Share

Berdua Denganmu

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-09 22:04:59
"Miss Rara tidak guyon, kan?" tanya salah satu dari mereka mendekat. Tentunya mereka penasaran dengan ucapan Gendis.

"Aku tidak guyon, jika kalian tidak percaya aku punya bukti foto nikah kami berdua," balas Gendis. Dia langsung masuk kamar mengambil foto nikah kami berdua.

Irwan menepuk pundakku agar ikut membela diri. Mengapa aku juga mendadak salah tingkah begini. Tak berselang lama Gendis keluar membawa foto nikah kami berdua. Selain itu dia juga membawa salinan fotokopi buku nikah kami. Dia memang luar biasa kurasa.

"Jadi kuharap kalian tidak menggangguku lagi, di sini kami sedang berjuang untuk kembali bersama," ucapnya mantap sambil memegang tanganku.

Satu per satu pemuda itu mundur teratur melihat Gendis yang memegang tanganku. Jangan ditanya tatapan mata mereka yang sinis melihatku. Ini pasti akan menjadi berita besar bagi mereka di desa ini. Aku sudah siap dengan segala resiko yang terjadi.

Irwan pun ikut mundur teratur tanpa kuminta, setelah sepi Gendis langsung bereaks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Azzahra
bawa saja Gendis
goodnovel comment avatar
Ar Ni
udah bawa pergi mumpung Gunawan ga tau kamu sakha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Pergi Jauh

    "Pulanglah, yah. Aku memang bukan bagian Atmadja," balas Gendis."Aku peringatkan kamu sekali lagi," ucap Om Gunawan. "Peringatkan apalagi? Bukannya ayah sudah berhasil memisahkan kami berdua? Padahal putusan pengadilan belum turun." Hebat, Gendis berani membela diri. Ini memang tidak boleh dibiarkan, sekarang mungkin om Gunawan yang datang, bisa saja besok Ana yang datang ke tempat ini."Kamu tahu darimana?" tanya om Gunawan terdengar panik. Aku masih bersembunyi di kamar bersama Cantika yang sedang tertidur."Kebenaran itu selalu terungkap, jika kalian sudah menganggapku mati, kenapa masih terus menggangguku." Gendis berani melawan. Mendengar keributan di luar, Cantika menangis membuatku bingung. Sementara posisiku sedang bersembunyi. "Anakku menangis, yah. Pulanglah ... aku ingin istirahat." Terdengar Gendis mengusir ayahnya. Dengan pelan aku langsung menggendong Cantika, menenangkan dia agar tertidur lagi. Namun, langkah kaki membuat dadaku berdetak lebih cepat. Apa itu om Guna

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Pesona Istri Dari Desa   Dikepung

    Om Gunawan langsung mengetuk pintu rumah Gendis, aku mengendap ke depan langsung masuk ke dalam mobil di dekat Gendis. Ini darurat, mau tidak mau kami harus duduk dalam keadaan sempit. Aku bisa ketahuan jika duduk di belakang."Sempit, Bang," ucap Gendis. Aku langsung menutup mulutnya agar tidak mengomel."Ada ayah dan bundamu, di luar. Pak supir cepat berangkat," bisikku.Rasanya seperti tak bernapas ketika aunty Fatia mendekat mobil kami. "Cepat, Kang, jalan." "Iya, Tuan."Terdengar langkah kaki yang mengejar kami sambil berteriak."Tunggu sebentar kami mencari anak kami!" teriaknya. Gendis sampai gemetar karena kami hampir ketahuan."Bagaimana bisa ada bunda dan ayah?" tanya Gendis."Entahlah ... mereka seperti tahu apa yang kita kerjakan. Hampir ketahuan," balasku.Mobil melaju dengan cepat, debaran di dada ini jangan ditanya. Ada sesuatu yang masih mengganjal. Entah apa yang akan terjadi. Berkali-kali aku mengatur napas, hari ini seperti mimpi."Tuan, sepertinya kita diikuti mo

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Pesona Istri Dari Desa   Tak Habis Pikir

    "Cantika ...!"Kami berteriak, kaca di depan kami hancur. Untuknya Gendis menahan pakai selimut yang dipakai. Namun, tangannya Gendis kena pecahan kaca dan berdarah. "Kalau begitu kita terobos saja!" Teriak kang Maman. Kang Maman memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Dengan brutal kang Maman menabrak motor di depannya tanpa ampun. Tak cukup itu kang Maman mundur dan menabrak lagi mereka dari belakang. Gendis meringis kesakitan, aku pun tak sadar jika ada setetes darah turun dari keningku."Pegangan, Tuan. Mereka berani, kita lebih berani," ucap kang Maman yang kurasa mengeluarkan sisi premannya. Cantika tak henti menangis, bayi mungil tak berdosa itu ikut menyaksikan pertempuran malam ini. Untungnya kang Maman di sini sangat pro. Dia terlihat sangat cekatan melawan para geng motor itu."Kasih ASI, Cantika," bisikku ke Gendis. Kuambil kain penutup agar Gendis nyaman memberikan Cantika ASI. Para preman di belakang masih berusaha untuk mengejar kami. Dua motor rusak parah, tet

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Pesona Istri Dari Desa   Begadang

    "Siapa yang mencari kami?" tanyaku kembali."Sebentar, Tuan." Jangan ditanya debaran di dada ini. Tak berselang lama mereka kembali mengabari kami. Aku dan Gendis sudah siap mendengar siapa yang ada di luar mencari kami."Ternyata istri kang Maman," jawab mereka. Alhamdulillah. Kami bisa bernapas lega. Aku dan Gendis keluar menemui istri kang Maman. Gendis bahkan mencium tangannya, kami taksir umurnya mirip bunda Nina meski belum memiliki keturunan."Ini miss Rara?" tanyanya."Iya, ibu. Saya miss Rara.""Alhamdulillah, ibu senang bisa bersama kalian," balasnya. "Ini suamiku, Bu. Shaka Adytama," ucap Gendis. Aku hanya membalas dengan senyuman.Setelah basa basi kang Maman beserta istri meminta kami untuk beristirahat. Kami pun izin pamit untuk langsung ke kamar. Setidaknya kami dalam keadaan aman.Cantika masih tertidur pulas, tetapi menurut Gendis, setiap tengah malam Cantika sering bangun. Jadi harus siap begadang malam ini. "Iya, aku temani. Tenanglah.""Yakin?" tanyanya tidak p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Pesona Istri Dari Desa   Takdir

    Aku memeluknya, memberikan transfer cinta ke hatinya Gendis. Kami memang bukan pasangan yang dilanda kasmaran, dari awal nikah, kami bahkan tak pernah bermesraan seperti orang lain. Begitu sulit bagi kami hanya sekedar bercinta seperti yang lainnya. Dia bahkan panik ketika aku hanya sekedar memeluknya."Jangan takut, aku suamimu.""Siapa yang takut, abang kepedean," balasnya."Kita bahkan tidak pernah pacaran dan hidup bahagia," ucapku. "Kita pasti akan bahagia, karena pelangi selalu terbit setelah hujan." Dia memang tumbuh dengan dewasa."Ada anak kita yang menjadi penyejuk di hati kita."Cukup lama Gendis di pelukanku, kami berdua larut dalam pikiran masing-masing. Seperti kata Gendis, Cantika akan bangun ketika lapar, tepat jam empat pagi Cantika bangun lagi. Gendis dengan sigap memberikan ASI. Pola yang teratur diberikan Gendis membuat Cantika tidak terlalu rewel dan bangun di waktu tertentu. Usia Gendis sebentar lagi dua bulan, masih terlalu dini untuk dibawa kesana kemari.Men

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pesona Istri Dari Desa   Apakah ini mimpi?

    POV Author Ambulance berpacu menyelamatkan korban kecelakaan malam ini. Bayi mungil itu yang pertama kali diambil oleh warga. Tiba-tiba hujan yang begitu derasnya langsung reda mendengar supir truk yang berteriak minta tolong. "Tolong ...!" Supir truk berteriak hingga warga berdatangan. Kang Maman dan istrinya sangat gelisah di rumah karena Gendis dan Shaka belum pulang. Mereka sudah menganggap Gendis dan Shaka adalah anak kandung mereka. "Kang, kenapa mereka belum pulang? Mana hujan deras," ucap istrinya kang Maman. Wajah kang Maman juga begitu gelisah, di tengah-tengah kegelisahannya. Warga datang mengabari jika Gendis dan Cantika ditemukan dan sudah dilarikan ke puskesmas terdekat. Kemungkinan besar akan di rujuk ke rumah sakit. Bergegas kang Maman dan istrinya ke puskesmas yang dimaksud. Air mata istri kang Maman tak henti-hentinya turun. Dipikirannya bagaimana keadaan mereka. Apalagi Cantika masih kecil, pasti dialah yang paling terluka saat ini. "Gimana dengan cucuku, Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pesona Istri Dari Desa   Kurasa dia aneh

    Aku bangun melihat ada wanita yang tergerai rambutnya. Wajahnya begitu bersinar, senyum di bibirnya tak pernah lepas. Kepalaku masih terasa berat dan rasanya aku tertidur sangat lama."Alhamdulillah ... akhirnya mas sadar juga," ungkapnya. Kenapa dia terasa asing sekali. Aku dibuat bingung."Kamu siapa?" tanyaku. Dia terus tersenyum, aku tak mengerti maksud dari senyumnya."Aku istrimu," jawabnya. Entah mengapa aku tidak merasa ada ikatan apa pun dengannya. Justru aku merasa dia aneh."Apa benar kamu istriku?" tanyaku lagi. Wajahnya langsung berubah. Seketika aku bergidik ngeri. Mengapa dia seperti punya dua kepribadian. Kepalaku makin pusing dibuat. Segera dokter yang menanganiku memeriksa kondisiku. Aku seperti orang asing di sini, bahkan aku tidak tahu siapa diriku sebenarnya. Dokter yang menjaga begitu totalitas. Belum lagi pengawal yang menjaga kami. "Siapa aku?" tanyaku ke dokter yang memeriksaku."Tuan suaminya nyonya Ana," jawab dokter itu gugup. Mengapa dokter itu gugup. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Pesona Istri Dari Desa   Menjalankan Misi

    Cukup lama aku mencerna ucapan dokter ini. Aku masih belum paham apa maksudnya."Kamu harus sehat, agar ingatanmu pulih kembali. Kurasa kamu hanya lupa ingatan sementara." Jadi aku lupa ingatan? Entah mengapa kepalaku mendadak pusing. Terlalu banyak isi di kepalaku yang sulit kucerna.Tiba-tiba Ana datang. Dokter Rayyandra langsung memposisikan dirinya dengan gaya yang berbeda. Sangat berbeda ketika bersamaku."Bagaimana perkembangannya?" tanya Ana."Psikisnya masih terganggu, sebaiknya dia dirawat intensif.""Aku ingin bicara denganmu sebentar," perintah Ana ke dokter Rayyandra. Gayanya sudah seperti bos yang memerintah anak buahnya.Aku langsung membalikkan badanku. Entah mengapa aku begitu malas hanya sekedar melihat si Ana itu. Dokter Rayyandra menyisipkanku secarik kertas, isinya membuatku tercengang. "Jangan berdiam diri saja, jika tidak ada penjaga kamu mencari tahu. Usahakan tetap berpura-pura." Maksudnya aku harus berpura-pura sakit? Aku harus cepat mempelajari semua ini a

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Dasar Aneh

    Aku tak henti tersenyum hingga tak terasa kami sampai rumah. Benar-benar tidak bisa diprediksi itu orang. Bisa-bisanya dia berubah dalam sekejap. Dasar aneh!"Kamu kenapa, Nak? Wajahmu bersemu merah," ucap bunda. Wajah herannya tidak bisa disembunyikan."Mungkin dari pesan yang dibaca," balas daddy. Bisa-bisanya mereka ikut usil. Astagfirullaah Aku pun sendiri bingung dengan tingkah anehku."Apa, iya, dari Brayen? Bukannya tadi dia sedang berduka," sambung bunda lagi."Kamu kayak tidak tahu aja anak nakal itu, dia akan mengejar sampai dapat," balas daddy."Hooh, kayak abang, sih." Eh, kok mereka sekarang yang berdebat."Sudah sampai, Bund. Ayo kita masuk, Monica sudah lapar, apalagi lihat bunda dan Daddy berdebat makin buat Monica lapar." Mau bagaimana lagi, Daddy sama abang Brayen itu memiliki kemiripan. Itu tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua susah ditebak.Aku hanya bisa menggelengkan kepala mengingat tingkah unik abang Brayen yang kurasa aneh. Entah mengapa jiwa usilku ngin

  • Pesona Istri Dari Desa   Kau Tak Akan Terganti

    "Maksudnya?" tanya daddy memperjelas."Dokter Brayen baru saja menangani operasi besar, kemungkinan tidak mengaktifkan ponselnya," jawab dokter yang jaga di depan IGD."Syukurlah ...." Bunda ikut lega karena prasangka dari Arvian tidak benar.Sekarang aku yang panik karena ponselku terus bergetar karena pesan dari abang Brayen. Ya Allah, habis aku setelah ini."Arvian cari ayah dulu, Opa," kata Arvian."Iya, cucu eyang yang panikan," balas bunda. Dari masalah ini kami jadi paham jika Arvian selama ini menyimpan luka yang tidak kami sadari. Dia begitu menyanyangi ayahnya-Abang Brayen."Mon kamu mau kemana?" tanya bunda yang melihatku berbalik arah, sebenarnya mau kabur karena pesan yang kukirim pada abang Brayen pasti akan ditagih."Pulang, Bund.""Oh ....""Ayo kita pulang, biarkan Arvian bersama ayahnya," balas daddy."Abang tidak menemui anak nakalnya." Bunda ternyata iseng juga sama daddy. Melihat daddy salah tingkah membuat aku ikut tertawa juga. Lucu ekspresi daddy."Bunda iseng

  • Pesona Istri Dari Desa   Bikin Panik!

    "Maksudmu diantar Brayen?" tanya bunda dengan penuh senyuman. Kenapa bunda bahagia? Daddy juga tidak terlihat marah. Apa aku tidak salah lihat, sementara Arvian balik dan tidak berucap. Aneh kulihat oang-orang."Iya, Bund. Dia maksa mau antar pulang," balasku jujur."Tapi kamu mau," balas daddy menatapku."Dipaksa, Dad." "Bilang saja kamu bahagia diantar oleh si anak nakal itu," sambung daddy. Kenapa aku bahagia mendengar omelan daddy. Anak nakal itu seperti ungkapan kerinduan."Abang gak marah?" tanya bunda heran. Jangankan bunda, aku pun sangat heran."Kita sudah cukup tua untuk sakit hati, biarkan mereka yang menentukan apa yang terbaik bagi mereka." Ha? Apa aku gak salah dengar daddy Reza mengatakan hal tersebut."Wow, menyala abang Reza," sahut bunda. Ada yang menghangat di hatiku, ini tidak mimpi 'kan? semua seperti mendukung kami bersama."Jangan senyum-senyum sendiri, Mon," sambung daddy.Tu kan, semua isi pikiranku hanyalah khayalan semata. Aku tetap sadar diri agar tidak te

  • Pesona Istri Dari Desa   Jujurlah

    Ternyata abang Brayen tidak mau menyerah, dia mengikutiku dari belakang. Tanpa ragu dia bahkan menarik tanganku ke mobilnya. Aku yang ingin melepas diri, kalah dengan tangannya yang begitu kekar. "Biar nanti mobilnya diantar pak sopir saja," katanya enteng."Apa semua wanita begini menyusahkan," katanya lagi. Dia nampak sebal melihat Nugroho mendekatiku. Wajah cemburunya tidak bisa di sembunyikan."Mau kemana?" tanyaku spontan."Aku antar pulang, Daddy sudah menunggumu sejak tadi.""Maksudnya?" apa benar daddy menungguku. Darimana dia tahu. Bisa saja ini hanya akal-akalanya saja agar bisa mendekatiku."Kenapa heran begitu, bukannya kami berdua sama-sama tukang intip," balasnya sambil terkekeh.Dengan santainya dia menyetir, aku dibuat bingung sendiri dengan tingkahnya. Walau entah mengapa ada yang terasa hangat di hatiku. "Singkirkan pikiranmu bisa mencari laki-laki yang lain selain aku," katanya lagi. Kali ini nada bicaranya lebih intens. Ada ketegangan di wajahnya seperti sangat s

  • Pesona Istri Dari Desa   Beri Aku Kesempatan

    Dia terus menatapku membuatku salah tingkah. Dengan entengnya dia minum kopi yang aku pesan. Benar-benar meresahkan. Aku hanya bisa menunduk, tidak berani menatap wajahnya."Sejak kapan dokter Monica bisa minum kopi?" tanyanya lagi. Aku hanya bisa menunduk, tak kuat hanya sekedar memandangnya. Apa rasa ini tumbuh kembali? Mengingat dia jauh lebih fresh, serta hidupnya kulihat lebih teratur."Kenapa tidak berani memandangku?" tanyanya dengan santai. Cemilan yang bahkan kupesan ikut serta dia makan. Aku terus menarik napas agar bisa mengendalikan diri."Apa kerjaan dokter yang dikatakan hebat ini suka ngintip?" tanyaku. Aku tak mau kalah."Kalau bisa aku akan mengintipmu setiap saat, Sayang." Duh, kenapa dia menatapku seperti itu.Aku bangkit dan beranjak dari tempat duduk, tapi abang Brayen langsung menahanku. Mata kami beradu, dia bahkan menatapku dengan lekat."Mau kemana?" tanyanya."Mau kembali ke rumah sakit, gara-gara kalian hidupku tidak tenang, tidak daddy, anda pun demikian.

  • Pesona Istri Dari Desa   Suka Ngintip?

    "Apa tidak salah dokter mau bekerja sama dengan hospital group, mengingat Perusahaan Adytama salah satu perusahaan terbesar di kota ini.""Tidak masalah, Bu. Yang punya kan daddy saya, sementara saya baru merintis." "Oh, baiklah."Ini bukan sekali dua kali ketika pertemuan mereka terlihat heran, tapi sebenarnya aku sengaja membuka identitasku di depan dokter Ika karena aku melihat dia membuka identitasnya waktu berkenalan. Sebagai pembisnis daddy selalu mengajarkan untuk tidak boleh terlihat lemah. Apalagi seperti orang yang heran dengan kekayaan atau kesuksesan orang lain, meski kita terlihat sederhana, tetapi harus tetap untuk menjaga pembawaan diri agar disegani oleh rival. Ini yang aku pegang, ketika menemukan sosok seperti dokter Ika, maka aku pun tidak boleh menunjukkan kelemahan di hadapan dia."Mari kita mulai, Dok," sambungnya.Setelah panjang lebar kami berkomunikasi akhirnya kami menemukan kesimpulan. Kami juga sepakat membangun kerja sama kedepannya. Fokus dengan tujuan,

  • Pesona Istri Dari Desa   Apa Aku Orang Yang Beruntung?

    Semalaman aku berpikir keras, amarah daddy masih nampak jelas di depanku. Kurasa itu sangat wajar, orang tua mana yang mau melihat anaknya susah untuk kedua kalinya. Aku pun heran bahkan sekian tahun berganti mengapa harus dia? Mengapa dia masih bertahta padahal kesalahannya begitu fatal. Harusnya aku menyadari bahwa dinding diantara kami begitu tinggi dan kokoh, bahkan aku sadar di kehidupan kedua pun tak ada yang merestui hubungan kami. "Monica, bunda boleh masuk?" tanya bunda yang sedang mengetuk pintu kamarku. "Boleh, Bund. Monica tidak menguncinya."Bunda masuk lalu mengajakku bicara, nampak sekali bunda terlihat cemas melihatku. Apakah aku terus yang akan membuat hatinya terluka? Tanpa berbicara pun, bunda paham dengan apa yang aku rasakan. "Apa ucapan daddy mengganggumu?" tanya bunda. "Gak, Bund. Menurutku itu hal wajar sebagai orang tua. Aku pun sebagai orang tua akan bersikap demikian jika membuat hati anakku sakit.""Apa susah bagimu melupakan cinta pertamamu?" tanya b

  • Pesona Istri Dari Desa   Sepertinya Tak ada Harapan

    Ada hangat dalam hati ini yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, setidaknya aku punya harapan bersamanya lagi tanpa merebut dia dari Aksen. Setitik asa mulai terlihat untuk mengulang kembali di masa depan bersamanya. Wajahnya bahkan senyumnya begitu candu bagiku. Aku rasa ini yang dinamakan cinta yang berbalik padaku, wanita yang pernah menjadi adik angkatku itu membuat hidupku berubah drastis. Apa aku serakah dengan perasaan ini? Walau jujur aku bahagia bisa melihatnya lebih dekat tanpa takut dia milik orang lain."Kenapa melamun begitu?" tanya Aksen tiba-tiba sudah ada di rumah sakit.Dia memang laki-laki tak terduga, kadang aku berpikir kenapa ada laki-laki sebaik dia. Meski aku pernah berkelahi dengannya tak sedikit pun dia membalas, dia justru selalu membantuku dalam diam. Hatinya seluas samudera yang kadang membuatku malu sendiri. Walau jujur aku heran dia belum memiliki keturunan bersama Monica."Sejak kapan di Indo?" tanyaku balik."Sudah seminggu ini," balasnya."Kenapa

DMCA.com Protection Status