menikahi Tante-tante tajir, dia pasti memberimu banyak uang kan?"

Arfeen tak menyahut.

"Tapi kenapa kau harus latihan menembak? Atau kau merangkap sebagai bodyguard istrimu? Dia kan ratu kecantikan, pasti menjadi incaran para rivalnya juga kan?"

"Maaf, Ariel. Aku tak memiliki waktu untuk berdebat denganmu!" dalih Arfeen yang berharap Ariel segera pergi.

Namun ucapan Arfeen justru membuat Ariel tersinggung.

"Kau berani bersikap kurang ajar padaku? Kau sudah bosan hidup rupanya!"

"Aku hanya sedang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rokhimah Himah
bikin merinding
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status