Share

Apakah ini mimpi?

Author: Ummi Salmiah
last update Last Updated: 2023-07-13 23:12:04
POV Author

Ambulance berpacu menyelamatkan korban kecelakaan malam ini. Bayi mungil itu yang pertama kali diambil oleh warga. Tiba-tiba hujan yang begitu derasnya langsung reda mendengar supir truk yang berteriak minta tolong.

"Tolong ...!" Supir truk berteriak hingga warga berdatangan.

Kang Maman dan istrinya sangat gelisah di rumah karena Gendis dan Shaka belum pulang. Mereka sudah menganggap Gendis dan Shaka adalah anak kandung mereka.

"Kang, kenapa mereka belum pulang? Mana hujan deras," ucap istrinya kang Maman.

Wajah kang Maman juga begitu gelisah, di tengah-tengah kegelisahannya. Warga datang mengabari jika Gendis dan Cantika ditemukan dan sudah dilarikan ke puskesmas terdekat. Kemungkinan besar akan di rujuk ke rumah sakit.

Bergegas kang Maman dan istrinya ke puskesmas yang dimaksud. Air mata istri kang Maman tak henti-hentinya turun. Dipikirannya bagaimana keadaan mereka. Apalagi Cantika masih kecil, pasti dialah yang paling terluka saat ini.

"Gimana dengan cucuku, Ka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Elin Liin
kog mulek y,
goodnovel comment avatar
Adis Mardinas
kok muter2 ceritanya, jijik melihat kelakuan ana dan ayahnya yg menghalalkan segala cara
goodnovel comment avatar
Ar Ni
hemmz males kok masih ini saja ujung2 nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dari Desa   Kurasa dia aneh

    Aku bangun melihat ada wanita yang tergerai rambutnya. Wajahnya begitu bersinar, senyum di bibirnya tak pernah lepas. Kepalaku masih terasa berat dan rasanya aku tertidur sangat lama."Alhamdulillah ... akhirnya mas sadar juga," ungkapnya. Kenapa dia terasa asing sekali. Aku dibuat bingung."Kamu siapa?" tanyaku. Dia terus tersenyum, aku tak mengerti maksud dari senyumnya."Aku istrimu," jawabnya. Entah mengapa aku tidak merasa ada ikatan apa pun dengannya. Justru aku merasa dia aneh."Apa benar kamu istriku?" tanyaku lagi. Wajahnya langsung berubah. Seketika aku bergidik ngeri. Mengapa dia seperti punya dua kepribadian. Kepalaku makin pusing dibuat. Segera dokter yang menanganiku memeriksa kondisiku. Aku seperti orang asing di sini, bahkan aku tidak tahu siapa diriku sebenarnya. Dokter yang menjaga begitu totalitas. Belum lagi pengawal yang menjaga kami. "Siapa aku?" tanyaku ke dokter yang memeriksaku."Tuan suaminya nyonya Ana," jawab dokter itu gugup. Mengapa dokter itu gugup. Ak

    Last Updated : 2023-07-14
  • Pesona Istri Dari Desa   Menjalankan Misi

    Cukup lama aku mencerna ucapan dokter ini. Aku masih belum paham apa maksudnya."Kamu harus sehat, agar ingatanmu pulih kembali. Kurasa kamu hanya lupa ingatan sementara." Jadi aku lupa ingatan? Entah mengapa kepalaku mendadak pusing. Terlalu banyak isi di kepalaku yang sulit kucerna.Tiba-tiba Ana datang. Dokter Rayyandra langsung memposisikan dirinya dengan gaya yang berbeda. Sangat berbeda ketika bersamaku."Bagaimana perkembangannya?" tanya Ana."Psikisnya masih terganggu, sebaiknya dia dirawat intensif.""Aku ingin bicara denganmu sebentar," perintah Ana ke dokter Rayyandra. Gayanya sudah seperti bos yang memerintah anak buahnya.Aku langsung membalikkan badanku. Entah mengapa aku begitu malas hanya sekedar melihat si Ana itu. Dokter Rayyandra menyisipkanku secarik kertas, isinya membuatku tercengang. "Jangan berdiam diri saja, jika tidak ada penjaga kamu mencari tahu. Usahakan tetap berpura-pura." Maksudnya aku harus berpura-pura sakit? Aku harus cepat mempelajari semua ini a

    Last Updated : 2023-07-15
  • Pesona Istri Dari Desa   Geli kurasa

    "Ini aku abang Brayen," katanya. Duh, bikin jantung berdegup kencang saja, alhamdulillah ternyata bukan dokter yang biasa jaga. Kukira Ana saking paniknya. "Kamu harus hati-hati, jangan sembrono," sambungnya lagi. Dia memapahku sampai ke tempat tidur. "Iya, aku mencari tas hitam di belakang lemari ini, tapi kok tidak ada.""Mainmu tidak jauh, Ki Sanak. Kamu pikir dia bodoh, aku lupa dia pasang CCTV di tubuhmu, mungkin." "Gila, saja."Dokter Rayyandra alias Abang Brayen ini hanya tersenyum tak jelas. Dia langsung memeriksa bajuku dan tempat tidurku. Dan benar saja, ada tiga kamera tersembunyi yang dipasang Ana. Benar-benar monster kurasa si Ana ini."Tadi pagi dia baru pesan kamera tersembunyi, kamu jangan bodoh, Shaka."Aku hanya terdiam mendengar penuturannya. Dia cerdas juga. Aku bahkan tidak sampai ke sana pikiranku, aku hanya memikirkant tas hitam itu isinya apa, aku sangat penasaran."Kalau kita berdua panggil aku abangmu," katanya lagi. Sungguh kepalaku pusing memikirkan semu

    Last Updated : 2023-07-16
  • Pesona Istri Dari Desa   Perasaan Gendis

    POV GendisAku membuka mata, kulihat kang Maman dan istrinya berada di dekatku. Cantika sedang digendongnya. Namun, terasa ada yang kurang, tak ada Shaka kulihat. Aku masih berusaha untuk berpikir kejadian yang menimpa kami, cukup cepat aku rasakan. Kcelakaan naas itu begitu mengerikan, aku teringat dengan mimpi yang kualami. "Alhamdulillah, Nona sudah sadar," ucap istrinya kang Maman. Aku hanya membalas dengan senyuman. Entah berapa lama aku tertidur di tempat ini. Cantika menciumku, rona bahagia terlihat di wajahnya. Kasihan sekali Cantika, dia bahkan mengalami kejadian demi kejadian di usianya yang masih kecil."Ayahnya Cantika mana, ya, Bu?" tanyaku. Tak ingin kutahan gejolak di dada ini. Kang Maman dan Istrinya hanya diam, mereka terlihat bingung ketika aku bertanya. Sepertinya ujian demi ujian rumah tangga kami belum usai. Aku kira cukup kemarin kami melalui ujian demi ujian. Ternyata masih terus berlanjut. Bahkan kami belum meneguk manisnya madu pernikahan ini. "Maaf, Non.

    Last Updated : 2023-07-17
  • Pesona Istri Dari Desa   Berdebar-Debar

    "Gendis?" tanyaku lagi. Jujur aku dibuat bingung.Dia bingung melihatku yang bertanya. Apa aku kenal dengan dia sebelumnya. Mengapa dia begitu percaya diri di dekatku. Dia diam dan terlihat bingung. Langkah terdengar dari luar, dari suaranya itu pasti Ana yang menuju kamar ini. Wanita yang bernama Gendis ini langsung memakai masker dan kacamatanya.Ana masuk dan melihat Gendis dari bawah sampai atas. Dia nampak curiga dengan Gendis yang dirasa mungkin aneh. Aku saja sangat aneh dengan Gendis yang ternyata dia seorang perempuan."Dokter Rayyandra akan pulang sore ini, aku harap kamu bisa segera menyembuhkan suamiku. Dia mau makan yang teratur pastinya," ucap Ana dengan sifat arogannya. Gendis hanya mengangguk pelan, kami dalam bahaya jika dokter Rayyandra pulang. Lalu Gendis ini siapa, bahkan Dokter Rayyandra alias Abang Brayen belum menjelaskan. Si Ana melihat makanan yang ada di kamarku ini. Dia semakin curiga melihat ada makanan di mejaku."Kamu yang membawakan makanan ini ke sua

    Last Updated : 2023-07-18
  • Pesona Istri Dari Desa   Apa kami ketahuan?

    "Maksudmu?" tanyaku kmbali."Aku istri sahmu, Tuan Shaka," balasnya dengan penuh senyuman. Jadi, dia adalah istri sahku? Kepalaku dibuat pusing. Walau jujur ada secercah harapan yang kurasa."Kalian sedang apa?" tanya Ana yang tiba-tiba di belakang kami. Kami langsung terdiam, Gendis apalagi dia nampak ketakutan. Apa Ana melihat kami lewat CCTV nya cepat selali dia datang. Dengan cepat Gendis kembali ke tempatnya. Jadi Gendis adalah istriku? Meski aku lupa ingatan, tapi ada rasa nyaman di hatiku bersamanya. Kucuri lagi pandang padanya, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata ada bahagia yang kurasakan di hatiku. Gendis keluar karena Ana di dalam kamar. Lagi, kulihat dia yang sudah menjauh, rasanya tak ingin berjauhan. Aku seperti merasakanjatuh cinta kembali, meski sebelumnya hatiku terasa kosong yang kurasa."Kenapa kamu melihat asisten itu?" tanya Ana yang kurasa sangat ketus."Itu hanya prasangkamu saja sepertinya," balasku. Si Ana ini berbahaya, jadi kita harus berhati-h

    Last Updated : 2023-07-18
  • Pesona Istri Dari Desa   Menghancurkan Ana

    Mendengar suara itu, kami langsung memposisikan diri kembali. Untung masker Gendis tidak terbuka. Ternyata yang datang adalah dokter yang biasa menjagaku."Santai saja, dokter Rayyan itu senior saya. Dia sudah menceritakan semuanya," ungkapnya.Kami langsung bernapas lega. Abang Brayen memang luar biasa, sulit untuk ditebak."Obat yang dikirim Ana sudah datang, itu obat dosisnya sangat tinggi, bisa merusak syaraf," sambungnya."Maksudnya?" tanya Gendis."Dia ingin merusak Shaka secara perlahan, merusak otaknya lalu mengambil hartanya.""Jahat sekali mbak Ana. Mengerikan," balas Gendis."Nanti saya tukar pakai vitamin."Lagi, aku bernapas lega. Masih ada orang baik yang mengelilingi kami."Sebaiknya fokus untuk kabur saja dulu," jelasnya."Bagaimana dengan suamiku yang masih belum pulih ingatannya?" tanya Gendis."Tuan bisa pulih kembali, karena dia hilang ingatan sementara. Di alam bawah sadarnya dia menyadari. Hanya mengenal orang, dia masih butuh waktu.""Tapj aku mendadak oon rasan

    Last Updated : 2023-07-19
  • Pesona Istri Dari Desa   Kabur

    "Mas sudah sadar?" tanyanya penuh kebingungan. Sekarang aku juga ikut bingung, darimana aku tahu nama lengkapnya. Berarti apakah aku sudah sepenuhnya sadar?"Bukannya itu namamu?" tanyaku pura-pura mengalihkan. Wajahnya langsung berubah, terlihat ada senyuman kelegaan. Bahkan jarum ditangannya dia cabut pelan-pelan. Benar-benar meresahkan."Tidurlah ... biar aku yang keluar, " ucapnya lagi seperti merayuku. Secepat itu dia menjadi orang lemah."Oke, jika kamu melakukan seperti yang tadi, aku tidak segan-segan kabur dari rumah ini!" tegasku. Wajahnya kembali berubah entah dia setuju atau tidak, tapi dia seperti mengabaikanku. Dengan kaki tertatih dia keluar dari kamar ini. Aku pun kembali ke tempat tidur di kamar ini. Ranjang di kamar ini sangat luas bisa ditempati oleh dua atau tiga orang."Kurasa dia wanita yang kesepian, kasian." Aku hanya membatin melihat tingkahnya yang diluar akal sehat.Berharap Gendis yang datang di kamar ini. Aku ingin menceritakan jika aku sudah sadar dan m

    Last Updated : 2023-07-19

Latest chapter

  • Pesona Istri Dari Desa   Reza Parah?

    Reza dilarikan ke rumah sakit karena ternyata Reza lemas dan mengalami sesak nafas. Kemungkinan yang terjadi karena Reza sempat emosi dan kepikiran Monica sehingga jantungnya kumat."Daddy kenapa, Bund.""Tiba-tiba lemas, padahal paginya daddy segar sekali.""Nafasnya naik turun, ya Allah bunda takut daddymu kenapa-kenapa." Nina menangis dipelukan Shaka. Monica yang mengira hanya chek up biasa ikut panik ketika dikabari abangnya jika Reza masuk ICU. Reza sampai tidak sadarkan diri menambah deretan kepanikan keluarganya."Bukannya tadi bunda bilang hanya chek up saja.""Iya, ternyata daddy lemas untung segera dilarikan ke rumah sakit.""Ya Allah Monica kira tidak separah ini." Terdengar suara serak Monica yang menangis mendengar Reza tidak sadarkan diri."Abang Brayen sudah menuju ke sana.""Iya, Dek. Kamu cepat ke sini," ucap Shaka yang meminta Monica langsung ke rumah sakit. Sementara Brayen shock melihat keadaan Reza, bayangan bersama ketika kecil membuat hati Brayen terenyuh dadd

  • Pesona Istri Dari Desa   Mencari Restu

    Misiku kali ini bukan lagi untuk bersatu dengan abang Brayen, tapi memikirkan bagaimana agar abang Brayen bersama daddy seperti dulu lagi. Terkadang kita dipaksa kuat oleh keadaan dan dibuat ikhlas oleh kenyataan, jadi pandai-pandailah menjaga perasaan kita sendiri, karena disaat kita terpuruk, susah dan sedih tidak semua orang akan peduli. “Ikuti saja kata bunda, Dek. Sejauh mana kamu melangkah jika dia jodohmu pasti dia akan kembali mengejarmu.”“Iya, Bang.”“Abang yakin kamu bisa melewatinya, Dek. Demi daddy,” kata abang Shaka.“Makasih, Bang. Demi kalian semua.”Segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. sakitnya daddy pasti jalan agar abang Brayen dan daddy bersatu kembali. Aku juga harus sadar jika usia daddy tidak muda lagi. Aku mau daddy di hari tuanya bahagia tanpa beban."Belajar untuk tidak terlalu berharap kepada siapapun kecuali Allah, karena harapan yang berlebihan kepada manusia hanya akan menyakiti perasaanmu sendiri," ucap ababg Shaka memberi nasehat. "Saatnya kamu le

  • Pesona Istri Dari Desa   Biarkan Dia Berjuang

    Reza kembali kumat, ternyata selama ini Reza ada riwayat jantung sehingga harus dikontrol minum obat setiap hari. Nina pun sadar semakin hari usia mereka sudah tidak muda lagi sehingga gampang sekali terkena penyakit.“Kasitahu anak-anak, Bang, kalau jantungmu sedang tidak baik-baik saja,” kata Nina pada Reza yang terbaring. Nina sadar semenjak Monica gagal menikah lagi, suaminya–Reza sering sakit-sakitan. Dia merasa gagal sebagai orang tua.“Bang, coba diubah pola pikirnya bahwa tidak semua keinginan kita selalu sejalan.”“Iya, Sayang. Daddy baik-baik saja, Bund.”“Baik-baik bagaimana, kata dokter abang harus berobat intensif.” “Tenang saja, Bund. Semua pasti baik-baik saja,” kata Reza. Jauh dari lubuk hatinya sebenarnya dia menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Shaka sudah bahagia dengan Gendhis. Sementara Monica masih dilema.“Apa abang memikirkan Monica?” tanya Nina. Dia penasaran akhir-akhir ini suaminya lebih pendiam.“Jangan dipendam, salah satu sumber penyakit adalah

  • Pesona Istri Dari Desa   Mahir Membuat Luka

    Aku duduk ikut bergabung bersama daddy dan abang Brayen. Walau jujur tanganku gemetar melihat reaksi daddy, sementara abang Brayen tetap santai. “Monica yang memintaku dad, untuk datang menemui daddy. Dia memang tidak sabaran,” katanya begitu renyah. Astagfirullah itu orang benar-benar enteng berucap. Aku langsung melotot tak percaya, eh dia justru senyum-senyum tidak jelas melihatku.“Tanpa diminta pun aku akan tetap menemui daddy,” sambungnya lagi.“Aku tidak bisa hidup tanpa Monica dan Arvian, Dad.”“Paling kamu cuma modus anak nakal!” daddy langsung to the point. Aku kira abang Brayen akan marah ternyata dia tertawa melihat reaksi daddy. Dia memang orang yang sulit untuk ditebak.“Aku serius, Dad. Monica dan Arvian adalah hidupku. Rasanya hari-hari begitu sulit tanpa mereka.” Aku hanya menunduk ketika abang Brayen berucap demikian. Sepertinya kupu-kupu mulai berterbangan. Rasanya malu sekali, apalagi lirikan matanya yang membuat wajah ini tersipu malu.“Luka yang kamu buat begitu

  • Pesona Istri Dari Desa   Agak lain

    Sampai rumah, daddy dan bunda menunggu di teras. Di mata mereka aku masih gadis kecil, yang jika setiap keluar rumah terlalu lama mereka pasti menungguku. Begitulah orang tua, selalu tersisa rasa yang sama, meski berkali-kali pernah terluka.“Apa Monica terlalu lama?” tanyaku padanya. Tak lupa pelukan hangat dari daddy yang selalu panik jika aku keluar terlalu lama.“Anaknya bukan anak kecil, Bang,” ucap bunda yang tak berhenti tersenyum.“Iya, bukan anak kecil, tapi kadang bikin panik dengan tingkahnya,” jawab daddy. Aku langsung memeluknya, percayalah semakin tua, orang tua pasti lebih protektif pada anaknya.“Apa Arvian bahagia?” tanya daddy. Aku mengangguk.“Syukurlah ….”“Dad ….”“Kenapa?” tanyanya.“Apa daddy merestui jika aku dan abang Brayen bersama lagi?” Daddy diam, sekarang aku yang canggung. Kebahagiaan yang tadi berubah menjadi rasa tidak nyaman.“Apa dia bisa menjamin berubah, sementara sampai detik ini daddy tidak melihat kesungguhannya.”Sekarang aku yang diam. “Jang

  • Pesona Istri Dari Desa   Semua Tentang Kamu

    Berkali- kali aku menghapus air mata sedih dan bahagia tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku bahagia melihat senyumannya yang tak henti. Sesekali dia memandangku meski terjeda karena fokus menyetir.“Jangan mengatakan apa-apa lagi, jawabanmu membuatku tidak mau kamu mengucapkan hal yang aneh lagi.”“Tulis di sini biar aku akan tempel di sudut kamarku. Apakah kamu menerimaku atau tidak,” balasnya lagi. Dia memberikanku polpen dan selembar kertas, dia niat sekali membuatku tersipu malu. Pernyataannya bahkan seperti tahu jawabannya aku menerimanya kembali. Dasar tuan arogan.“Tulislah apa kamu menerimaku. Karena ini sangat penting bagi hidupku,” sambungnya lagi.“Anda terlalu pede tuan.”Aku langsung menyimpan di dalam tas. Dia mirip dengan daddy, dia pasti akan memaksa aku menjawab sesuai dengan maunya. Laki-laki jika ada maunya dia akan memaksa, tapi kalau sudah dapat apa yang dia mau, tak sedikit yang terkesan cuek.“Kenapa di simpan?”“Nanti pas pulang aku berikan,” balasku. Wa

  • Pesona Istri Dari Desa   Pasti Ada Jalan

    "Bunda ...." Arvian memanggilku. Cepat sekali anak ini sampai padahal baru saja ayahnya menelponku. Apa sebenarnya mereka ada di sekitar sini."Hai, jagoan. Sama siapa ke sini?” tanya daddy menghampiri langsung Arvian."Sama ayah, Opa. Tapi dia menunggu di luar,” balas Arvian jujur. Apa abang Brayen yang mengajarkan Arvian untuk jujur.Daddy seketika diam. Bunda pun langsung memecahkan suasana agar tidak terlihat canggung. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam, takut jika daddy kambuh lagi dengan tidak menginginkan kami kembali."Bersiaplah, Mon,” ujar bunda.Meski ragu, aku pun bersiap untuk berangkat dengan Arvian. Layaknya anak muda yang mau ketemuan aku sampai bingung menggunakan baju yang mana. Astagfirullah, kelakuanku makin aneh seperti abege labil. "Mon, lama sekali, kasihan Arvian lama menunggu." Bunda tiba-tiba datang ke kamar. Baru terasa malunya. Ada-ada saja kelakuanku yang makin aneh ini."Kamu kek anak muda saja, Mon. Milih baju saja lama sekali,” ledek Bunda."Haha

  • Pesona Istri Dari Desa   Berharap Kita Bersama Lagi

    Beharap untk kembali Aku dilema bukan karena tidak ingin menerima abang Brayen kembali, tetapi ada rasa trauma takut merasakan kekecewaan lagi. Manusiawi kurasa jika Aku tidak mau kecewa lagi untuk kedua kalinya."Bund, apa Aku harus menerima abang Brayen lagi?" tanyaku pada bunda yang sedang duduk merawat tanamannya. Aku merasa hidup bunda Lebih baik dibanding denganku. Hidupnya tenang di masa tuanya, sementara aku seperti mencari kepastian."Perasaan Monica bagaimana?" tanya bunda."Dilema, Bund. Apa kesempatan kedua itu memang benar adanya?""Jangan pernah mendahului takdir sayang, jika kamu yakin kembalilah bersamanya. Namun, apabila kamu ragu mintalah pada sang pemberi harap yang tidak pernah membuat hambanya kecewa," balas bunda.Entah mengapa setetes bening jatuh di pipiku, dengan banyak hal yang telah kulalui rasanya tidak mudah sampai di titik ini."Dan mintalah restu pada daddymu, barangkali dengan keikhlasannya bisa membuatmu semakin yakin," sambung bunda memberiku nasihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status