Home / Pernikahan / Pesona Istri Yang Kuabaikan / Seratus Tiga Puluh Delapan

Share

Seratus Tiga Puluh Delapan

Pesona Istri Season 3

"Abang, sholat dulu," lirih Zitni, yang sudah berada di bawahku.

Tak kuasa aku untuk tidak menjamahnya begitu dia tersenyum padaku tadi. Seakan semua penghalang sudah lenyap dan aku bisa melakukan apa saja padanya. Hingga dengan naluri berburu yang ada pada laki-laki, aku menciumnya dan membawanya ke pembaringan.

Ah, iya. Aku sampai lupa untuk mengawali dengan mendirikan sholat dua rakaat. Apa aku memang setergesa-gesa itu ingin menyatu dengan pujaan hatiku. Pertama kali yang harus ditegakkan bersama dengan pasangan adalah taat kepada Allah, makanya kebersamaan suami istri hendaknya diawali dengan sholat dua rakaat.

"Harusnya kamu menyambutku dalam balutan mukena, biar aku gak khilaf," ujarku, mencari pembenaran atas tindakan yang barusan kulakukan.

"Iya, kah?" Zitni balik bertanya.

"Ya sudah ayo, ke kamar mandi." Tak berniat membalas perkataannya, kuajak dia untuk bersuci saja. Aku bangkit dari posisiku, dimana tubuhku menindihnya dengan sempurna.

"Ngapain?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status