Share

Dikepung

Om Gunawan langsung mengetuk pintu rumah Gendis, aku mengendap ke depan langsung masuk ke dalam mobil di dekat Gendis. Ini darurat, mau tidak mau kami harus duduk dalam keadaan sempit. Aku bisa ketahuan jika duduk di belakang.

"Sempit, Bang," ucap Gendis. Aku langsung menutup mulutnya agar tidak mengomel.

"Ada ayah dan bundamu, di luar. Pak supir cepat berangkat," bisikku.

Rasanya seperti tak bernapas ketika aunty Fatia mendekat mobil kami.

"Cepat, Kang, jalan."

"Iya, Tuan."

Terdengar langkah kaki yang mengejar kami sambil berteriak.

"Tunggu sebentar kami mencari anak kami!" teriaknya. Gendis sampai gemetar karena kami hampir ketahuan.

"Bagaimana bisa ada bunda dan ayah?" tanya Gendis.

"Entahlah ... mereka seperti tahu apa yang kita kerjakan. Hampir ketahuan," balasku.

Mobil melaju dengan cepat, debaran di dada ini jangan ditanya. Ada sesuatu yang masih mengganjal. Entah apa yang akan terjadi. Berkali-kali aku mengatur napas, hari ini seperti mimpi.

"Tuan, sepertinya kita diikuti mo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Azzahra
seruu, jadi ikut gemetar
goodnovel comment avatar
Ar Ni
hemmmz ...kok bisa sampai seperti ini ceritanya
goodnovel comment avatar
Kanjeng Ayu
ya Allah kaget aku .. cantika gak ppa kan itu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status