Share

Pergi Jauh

"Pulanglah, yah. Aku memang bukan bagian Atmadja," balas Gendis.

"Aku peringatkan kamu sekali lagi," ucap Om Gunawan.

"Peringatkan apalagi? Bukannya ayah sudah berhasil memisahkan kami berdua? Padahal putusan pengadilan belum turun." Hebat, Gendis berani membela diri. Ini memang tidak boleh dibiarkan, sekarang mungkin om Gunawan yang datang, bisa saja besok Ana yang datang ke tempat ini.

"Kamu tahu darimana?" tanya om Gunawan terdengar panik. Aku masih bersembunyi di kamar bersama Cantika yang sedang tertidur.

"Kebenaran itu selalu terungkap, jika kalian sudah menganggapku mati, kenapa masih terus menggangguku." Gendis berani melawan.

Mendengar keributan di luar, Cantika menangis membuatku bingung. Sementara posisiku sedang bersembunyi.

"Anakku menangis, yah. Pulanglah ... aku ingin istirahat." Terdengar Gendis mengusir ayahnya. Dengan pelan aku langsung menggendong Cantika, menenangkan dia agar tertidur lagi. Namun, langkah kaki membuat dadaku berdetak lebih cepat. Apa itu om Guna
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Azzahra
aduh, ikut deg-degan aing. Shaka juga
goodnovel comment avatar
Ar Ni
udah lanjut jln ga usah tengok2 lg hemmmz gemes aku
goodnovel comment avatar
Kanjeng Ayu
aduh ikut2 deg2an nih.... cepetan pergi saka sama gendis nanti ketahuan bisa berabe lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status