Share

Bukalah Hatimu

Kami hanya bisa tersenyum dari jauh melihat tingkah Gendis hingga melupakan Nuraini yang masih menatap kami.

"Selesaikan sama Nuraini," bisikku ke Irwan.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Aku mau kejar istriku," bisikku lagi. Si Irwan hanya nyengir melihatku.

Nuraini terlihat bingung melihat tingkah kami. Irwan juga turut pamit dan ikut mengejarku. Aku tahu dia pasti takut melihatku berjalan sendiri di desa ini.

Udara pagi ini benar-benar membuatku merasa nyaman sekali. Pulang dari luar negeri dan tinggal di desa ini membuatku merasa sangat segar sekali.

"Kayaknya bakal ada yang mau tinggal disini."

"Ada istri dan anakku di sini, Wan. Hampir setahun kami dipisahkan."

"Untuk itu berjuanglah, nanti kita cari sinyal ke tuan besar. Hanya satu masalah yang harus tuan selesaikan bagaimana agar bisa tahu bayi mungil itu anak tuan juga," sambung Irwan.

Dari jauh kami tidak menyangka jika Nuraini masih berjuang agar bisa dekat denganku, kali ini dia membawa ibunya.

"Aduh, dia belum menyerah, Tuan."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Azzahra
aku padamu, Bang.
goodnovel comment avatar
Dyah Afri Untari
semangat abang shaka, aku padamu wkwk
goodnovel comment avatar
Muhammad Sulhan
Bnayakin napa,,, satu bab mulu. Kapan mending nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status