Pesona Istri Yang Dikhianati

Pesona Istri Yang Dikhianati

By:  DanastriUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
50Chapters
1views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah menikah selama empat tahun, suaminya mengkhianati pernikahan mereka. Dia tergila-gila mengejar cinta pertamanya karena ingin menebus penyesalan masa mudanya. Frenny sangat mencintainya, sehingga dia bersusah payah mencoba mempertahankan pernikahan mereka. Namun suaminya justru memeluk cinta pertamanya sambil mencibir, "Frenny, kamu sama sekali nggak punya sisi feminin! Melihat wajahmu sedingin es, aku sama sekali nggak bergairah." Akhirnya, Frenny pun patah hati dan kehilangan harapan. Dia tidak lagi terikat dengan masa lalu dan memilih untuk pergi dengan anggun. .... Saat bertemu lagi, Lionel bahkan tidak mengenali mantan istrinya. Frenny telah melepaskan ketangguhannya sebagai wanita karier dan kini dia telah tampil lembut. Banyak orang penting yang tergila-gila padanya, bahkan pria yang paling berkuasa pun hanya tersenyum untuknya. Lionel kehilangan akal sehatnya! Setiap malam dia menunggu di depan pintu mantan istrinya, mengirimkan cek dan perhiasan, bahkan rela menyerahkan hatinya. Orang-orang penasaran dengan hubungan antara Frenny dan Lionel. Frenny hanya tersenyum tipis dan berkata, "Pak Lionel? Dia cuma barang bekasku!"

View More

Chapter 1

Bab 1

Biasanya, rumah tangga akan mengalami cobaan pada tahun ketujuh pernikahan. Namun, pernikahanku baru berlangsung selama empat tahun, Lionel sudah diam-diam menyimpan wanita lain di luar.

Di pinggiran kota, tepat di depan sebuah vila mewah. Frenny Wiguna duduk diam di kursi belakang mobil mewah sambil memandangi suaminya yang tengah diam-diam bertemu dengan wanita lain.

Gadis itu masih sangat muda. Dia mengenakan gaun putih yang tampak polos dan memesona. Mereka berpegangan tangan seperti sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Wajah Lionel saat itu memancarkan kelembutan yang tak pernah didapatkan Frenny selama pernikahan mereka.

Gadis itu mendongakkan kepala sambil merengek manja, "Kakiku sakit ... Lionel, peluk aku, ya?"

Frenny mengira Lionel pasti tidak akan menurutinya. Lionel terkenal sebagai pria dingin dan sulit didekati, sikapnya keras dan tidak sabaran. Bahkan jika wanita baru itu sedang dimanjakan, rasanya tidak mungkin dia akan menoleransi sikap manja seperti itu.

Namun detik berikutnya, Frenny merasa dirinya ditampar kenyataan dengan sangat keras.

Suaminya malah mengusap ujung hidung si gadis dengan lembut. Kemudian, dia mengangkat tubuh gadis itu dengan kedua tangan, seolah-olah sedang mengangkat harta karun paling berharga di dunia ini.

Tangan mungil si gadis pun melingkar di leher kekar Lionel secara alami. Jari-jarinya menyisir ujung rambut hitam berkilau milik pria itu dengan lembut.

Di leher Lionel, ada sebuah tahi lalat merah yang sangat sensitif jika disentuh. Dulu, Frenny pernah tidak sengaja menyentuhnya saat bercinta. Setelah itu, Lionel langsung menindihnya, mencengkeram kedua lengannya dengan keras dan menjadi sangat buas ....

Benar saja, Lionel akhirnya tak tahan lagi. Dia mendorong gadis itu ke pilar di gazebo taman dengan tatapan jernih dan menggebu.

Frenny menutup mata perlahan-lahan. Dia tidak ingin lagi melihat lebih lanjut. Dia belum pernah melihat Lionel yang tergila-gila karena cinta seperti itu.

Lantas ... Frenny ini dianggap apa?

Dulu sebelum menikah, justru Lionel yang mengejarnya dengan penuh semangat. "Frenny, kamu adalah pasangan paling cocok untukku di antara semua orang-orang berpengaruh."

Hanya karena satu kalimat itu, Frenny rela meninggalkan dunia seni yang sangat dicintainya. Dia menikah ke Keluarga Pramudya, menyelami dunia bisnis dan kemewahan bagaikan dibakar oleh api cinta yang membara.

Empat tahun berlalu. Lionel sukses merebut kekuasaan keluarga.

Sementara itu, Frenny menjadi pion tak berguna yang bisa dibuang kapan saja. Lionel menganggapnya terlalu kaku, terlalu "berkelas", dan tidak punya sisi feminin. Akhirnya, dia memilih untuk menyimpan wanita lain di luar.

Frenny, kamu benar-benar terlalu polos .... Terlalu konyol.

....

Saat membuka matanya kembali, mata Frenny sudah tak lagi menyimpan perasaan cinta ataupun benci. Lantaran perasaannya sudah kandas, kini saatnya berbicara soal uang.

Vila tempat Lionel dan kekasih gelapnya berselingkuh itu, bahkan merupakan harta bersama mereka sebagai suami istri. Frenny tidak ingin pasangan berengsek itu mendapat keuntungan seenaknya. Dia bertanya pelan kepada sekretaris yang duduk di kursi depan, Annie, "Selama tiga bulan ini, Lionel selalu sama wanita itu?"

Annie menjawab tegas, "Gadis itu namanya Natasha Wijaya. Bisa dibilang, dia teman masa kecil Pak Lionel, tapi orangnya nggak terlalu pintar. Tiga bulan lalu, Pak Lionel bersikeras menempatkannya di perusahaan. Sejak itu, dia selalu mendapat perlakuan khusus."

Setumpuk dokumen diletakkan di hadapan Frenny. Frenny membolak-balik isinya dengan perlahan. Dia merasa dirinya bisa merelakan semuanya.

Asalkan Lionel bersedia membagi harta bersama, Frenny akan mengambil uang dan sahamnya, lalu pergi tanpa menoleh lagi.

Di luar mobil, daun-daun musim gugur berwarna kekuningan. Sinar senja menyinari dunia dengan pancaran keemasan yang menyilaukan mata.

Frenny mengatur kembali perasaannya, lalu menekan nomor Lionel. Lionel mungkin sedang sibuk bermesraan dengan kekasihnya. Sebab, dia baru menjawab telepon itu setelah berdering beberapa kali.

Suaranya terdengar angkuh dan dingin, "Ada apa?"

Frenny menundukkan pandangan dan bertanya, "Hari ini ulang tahunku. Kamu pulang makan malam nggak?"

Di seberang sana, Lionel terdiam sejenak. Pria yang tidak ingin pulang, tentu bisa menemukan sejuta alasan untuk menghindar. Pasti alasan klise seperti ada urusan penting atau jamuan yang tak bisa ditinggalkan.

Namun, Frenny mendengar suara manja gadis lain itu dengan jelas, "Lionel, kamu sudah selesai belum sih? Aku nggak izinkan kamu bicara sama dia ...."

Lionel terdiam. Lalu, dengan sedikit nada canggung, dia berkata, "Kalau nggak ada yang penting, aku tutup dulu."

Bunyi panggilan diputus terdengar dari ponsel. Sesuai dengan sifat Lionel yang tegas dan tanpa basa-basi.

Annie mengumpat dengan kesal, "Pak Lionel keterlaluan! Dia lupa kalau ...."

Namun, Frenny tidak memedulikannya. Dia bahkan sempat berpikir, 'Maaf ya sudah mengganggu waktu romantismu dan kekasihmu itu. Tapi bagaimana lagi? Istri sah ini lagi kesal.'

Frenny tersenyum tipis. "Dia bukan lupa, Annie. Dia cuma nggak peduli. Hubungi perusahaan, matikan air, listrik, dan gas di vila itu. Nanti juga dia bakal tahu rasanya ingin pulang."

Annie memujinya, "Anda benar-benar hebat, Bu."

Frenny tidak menanggapi. Dia menolehkan wajah untuk menatap ke luar jendela mobil dengan tenang. Matahari terbenam dan awan senja menyatu di ufuk barat.

Frenny masih ingat dengan jelas, senja di kala itu sama persis dengan langit hari ini. Saat itu, dia pernah bertanya pada Lionel, apakah kontrak pernikahan mereka akan berlaku seumur hidup? Dia juga bertanya, apakah mereka tidak akan pernah saling mengkhianati?

Lionel mengiakannya. Dia bilang, Frenny adalah wanita paling penting di hatinya.

Namun sekarang, Lionel justru membuatnya merasa bahwa semuanya sudah cukup asalkan ada uang.

Setetes air mata mengalir perlahan dari sudut mata Frenny ....

....

Frenny kembali ke tempat tinggal mereka di Vila Imperium. Setengah jam kemudian, sang sekretaris mengantarkan dokumen surat perceraian.

Frenny mengajukan pembagian setengah dari total kekayaan bersama. Kemudian, dia masuk kamar mandi. Setelah selesai mandi dan mengenakan pakaian, entah mengapa, dia kembali berdiri di depan cermin besar.

Kemudian, dengan gerakan yang seolah-olah di luar kesadarannya, Frenny membuka kembali jubah mandi berwarna putihnya. Di bawah cahaya lampu kristal yang terang, dia menatap tubuhnya sendiri.

Tubuh yang telah lelah bekerja bertahun-tahun, tentu tidak bisa dibilang montok. Namun, kulitnya yang putih dan bersih, masih menyimpan keanggunan. Hanya saja, jelas itu tidak cukup menggoda bagi pria. Kalau memang cukup, kenapa Lionel masih harus mencari wanita lain di luar?

Frenny teringat pada gadis muda itu. Dia bahkan membayangkan adegan saat Lionel bergumul dengan tubuh wanita muda itu di atas ranjang. Pasti jauh lebih panas dibandingkan saat bersama dirinya.

Frenny mengernyit pelan. Dia merasa malu dengan pikirannya sendiri yang membandingkan hal semacam itu.

Tiba-tiba, pintu ruang ganti terbuka perlahan. Lionel pulang. Dia berdiri di ambang pintu.

Kemeja hitam dan celana panjang yang mahal membungkus tubuhnya yang tinggi dan tegap. Fitur wajahnya yang tegas, tampak begitu maskulin di bawah cahaya dan memancarkan pesona pria dewasa yang tak bisa disangkal.

Frenny sempat berpikir dalam hati, 'Bahkan kalau Lionel nggak punya kekayaan triliunan sekalipun, dengan tampang seperti itu saja, pasti ada banyak wanita yang rela menyerahkan diri padanya. Aku sudah tidur dengannya selama empat tahun, sepertinya ... nggak terlalu rugi.'

Suami istri itu saling berpandangan. Mereka bisa saling memahami tanpa perlu kata-kata.

Lionel melangkah perlahan masuk ke ruang ganti, lalu berdiri di belakang Frenny dan menatap tubuh mereka berdua yang terpantul di cermin.

Frenny sudah merapikan pakaiannya. Rambut hitamnya diikat dengan rapi. Bahkan setelah mandi pun, dia tetap tampil seperti seorang wanita karier yang kuat dan tak tergoyahkan.

Lionel jelas masih mengingat, pada malam pernikahan mereka, Frenny masih tampak agak rapuh. Saat berhadapan dengan tubuh laki-laki, sekujur tubuh Frenny gemetar ketakutan.

Malam itu, mereka bahkan tidak melakukan apa-apa.

Setengah bulan kemudian, perusahaannya mengalami masalah. Malam itu, Frenny meringkuk dalam pelukannya sambil terus memanggil namanya dengan suara pelan. Lionel memeluknya erat dan malam itulah mereka benar-benar menjadi suami istri.

Namun, kehidupan ranjang mereka memang sangat jarang. Di rumah, Frenny adalah Nyonya Pramudya yang terhormat. Di Grup Rahayu, dia adalah direktur yang memegang kekuasaan besar. Dia selalu tampil tangguh dan dingin. Bahkan di atas ranjang, Lionel berani bersumpah, Frenny tidak pernah benar-benar menikmati semuanya. Lama-lama, dia merasa itu membosankan.

Lionel mendekat sambil berseloroh, "Listrik dan air di vila itu, kamu yang suruh matikan, ya?

Cuma karena aku lebih perhatian sama anak dari seniorku, kamu langsung tersinggung?"

Frenny menatapnya lewat pantulan di cermin. Lionel sempat menghitung, hari-hari ini seharusnya masa subur Frenny.

Tangannya menyentuh lembut cuping telinga istrinya, lalu mendekatkan wajahnya dan berbisik, "Kamu ajak aku pulang karena ulang tahun, atau karena ... kebutuhan biologis? Nyonya Pramudya yang baru 26 tahun ternyata sebergairah ini?"

Ucapannya kotor, tapi Frenny tahu betul apa yang sebenarnya dia inginkan.

Lionel menginginkan seorang anak.

Kakek dari pihak Keluarga Pramudya masih memegang 10% saham Grup Rahayu. Lionel butuh seorang anak sebagai tambahan kekuatan untuk merebutnya.

Namun Lionel tidak tahu, kemungkinan mereka punya anak sudah sangat kecil. Sejak insiden perut Frenny ditendang seseorang dengan keras setelah mendorong Lionel, peluang untuk hamil baginya hampir tidak ada.

Frenny memejamkan mata perlahan, menyembunyikan kesedihannya.

Namun, Lionel sedang dalam suasana hati yang berbeda. Dengan mudah, dia mengangkat tubuh istrinya dan membaringkannya secara horizontal ke atas ranjang utama yang empuk. Tubuhnya langsung menindih dari atas ....

Akan tetapi, mana mungkin Frenny mau?

Dia menahan dada suaminya dengan telapak tangan. Rambut hitamnya terurai sebagian di sisi bantal, jubah mandinya pun sedikit terbuka. "Lionel!"

Namun, Lionel hanya menatap wajah istrinya dengan penuh intensitas. Dia menundukkan kepala dan mencium bibir Frenny dengan ganas, sementara tubuhnya sudah tak bisa dihentikan lagi ....
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
50 Chapters
Bab 1
Biasanya, rumah tangga akan mengalami cobaan pada tahun ketujuh pernikahan. Namun, pernikahanku baru berlangsung selama empat tahun, Lionel sudah diam-diam menyimpan wanita lain di luar.Di pinggiran kota, tepat di depan sebuah vila mewah. Frenny Wiguna duduk diam di kursi belakang mobil mewah sambil memandangi suaminya yang tengah diam-diam bertemu dengan wanita lain.Gadis itu masih sangat muda. Dia mengenakan gaun putih yang tampak polos dan memesona. Mereka berpegangan tangan seperti sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Wajah Lionel saat itu memancarkan kelembutan yang tak pernah didapatkan Frenny selama pernikahan mereka.Gadis itu mendongakkan kepala sambil merengek manja, "Kakiku sakit ... Lionel, peluk aku, ya?"Frenny mengira Lionel pasti tidak akan menurutinya. Lionel terkenal sebagai pria dingin dan sulit didekati, sikapnya keras dan tidak sabaran. Bahkan jika wanita baru itu sedang dimanjakan, rasanya tidak mungkin dia akan menoleransi sikap manja seperti itu.Namun detik
Read more
Bab 2
Frenny mencengkeram erat seprai, jari-jarinya meninggalkan kerutan di permukaannya.Di saat seperti ini, dia masih sempat memikirkan, 'Apa wanita di luar sana belum cukup untuk memuaskan Lionel? Kenapa hari ini dia nggak langsung masuk ke inti, malah rela menghabiskan waktu menciumiku?'Namun, Frenny tidak merasa tersentuh sama sekali. Selain rasa muak, dia tidak merasakan apa pun.Akhirnya dia memilih untuk diam dan berbaring pasrah di atas ranjang, membiarkan Lionel melakukan sesukanya. Lagi pula, sekeras apa pun Lionel mencoba, dia tidak akan bisa menghasilkan seorang anak.Awalnya, Lionel masih merasa terangsang oleh penampilan Frenny yang setengah terbuka, tapi ketika dia menyadari Frenny hanya diam kaku seperti kayu di atas ranjang ....Pria mana pun pasti akan kehilangan gairah. Benar-benar merusak suasana.Ujung rambut hitam Lionel basah oleh keringat. Wajahnya sedikit memerah dan suaranya serak, "Kenapa jadi nggak mau?"Meski mereka tidak sering berhubungan badan, setidaknya a
Read more
Bab 3
Lionel hanya mengangguk sedikit. Hardika tersenyum tipis, lalu bangkit berdiri untuk memberi ruang bagi pasangan suami istri yang kini telah menjadi asing itu.Setelah Hardika pergi, Lionel menatap penampilan Frenny dan mengernyitkan alis tampannya. "Kenapa pakai baju seperti itu? Pulang dan ganti bajumu. Nanti kita harus ke rumah keluarga untuk makan malam."Frenny tahu betul, yang dimaksud Lionel dengan "makan malam", adalah aksi pamer keharmonisan di depan keluarga besar mereka. Semua itu demi saham yang masih digenggam kakek Lionel.Kadang-kadang, Frenny merasa Lionel seperti sosok berkepribadian ganda. Dari luar, dia tampak tenang dan berwibawa, tapi jauh di dalam hatinya, dia adalah orang yang penuh perhitungan. Lionel memang dilahirkan untuk bersaing dalam dunia kekuasaan.Frenny memilih untuk bekerja sama. Sebelum proses pembagian harta selesai, semua masih soal kepentingan. Dia pun kembali ke kantor untuk mengganti pakaian dengan setelan formal, lalu turun bersama Lionel mengg
Read more
Bab 4
Pukul sembilan malam, keduanya meninggalkan kediaman Keluarga Pramudya.Saat Lionel sedang memasang sabuk pengaman, dia bertanya dengan tak acuh, "Tadi kamu ngobrol apa sama Dillon? Kalian kelihatan cukup akrab."Frenny mengangguk pelan, "Ya, kami ngobrol soal kekasih masa kecilmu."Lionel terdiam.Beberapa saat kemudian, Lionel perlahan menggenggam tangan Frenny. Suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya, "Aku belum pernah tidur dengannya."Frenny bersandar di kursi dengan mata berkaca-kaca. Dia sangat paham, kelembutan Lionel ini bukan karena cinta, melainkan karena Frenny sedang berada di masa subur dan Lionel ingin menanam benih di rahimnya.Itu tidak ada hubungannya dengan cinta, bahkan lebih tidak ada hubungannya lagi dengan dirinya.Frenny benar-benar penasaran. Jika Lionel tahu bahwa dirinya tidak bisa memiliki anak lagi, apakah dia masih akan mencoba mempertahankannya? Atau justru langsung menandatangani surat cerai dan buru-buru mencari wanita lain yang pantas menjadi Nyo
Read more
Bab 5
Frenny tahu, saat dia mengungkap kebenaran itu, tidak akan ada lagi jalan untuk kembali antara dirinya dan Lionel.Namun, ketika kekecewaan dalam hati seseorang sudah mencapai batas, maka tak akan ada lagi rasa takut. Hati akan memilih untuk melepaskan semuanya, bahkan jika itu berarti kehilangan segalanya.Frenny menatap suami yang pernah dicintainya dan memperlihatkan semua lukanya dengan kejam di hadapan Lionel. Saat dia mulai bicara, rasa nyeri di hatinya sudah begitu dalam hingga nyaris tak terasa lagi."Lionel, kamu nggak perlu pertimbangkan apa pun lagi. Bukan cuma posisiku di Grup Rahayu, bahkan gelar Nyonya Pramudya pun aku nggak mau lagi, karena aku nggak bisa ha ...."Namun, sebelum kata "hamil" sempat selesai diucapkan, ponsel Lionel berdering.Tatapannya masih terpaku pada wajah Frenny saat dia mengangkat telepon. Di ujung sana, terdengar suara Reyna yang panik, "Pak Lionel, kondisi Bu Natasha sedang gawat. Anda harus segera datang!""Aku mengerti."Setelah menutup telepon
Read more
Bab 6
Malam akhir musim gugur, suasana di dalam mobil terasa hangat seperti musim semi.Frenny mencium aroma tembakau dari tubuh pria di sampingnya. Merek rokok yang diisap Hardika sama persis dengan yang biasa digunakan Lionel. Frenny menjadi bingung. Dalam kesadaran yang samar, dia mengira pria di sampingnya adalah Lionel ....Frenny memejamkan mata, menggenggam tangan pria itu, dan memanggil dengan lirih, "Lionel."Dalam keadaan setengah sadar, dia seolah kembali ke masa lalu.Masa lalunya bersama Lionel ....Hardika tidak menarik tangannya, juga tidak berkata apa-apa. Dia hanya menoleh, memandangi gelap malam di depan kaca mobil. Langit hitam legam dengan rintikan hujan yang membuat suhu terasa lembap. Sama seperti suasana hatinya saat ini.Hardika pernah berhubungan dengan wanita.Namun, semua itu hanya hubungan timbal balik. Mereka saling memanfaatkan dengan suka rela, tanpa beban emosional sama sekali. Dia belum pernah merasakan cinta sedalam yang dimiliki Frenny. Untuk sesaat, dia me
Read more
Bab 7
Pagi-pagi sekali, Frenny terbangun dengan kepala terasa sakit.Pelayan di rumah membawakan obat untuknya dengan perhatian.Setelah meminum obat, kondisinya membaik. Dia pun bersiap menuju kamar mandi untuk mandi. Namun, pelayan itu berkata dengan kesal, "Tuan digoda sama wanita jalang itu. Padahal semalam Tuan sempat pulang, tapi melihat Nyonya mabuk seperti itu, dia tetap pergi begitu saja."Frenny baru tahu bahwa semalam Lionel sempat pulang.Pelayan itu kembali teringat sesuatu, "Oh iya, Nyonya. Jas milik Pak Hardika sudah kami kirim ke penatu atas perintah Tuan Lionel. Katanya, harus dikirim langsung ke tangan Pak Hardika. Tuan masih punya hati juga bisa perhatian sama Nyonya."Pelayan itu tentu saja tidak tahu seluk-beluk dalam hati Lionel dan mengira semua itu hanyalah bentuk kepedulian. Namun, Frenny tahu, Lionel hanya takut diselingkuhi.Berhubung kondisi tubuhnya masih belum pulih, Frenny memilih beristirahat di rumah selama dua hari. Di sela waktu, dia sempat menjenguk nenekn
Read more
Bab 8
Di area parkir, Frenny bertemu dengan Hardika.Hardika tampak agak terkejut. Namun setelah berpikir sejenak, dia melangkah mendekat dan bertanya dengan pandangan yang dalam, "Benar-benar mau meninggalkan Grup Rahayu?"Frenny mengangguk ringan. "Iya, aku memang akan pergi."Dia melempar koper kecilnya ke dalam bagasi mobil, lalu menutupnya. Setelah itu, dia berbalik menghadap Hardika dan berkata dengan nada datar, "Terima kasih untuk malam itu."Hardika menatap wajahnya .... Ekspresinya tenang dan tidak memperlihatkan emosi apa pun. Inilah Frenny yang dikenalnya.Kecantikan dan kerapuhannya malam itu, hanya bagaikan sebuah mimpi yang singkat.Tatapan Hardika semakin dalam. Dia hanya mengangguk singkat dengan wibawa khasnya. "Cuma masalah kecil."Meski terlihat dingin, saat mobil Frenny perlahan melaju dan menjauh, Hardika tetap berdiri di tempat yang sama cukup lama. Wajahnya tampak sedang berpikir keras.....Pukul delapan malam, Frenny kembali ke Vila Imperium.Begitu dia turun dari m
Read more
Bab 9
Setiap huruf yang tertera di atas kertas itu, dibaca Lionel berulang kali hingga matanya terasa perih dan berair.Tiba-tiba, dia memahami semua penderitaan dan air mata Frenny.Barulah dia mengerti, mengapa Frenny mengajukan pertanyaan dengan begitu histeris di tempat parkir malam itu. "Lionel, kenapa bahkan lima menit pun kamu nggak bisa berikan untukku? Lionel, apa kamu masih Lionel yang dulu?"Ternyata, Frenny tidak bisa punya anak lagi!Lionel memang tidak mencintai Frenny, tapi Frenny adalah seseorang yang penting baginya. Frenny telah menemaninya selama empat tahun, melewati masa tergelap dalam hidupnya, hingga menyaksikannya berdiri di puncak kekuasaan.Saat mereka menikah, mereka pernah sepakat akan punya dua anak. Satu diberi nama Asha Pramudya, satu lagi Ashir Pramudya.Lionel duduk perlahan di pinggir ranjang.Wajahnya yang biasanya gagah dan percaya diri, kini tampak hancur dan rapuh. Dia merogoh sakunya untuk mengambil sebatang rokok, lalu menyalakan api dengan kepala tert
Read more
Bab 10
Di mata Lionel, terlihat jelas sorot seorang pria yang penuh hasrat.Frenny mulai merasa kesal. Dia memang tidak ingin bertemu dengan Lionel. Urusan perceraian mereka akan ditangani oleh pengacara.Dia berniat menutup pintu, tetapi Lionel lebih cepat. Dia mengangkat kakinya dan menahan pintu, lalu menyelinap masuk ke dalam dengan mudahnya ....Begitu pintu tertutup, Frenny langsung ditarik ke dalam pelukannya.Lionel merangkul pinggang rampingnya dan memeluknya dengan erat seakan ingin menyatu. Dia mencium Frenny dengan liar, hampir seperti orang yang kehilangan kendali. Frenny tak punya tenaga untuk melepaskan diri. Dengan pasrah, mereka terseret dan terhuyung ke depan sofa.Sofa yang empuk justru membuat gerak Lionel makin leluasa ....Lionel tidak pernah seperti ini sebelumnya!Di bawah cahaya lampu dan dengan suara lirih yang menggoda, semua itu tak cukup untuk mengembalikan akal sehat pria itu. Sampai ketika pandangannya jatuh pada sebuah tanda lahir merah samar di kulit wanita it
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status